Sebagai perawat veteran ICU yang tugasnya merawat pasien paling kritis di rumah sakitnya di Long Beach, California, Merlin Pambuan sangat menyadari kerusakan mematikan yang dapat ditimbulkan oleh COVID-19 pada tubuh manusia.
Sayangnya pada April, tepatnya di musim semi lalu, Pambuan menjadi salah satu pasien yang dirawat di unit perawatan intensif St Mary Medical Center.
Dokter yang menanganinya bercerita kepada Reuters bahwa Pambuan hampir kehilangan nyawa akibat COVID-19 dalam beberapa kesempatan. Begitu parahnya kondisinya pada satu titik sehingga pilihan akhir hidupnya didiskusikan dengan keluarganya.
Pada saat dia bangun dan bisa bernapas tanpa bantuan ventilator, dia sudah terlalu lemah untuk berdiri. Tapi dia melawan dan berjuang selama berminggu-minggu terapi yang menyakitkan untuk mendapatkan kembali kekuatan dan mobilitasnya, merayakan ulang tahunnya yang ke 66 di bangsal rehabilitasi akut St. Mary pada akhir Oktober.
Akhirnya pada Senin (21/12), setelah delapan bulan berjuang melawan COVID-19, ia berhasil keluar dari rumah sakit diiringi sorakan kegembiraan dari rekan-rekan medisnya.
"Ini adalah kehidupan kedua saya," kata Pambuan beberapa saat sebelum ia meninggalkan kamar rumah sakit.
Pambuan mengatakan dia tidak ingat empat bulan yang dia habiskan saat menggunakan ventilator, tepatnya dari awal Mei hingga awal September, tetapi ingat pertama kali bangun dari obat penenang yang selama ini membius dirinya.
Dengan dorongan dari staf perawat dan putrinya, Pambuan, mengatakan bahwa dia semakin bertekad untuk mendapatkan kembali mobilitas dan hidupnya.
"Saya berkata, 'Saya akan melawan COVID ini,'" kenangnya.
"Saya mulai menggerakkan tangan saya (dan) terapis fisik datang dan berkata, 'Oh, Anda menggerakkan tangan Anda,' dan saya berkata, 'Oh, saya akan bertarung, saya akan bertarung. Saya mencoba untuk menggoyangkan jari kaki saya. Aku akan melawannya," ungkapnya.
Pambuan juga mengatakan merasa berhutang budi kepada rekan kerja atas perhatian dan kerja mereka yang benar-benar profesional. Berterima kasih atas dukungan orang-orang tersayang dan yakin akan kekuatan optimisme.
https://movieon28.com/movies/crayon-shin-chan-fierceness-that-invites-storm-operation-golden-spy/
Update Corona di Indonesia 24 Desember: Tambah 7.199 Kasus, Total Positif 692.838
Jumlah kasus positif virus Corona COVID-19 pada Kamis (24/12/2020) bertambah 7.199 kasus. Total positif sebanyak 692.838 kasus, sembuh 563.980 kasus, dan meninggal 20.589 kasus.
Jumlah spesimen yang diperiksa pada hari ini tercatat sebanyak 61.068, sedangkan suspek yang diamati sebanyak 68.219.
Detail perkembangan Corona di Indonesia pada Kamis (24/12/2020) adalah sebagai berikut:
Kasus positif bertambah 7.199 menjadi 692.838
Pasien sembuh bertambah 5.277 menjadi 563.980
Pasien meninggal bertambah 181 menjadi 20.589
Sebelumnya pada Rabu (23/12/2020) tercatat jumlah kasus positif COVID-19 sebanyak 685.639, sembuh 558,703, dan meninggal 20.408 kasus.
DKI Sumbang 1.933 Kasus, Ini Sebaran 7.199 Kasus COVID-19 RI 24 Desember
Pemerintah melaporkan penambahan kasus baru COVID-19 yang terkonfirmasi pada hari Kamis (24/12/2020). Ada penambahan 7.199 kasus, sehingga total pasien terkonfirmasi saat ini sudah mencapai 692.838 kasus semenjak virus Corona mewabah di Indonesia.
DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus paling tinggi sebanyak 1.933 kasus, disusul Jawa Tengah sebanyak 891 kasus dan Jawa Timur sebanyak 734 kasus baru per 24 Desember.
Detail perkembangan virus Corona Kamis (24/12/2020), adalah sebagai berikut:
Kasus positif bertambah 7.199 menjadi 692.838
Pasien sembuh bertambah 5.277 menjadi 563.980
Pasien meninggal bertambah 181 menjadi 20.589
Tercatat sebanyak 61.068 spesimen diperiksa hari ini di seluruh Indonesia, sedangkan jumlah suspek sebanyak 68.219.
Sebaran 7.199 kasus baru Corona di Indonesia pada Kamis (24/12/2020).
DKI Jakarta: 1.933 kasus
Jawa Tengah: 891 kasus
Jawa Timur: 734 kasus
Jawa Barat: 702 kasus
Sulawesi Selatan: 520 kasus
Kalimantan Timur: 372 kasus
DI Yogyakarta: 253 kasus
Riau: 214 kasus
Banten: 154 kasus
Bali: 123 kasus
Sulawesi Utara: 103 kasus
Sumatera Barat: 100 kasus
Kalimantan Selatan: 95 kasus
Kalimantan Tengah: 90 kasus
Sumatera Selatan: 81 kasus
Sumatera Utara: 80 kasus
Lampung: 78 kasus
Sulawesi Tenggara: 69 kasus
Bangka Belitung: 68 kasus
Sulawesi Barat: 63 kasus
Bengkulu: 60 kasus
Sulawesi Tengah: 45 kasus
Kalimantan Utara: 43 kasus
Nusa Tenggara Barat: 42 kasus
Maluku: 42 kasus
Papua: 41 kasus
Jambi: 38 kasus
Nusa Tenggara Timur: 37 kasus
Papua Barat: 32 kasus
Gorontalo: 30 kasus
Kalimantan Barat: 26 kasus
Kepulauan Riau: 17 kasus
Aceh: 14 kasus
Maluku Utara: 9 kasus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar