Rabu, 23 Desember 2020

Antartika Laporkan Kasus Pertama, Tak Ada Lagi Benua yang Bebas Corona

 Antartika kini tak lagi menjadi satu-satunya benua di dunia yang terbebas dari virus Corona COVID-19. Senin waktu setempat, terkonfirmasi 36 warga Chili positif terinfeksi COVID-19.

Media Spanyol melaporkan, 36 warga Chile itu tinggal di Pangkalan Militer Chili Jenderal Bernardo O'Higgins Riquelme yang berbasis di Antartika. Pangkalan militer itu merupakan salah satu dari 13 stasiun penelitian Chili di Antartika.


Dikutip dari ABC News, pangkalan O'Higgins terletak dekat dengan ujung paling utara Semenanjung Antartika di Antartika Barat. Letaknya cukup jauh dari pangkalan Australia yang berada di Antartika Timur.


Menurut situs web Divisi Antartika Australia (AAD), hanya staf yang dianggap penting perannya yang dikirim untuk menjaga stasiun penelitian agar tetap beroperasi dan memantau kehidupan liar serta iklim di kawasan kutub itu.


Para petugas ekspedisi pun perlu melakukan isolasi terlebih dahulu selama dua minggu di Hobart dan di tes Corona sebanyak tiga kali sebelum melakukan perjalanan ke Antartika.


Komite Ilmiah Wilayah Antartika juga terus meneliti bagaimana pandemi COVID-19 mempengaruhi Antartika selama setahun terakhir.


"Kehadiran COVID-19 di Antartika juga dapat berpengaruh pada satwa liar setempat, dengan ancaman manusia menularkan virus ke spesies lain," ucap Hanne Nielsen dari University of Tasmania.


ABC News pun telah menghubungi AAD, Dewan Manajer Program Antartika Nasional, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan Instituto Antartico Chileno untuk memberikan komentar terkait laporan ini.

https://trimay98.com/movies/ace-ventura-when-nature-calls/


9 Fakta Seputar Corona yang Masih Banyak Ditanyakan


Sudah hampir setahun sejak merebaknya COVID-19 di dunia. Hingga saat ini, masih banyak masyarakat yang penasaran dan memiliki banyak pertanyaan terkait virus Corona.

Ilmuwan di dunia berlomba-lomba untuk meneliti misteri di balik asal-usul COVID-19. Secara perlahan, berbagai pertanyaan mengenai Corona terjawab dan disebarluaskan melalui laman resmi lembaga kesehatan seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).


Dikutip dari Health, berikut sembilan hal seputar Corona yang banyak jadi pertanyaan beserta jawabannya.


1. Apa itu virus corona?

Virus Corona atau dikenal sebagai COVID-19, pertama kali diidentifikasi pada Desember 2019 di Wuhan, China dan mencapai status pandemi pada 11 Maret. Sejak itu, berdasarkan Worldometers per 22 Desember sebanyak 77,718,154 orang di dunia terkonfirmasi COVID-19.


2. Berapa lama virus Corona bertahan?

Setiap kasus Corona berbeda, tetapi para ahli memiliki gambaran umum tentang berapa lama penyakit biasanya berlangsung. Banyak orang berharap untuk sembuh dalam dua minggu setelah timbulnya gejala, tetapi kasus yang lebih parah dapat berlangsung hingga enam minggu.


Beberapa pasien mengalami "COVID long haulers" dengan gejala yang dapat bertahan selama berbulan-bulan.


3. Apa saja gejala virus Corona?

Gejala COVID-19 sangat mirip dengan flu. Demam, batuk, dan sesak napas muncul sebagai tiga gejala COVID-19 yang paling umum.


The Centers for Disease Control (CDC) menyebut saat ini tanda-tanda COVID-19 meliputi nyeri otot, kelelahan, dan hilangnya kemampuan perasa dan mencium bau.


4. Berapa lama virus Corona hidup di permukaan?

WHO menyebut, studi menunjukkan COVID-19 dapat bertahan paling lama sampai 72 jam di permukaan tertentu. Oleh karena itu, disarankan agar membersihkan permukaan benda yang sering disentuh dengan disinfektan.


5. Bagaimana virus Corona menyebar?

CDC mencatat COVID-19 menyebar dari orang ke orang, biasanya melalui kontak dekat. Berada di dekat orang yang terinfeksi yang batuk, bersin, atau berbicara dapat meningkatkan paparan virus Corona.


Jika partikel yang mengandung virus tersebut terhirup atau mendarat di mata, hidung, atau mulut Anda, kamu dapat terinfeksi COVID-19.

https://trimay98.com/movies/ace-ventura-pet-detective/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar