Selasa, 22 Desember 2020

Apple Kasih Sanksi ke Pabrik iPhone, Kenapa?

 Untuk kedua kalinya dalam dua bulan, Apple memberikan sanksi kepada salah satu rekanannya untuk memproduksi iPhone.

Sanksi tersebut diberikan ke Wistron, perusahaan asal Taiwan, karena mereka dianggap melanggar undang-undang ketenagakerjaan. Sanksi di sini maksudnya adalah Wistron menjalani masa uji coba, di mana mereka tak akan menerima pesanan baru dari Apple.


Hal ini dilakukan Apple setelah unjuk rasa yang berujung rusuh di pabrik Wistron di India beberapa waktu lalu, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Minggu (20/12/2020).


Unjuk rasa yang dimaksud itu terjadi pada 12 Desember lalu, di mana sekitar 2000 pegawai Wistron memprotes upah yang belum dibayar dengan merusak salah satu kantor Wistron di India.


Kemudian terungkap kalau protes para pegawai itu ternyata benar adanya, juga diakui oleh Wistron. Pemerintah lokal India pun menemukan adanya pelanggaran serius terhadap UU tersebut dalam investigasi awal mereka.


Wistron disebut memberikan upah yang di bawah batas minimum, dan memaksa sejumlah pegawai untuk kerja lembur. Selain itu, ada juga investigasi terhadap perantara yang diduga mengeksploitasi pekerja kontrak.


Dalam dugaan tersebut ada enam kontraktor yang diperiksa oleh kepolisian lokal. Mereka ini menjadi perantara antara Wistron dan para pekerja kontrak, dan perantara ini diduga memotong gaji para pekerja kontrak dan mengeksploitasi mereka terkait jumlah jam kerja.


Investigasi tersebut juga memperlihatkan kalau 8500 orang dari 10.500 orang pegawai Wistron adalah pekerja dari kontraktor tersebut, bukan pegawai resmi Wistron. Padahal, mereka hanya diizinkan untuk mempunyai 5000 pekerja pada awalnya.


Wistron sendiri kemudian mengeluarkan pernyataan berisi permintaan maaf, dan mengaku memperbaiki proses dan merestrukturisasi timnya untuk memastikan hal ini tak terjadi lagi. Mereka pun memecat VP bisnis mereka di India.

https://maymovie98.com/movies/pokemon-detective-pikachu/


Rilis Cyberpunk 2077 Gagal, Karyawannya Marah-marah


Game Cyberpunk 2077 seharusnya jadi hits tahun ini seetelah lama dinanti-nantikan, akan tetapi banyaknya bug khususnya di versi konsol, membuatnya jadi peluncuran yang bisa dibilang gagal. Para karyawan di perusahaan CD Projekt Red yang mengembangkannya pun jadi marah-marah.

Para karyawan itu belum lama ini menggelar meeting dengan pihak manajemen soal payahnya game Cyberpunk 2077. Awalnya, pihak manajemen meminta maaf soal peluncuran Cyberpunk 2077 yang berubah jadi bencana.


Menurut sumber Bloomberg yang dikutip detikINET, seorang karyawan bertanya kenapa manajemen berani berkata bahwa Cyberpunk 2077 sudah selesai dikerjakan pada publik dan dapat dimainkan, padahal sebenarnya belum sempurna. Deadline pun menjadi tidak realistis dan karyawan jadi dipaksa bekerja lembur selama berbulan-bulan.


Hal itu dilakukan demi memenuhi deadline rilis Cyberpunk 2077 pada 10 Desember silam. Bahkan karyawan sampai harus bekerja penuh selama 6 hari seminggu. Menjawab keresahan ini, manajemen berkata bahwa mereka akan lebih memperhatikan proses produksi game di masa depan.


Akibat tergesa-gesa itulah, pada saat dirilis, Cyberpunk 2077 penuh dengan bug serta sering crash saat dimainkan di konsol PS4 dan Xbox One. Baru jika dimainkan di PC dengan spek memadai, game ini berjalan dengan baik.


Akibatnya, game itu lalu dihapus dari PlayStation Store. "Sony berusaha keras untuk memastikan kepuasan tinggi pelanggan, dan kami akan mulai menawarkan refund penuh untuk semua pemain yang membeli Cyberpunk 2077 lewat PlayStation Store dan menginginkan refund," kata Sony dalam pengumuman soal dihapusnya Cyberpunk 2077.


Microsoft kemudian juga menjamin gamer yang sudah membeli Cyberpunk 2077 di Microsoft Store untuk dimainkan di Xbox, dapat menerima refund seandainya tidak merasa puas. Jelas, kerugian yang dialami CD Projekt yang berbasis di Poandia berpotensi sangat besar.

https://maymovie98.com/movies/frozen-ii/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar