Rabu, 13 Januari 2021

Takut Disuntik Vaksin Corona? Ini 4 Tips Atasi Rasa Cemas dari Dokter Jiwa

  Vaksinasi COVID-19 di Indonesia dilaksanakan hari ini, Rabu (13/1/2021). Presiden Joko Widodo (Jokowi) disuntik vaksin Corona pada pukul 09.42 WIB di Istana Negara, Jakarta Pusat.

Selain Jokowi, sederet tokoh publik, dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Ketua PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Daeng M Faqih, hingga selebriti Raffi Ahmad juga mengikuti penyuntikan perdana dosis pertama vaksin Corona buatan Sinovac.


Sebanyak 181,5 juta warga Indonesia menjadi target vaksinasi dalam 15 bulan ke depan. Meski sosialisasi sudah digencarkan, masih ada juga yang merasa cemas, khawatir, hingga takut untuk disuntik vaksin Corona.


Menurut psikiater dari RS Jiwa Marzoeki Mahdi Bogor, dr Lahargo Kembaren, SpKJ, timbulnya rasa cemas terhadap vaksin Corona adalah hal yang wajar dan alamiah.


"Rasa cemas, takut, khawatir terhadap pelaksanaan vaksin COVID-19 adalah hal yang wajar dan alamiah. Ceritakan mengenai perasaan tersebut pada orang yg kita percaya agar bisa lebih lega," kata dr Lahargo melalui pesan singkat yang diterima detikcom, Rabu (13/1/2021).

https://movieon28.com/movies/terminator-salvation/


Dijelaskan dr Lahargo, ada beberapa cara untuk mengatasi rasa cemas terhadap vaksin Corona, sebagai berikut.


1. Cari informasi terpercaya

dr Lahargo mengatakan, rasa takut dan cemas biasanya muncul karena ketidaktahuan dan simpang siurnya informasi yang didapat mengenai vaksin. Oleh karena itu, sebaiknya carilah informasi dari sumber yang dapat dipercaya agar rasa khawatir itu dapat dikendalikan.


"Cari tahu sebanyak-banyaknya terutama mengenai apa yang kita khawatirkan, misalnya, efek samping dan bagaimana mengatasinya, bagaimana rekomendasinya, seperti apa proses pembuatan vaksin, dan lain-lain," jelasnya.


2. Hindari berita hoax

Berita hoax adalah berita yang tidak jelas sumber dan kebenarannya, yang biasanya bersifat menakut-nakuti.


"Berita hoax yang tidak jelas akan menambah kecemasan kita. Hindari juga meneruskan berita berita yang demikian ke orang lain. 'Saring sebelum sharing'," ucap dr Lahargo.


Selain mencari informasi terpercaya dan menghindari berita hoax, ada dua tips lagi yang perlu diketahui untuk mengatasi rasa cemas terhadap vaksin Corona. Klik halaman selanjutnya.


3. Pertimbangkan untung dan risikonya

Menurut dr Lahargo, apabila merasa cemas dan takut untuk disuntik vaksin Corona, maka pertimbangkan untung dan risikonya. Misalnya, bila tak divaksin, maka risiko tertular COVID-19 akan tetap besar dan dapat menimbulkan kesakitan bahkan kematian.


"Kita memang tidak mengetahui semuanya, tetapi vaksin akan meningkatkan imunitas tubuh kita melawan infeksi virus Corona dan risiko menularkan ke orang lain juga berkurang," ujarnya.


4. Buat keputusan

Terakhir, dr Lahargo menyarankan untuk membuat keputusan yang bulat bahwa apa yang akan dilakukan adalah untuk membawa kebaikan, baik untuk diri sendiri maupun lingkungan sekitar.


"Jangan membuat keputusan berdasarkan kecemasan dan ketakutan. Buatlah keputusan berdasarkan harapan dan kemungkinan," tuturnya.

https://movieon28.com/movies/deep-red/

Penyuntikan Sudah Dimulai, Ini Deretan Efek Samping Vaksin COVID-19

 Hari ini Presiden Jokowi menjalani vaksinasi COVID-19 di Istana Kepresidenan. Jokowi akan menerima suntikan pertama CoronaVac dari Sinovac, vaksin Corona berbasis inactivated virus.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BOM) baru-baru ini mengumumkan hasil uji klinis vaksin tersebut. Terungkap, ada beberapa efek samping yang bisa muncul setelah penyuntikan. Di antaranya:


Efek samping lokal:

nyeri

indurasi atau iritasi

kemerahan

pembengkakan

Efek samping sistemik:

myalgia atau nyeri otot

fatigue atau kelelahan

demam.

Kepala BPOM Penny K Lukito menjelaskan, berbagai efek samping tersebut dikategorikan ringan-sedang. Selain itu, efek samping juga tidak berbahaya dan bisa pulih kembali.


Sementara dikutip dari Health Shots, berikut tiga efek samping vaksin COVID-19 yang teramati sejauh ini pada pemberian vaksin COVID-19 berbasis mRNA, seperti yang diproduksi Pfizer dan Moderna.


1. Nyeri pada area suntikan

Efek samping vaksin COVID-19 yang pertama adalah nyeri pada area suntikan. Vaksin Corona akan diberikan dalam dua dosis selang tiga minggu.


Berdasarkan data terbaru yang dikumpulkan dari 37.586 peserta yang mendaftar dalam uji klinis tahap 3, 18.801 peserta menerima vaksin, sementara 18.785 peserta telah menerima plasebo, efek samping yang paling sering dilaporkan orang setelah divaksin adalah reaksi di tempat penyuntikan.


Namun, beberapa dari peserta melaporkan adanya demam, kemerahan, hingga ada pembengkakan ringan di area bekas suntikan.


Dalam beberapa kasus ini, orang akan merasa agak sulit untuk menggerakkan lengan karena sakit.


2. Kelelahan, sakit kepala dan nyeri otot

Efek samping vaksin Covid-19 kedua juga meliputi kelelahan, nyeri otot, dan sakit kepala. Kelelahan akan terlihat pada 63 persen peserta, sementara sakit kepala dan nyeri otot bisa mempengaruhi masing-masing sekitar 55 persen dan 38 persen.


Umumnya gejala tersebut ringan dan akan membaik dalam waktu satu atau dua hari. Beberapa orang juga merasa nyeri sendi, menggigil, dan demam setelah penyuntikan vaksin dosis kedua.


3. Gangguan neurologis

Tingkat efek samping vaksin COVID-19 serius yang dilaporkan kurang dari 0,5 persen. Ada empat kasus Bell's palsy atau kelumpuhan wajah pada orang yang diberi vaksin di Amerika Serikat (AS).


Namun, praktisi medis pun mengatakan tidak ada yang perlu dikhawatirkan, karena kondisi ini konsisten jumlahnya dengan kasus yang dilaporkan sebelumnya. Namun di sisi lain, belum ada penelitian lebih lanjut yang menunjukkan bahwa kondisi itu disebabkan oleh vaksin.

https://movieon28.com/movies/karthik-calling-karthik/


Takut Disuntik Vaksin Corona? Ini 4 Tips Atasi Rasa Cemas dari Dokter Jiwa


 Vaksinasi COVID-19 di Indonesia dilaksanakan hari ini, Rabu (13/1/2021). Presiden Joko Widodo (Jokowi) disuntik vaksin Corona pada pukul 09.42 WIB di Istana Negara, Jakarta Pusat.

Selain Jokowi, sederet tokoh publik, dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Ketua PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Daeng M Faqih, hingga selebriti Raffi Ahmad juga mengikuti penyuntikan perdana dosis pertama vaksin Corona buatan Sinovac.


Sebanyak 181,5 juta warga Indonesia menjadi target vaksinasi dalam 15 bulan ke depan. Meski sosialisasi sudah digencarkan, masih ada juga yang merasa cemas, khawatir, hingga takut untuk disuntik vaksin Corona.


Menurut psikiater dari RS Jiwa Marzoeki Mahdi Bogor, dr Lahargo Kembaren, SpKJ, timbulnya rasa cemas terhadap vaksin Corona adalah hal yang wajar dan alamiah.


"Rasa cemas, takut, khawatir terhadap pelaksanaan vaksin COVID-19 adalah hal yang wajar dan alamiah. Ceritakan mengenai perasaan tersebut pada orang yg kita percaya agar bisa lebih lega," kata dr Lahargo melalui pesan singkat yang diterima detikcom, Rabu (13/1/2021).


Dijelaskan dr Lahargo, ada beberapa cara untuk mengatasi rasa cemas terhadap vaksin Corona, sebagai berikut.


1. Cari informasi terpercaya

dr Lahargo mengatakan, rasa takut dan cemas biasanya muncul karena ketidaktahuan dan simpang siurnya informasi yang didapat mengenai vaksin. Oleh karena itu, sebaiknya carilah informasi dari sumber yang dapat dipercaya agar rasa khawatir itu dapat dikendalikan.


"Cari tahu sebanyak-banyaknya terutama mengenai apa yang kita khawatirkan, misalnya, efek samping dan bagaimana mengatasinya, bagaimana rekomendasinya, seperti apa proses pembuatan vaksin, dan lain-lain," jelasnya.


2. Hindari berita hoax

Berita hoax adalah berita yang tidak jelas sumber dan kebenarannya, yang biasanya bersifat menakut-nakuti.


"Berita hoax yang tidak jelas akan menambah kecemasan kita. Hindari juga meneruskan berita berita yang demikian ke orang lain. 'Saring sebelum sharing'," ucap dr Lahargo.


Selain mencari informasi terpercaya dan menghindari berita hoax, ada dua tips lagi yang perlu diketahui untuk mengatasi rasa cemas terhadap vaksin Corona. Klik halaman selanjutnya.

https://movieon28.com/movies/terminator-genisys/