Tahun 2020 diwarnai berbagai hal, penemuan atau penelitian aneh merupakan salah satunya. Sepanjang 2020, ada berbagai macam penelitian yang masuk kategori tak biasa atau unik.
Beberapa penelitian aneh bahkan memenangkan penghargaan di Ig Nobel Prize 2020. Ajang penghargaan tersebut merupakan acara tahunan untuk menghormati, mengapresiasi sains atau penemuan aneh dalam berbagai disiplin ilmu, salah satunya di bidang kesehatan.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut penelitian aneh dan unik sepanjang 2020.
1. Penelitian anti-penuaan
Penelitian yang akan dilakukan dalam jangka waktu yang panjang ini diteliti seorang pengusaha bernama Dave Asprey. Ia ingin menemukan cara untuk melawan penuaan bagi kaum elit yang mampu membayar untuk penemuannya.
Asprey mengklaim bahwa perawatan anti-penuaan dapat melindungi tubuh dari penyakit.
"Anda akan memiliki tingkat ketahanan dan energi untuk melawan apa yang dihadapi. Jika Anda tertular COVID-19, kecil kemungkinan untuk sakit," jelas Asprey, dikutip dari Robb Report.
Penelitian ini dinilai terlalu ekstrem dan kontroversial karena pria berusia 48 tahun itu menjadikan tubuhnya sendiri sebagai bahan penelitian. Ia menyuntikkan sel punca dari sumsum tulang dan lemaknya sendiri ke berbagai lokasi di tubuhnya.
https://movieon28.com/movies/youngest-sister-in-law/
2. Bayi dilahirkan dari embrio berusia 27 tahun
Seorang bayi perempuan bernama Molly Gibson lahir pada 27 Oktober 2020 dan mengejutkan publik karena kelahirannya berasal embrio yang telah dibekukan selama 27 tahun. Orang tua bayi, Tina dan Ben Gibson mengaku kesulitan memiliki keturunan hingga memutuskan untuk mengadopsi embrio dari Pusat Donasi Embrio Nasional (NEDC).
Sebelum melahirkan Molly, Tina pernah mengadopsi embrio lain pada 2017 dan melahirkan puterinya bernama Emma Gibson. Molly dan Emma merupakan saudara kandung.
Kedua embrio itu disumbangkan dan dibekukan bersama pada 1992, NEDC mengatakan bahwa embrio Emma berusia 24 tahun saat diadopsi dan saat ini rekor embrio tertua yang dibekukan hingga menghasilkan kelahiran dipegang oleh embrio Molly yang berusia 27 tahun.
Salah satu penelitian di 2020 menyimpulkan pemilik alis tebal cenderung narsis. Selengkapnya baca di halaman berikutnya.
3. Kesepian bisa menyebabkan penyakit
Kesepian semakin diakui sebagai penyebab masalah kesehatan utama. Penelitian menunjukkan orang tua yang mengalami kesepian memiliki risiko lebih tinggi mengalami penurunan kognitif dan demensia.
Peneliti menemukan beberapa perbedaan dalam otak orang yang kesepian. Pendapat ini berpusat pada sekumpulan wilayah otak yang terlibat dalam pemikiran batin seperti mengenang, merencanakan masa depan, membayangkan dan memikirkan orang lain.
"Kami baru mulai memahami dampak kesepian pada otak. Memperluas pengetahuan kami di bidang ini akan membantu kami lebih menghargai urgensi mengurangi kesepian di masyarakat saat ini," kata peneliti dan penulis studi dari The Neuro and the Quebec Artificial Intelligence Institute, Danilo Bzdok, dikutip dari BBC.
Studi unik ini telah diterbitkan dalam jurnal Nature Communications pada 15 Desember 2020.
4. Pemilik alis tebal cenderung lebih narsis
Apakah kamu salah satu pemilik alis tebal dan narsis? Penelitian terbaru menemukan korelasi antara alis tebal dan masalah psikologis yang disebut narsistik.
Sebanyak 39 mahasiswa di Universitas Toronto diteliti dengan mengikuti tes kepribadian narsistik. Mereka yang mengikuti tes akan difoto sebagai bahan penelitian.
"Pada dasarnya kami melakukan serangkaian eksperimen panjang di mana kami mempersempit fitur wajah lebih jauh dan lebih jauh ke bawah sampai kami membatasi alis sebagai isyarat utama narsisme orang," kata penulis studi Miranda Giacomin seperti dikutip dari Insider.
Studi yang mendapatkan penghargaan dari Ig Nobel pada September lalu ini diteliti oleh Miranda Giacomin dan Nicholas Rule. Penelitian berjudul "Eyebrows cue grandiose narcissism" ini juga menemukan bahwa orang beralis tebal cenderung egois.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar