Selasa, 22 Desember 2020

Kampanye O2O Gojek & Kororo Raih Penghargaan di MMA SMARTIES Award

 Salah satu perusahaan teknologi asal Indonesia, Gojek, mendapat penghargaan MMA SMARTIESTM Award dari Mobile Marketing Association (MMA) atas Kampanye Online to Offline (O2O) Gojek bersama Kororo.

Pada 2020 SMARTIESTM Indonesia, MMA SMARTIESTM Award memberi penghargaan ke Gojek sebagai salah satu perusahaan yang terbaik dalam mengakuisisi konsumen dan mengeksekusi mobile marketing berbasis data.


Melalui kampanye O2O tersebut, Gojek membantu Kororo meningkatkan brand awareness, penjualan offline di Alfamart, hingga berhasil meraih dua penghargaan untuk kategori Lead Generation/Direct Response/Conversion dan Promotion.


"Kami sangat bangga dengan pengakuan MMA terhadap Kampanye Online to Offline Gojek bersama Kororo. Keberhasilan ini didukung oleh kemampuan platform Gojek dalam menciptakan perjalanan yang komprehensif dari titik perkenalan awal hingga transaksi dengan menghubungkan komunikasi dan promosi digital ke dunia fisik," ujar VP and Head of Brand Partnership and Retail Innovation Gurnoor Singh dalam keterangan tertulis, Senin (21/12//2020).


Sejak menembus pasar internasional di tahun 2017 brand permen jelly Kororo menghadapi tantangan besar yaitu kesadaran merek yang rendah dan lambatnya pertumbuhan penjualan. Menjawab hal ini, Gojek meluncurkan kampanye O2O untuk meningkatkan kesadaran dan kepercayaan terhadap merek Kororo serta mendorong angka penjualan di Alfamart.


Gurnoor menjelaskan Kororo pada saat itu belum memiliki basis konsumen yang spesifik sehingga Gojek harus mendefinisikan target pasar Kororo. Berbekal jejak digital dan data perilaku konsumen, Gojek mencari cara menarik konsumen dari segmen tertentu. Oleh karena itu, Gojek membuat segmen audiens khusus untuk Kororo, yang selaras dengan strategi kampanye dan analisis produk.


"Didukung oleh analisis audiens secara holistik yang menangkap tidak hanya data geografi dan demografi, tetapi juga pola perilaku; Gojek dapat membantu Kororo menargetkan segmen audiens berkualitas tinggi dan mengubahnya menjadi pelanggan Kororo," paparnya.


Selain itu, Gojek melakukan pemasaran melalui berbagai hal kreatif, yakni melalui konten berjenis gamifikasi, seperti kuis ataupun teka-teki, serta tautan voucher Alfamart pada perjalanan belanja konsumen.


Dari hasil kampanye tersebut, tercatat sebanyak 100.000 pengguna Gojek ikut berpartisipasi, dimana Kororo menempati peringkat 4 pada kategori permen saku di Alfamart.


Gurnoor juga menyebut kampanye ini menjadi solusi atas permasalahan yang dihadapi Kororo. Dalam hal ini, Gojek juga terus berupaya menjalin komunikasi antara mitra brand dengan para pelanggannya.


"Kampanye ini merupakan perwujudan misi Gojek untuk memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh pengguna kami melalui inovasi teknologi. Untuk itu kami berupaya menjadi partner dan platform bagi merek dan produk-produk hebat untuk menjalin komunikasi yang efektif dengan pelanggan mereka," pungkasnya.


Untuk mempelajari studi kasus tersebut lebih lanjut, silakan tonton videonya di sini.

https://maymovie98.com/movies/frozen-2/


Apple Kasih Sanksi ke Pabrik iPhone, Kenapa?


Untuk kedua kalinya dalam dua bulan, Apple memberikan sanksi kepada salah satu rekanannya untuk memproduksi iPhone.

Sanksi tersebut diberikan ke Wistron, perusahaan asal Taiwan, karena mereka dianggap melanggar undang-undang ketenagakerjaan. Sanksi di sini maksudnya adalah Wistron menjalani masa uji coba, di mana mereka tak akan menerima pesanan baru dari Apple.


Hal ini dilakukan Apple setelah unjuk rasa yang berujung rusuh di pabrik Wistron di India beberapa waktu lalu, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Minggu (20/12/2020).


Unjuk rasa yang dimaksud itu terjadi pada 12 Desember lalu, di mana sekitar 2000 pegawai Wistron memprotes upah yang belum dibayar dengan merusak salah satu kantor Wistron di India.


Kemudian terungkap kalau protes para pegawai itu ternyata benar adanya, juga diakui oleh Wistron. Pemerintah lokal India pun menemukan adanya pelanggaran serius terhadap UU tersebut dalam investigasi awal mereka.


Wistron disebut memberikan upah yang di bawah batas minimum, dan memaksa sejumlah pegawai untuk kerja lembur. Selain itu, ada juga investigasi terhadap perantara yang diduga mengeksploitasi pekerja kontrak.

https://maymovie98.com/movies/frozen/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar