Minggu, 17 Januari 2021

Intel: Kami Harus Lebih Baik dari Perusahaan asal Cupertino

 Intel melakukan pergantian CEO dari Bob Swan ke mantan Pat Gelsinger, yang sebelumnya adalah CEO VMware.

Gelsinger adalah orang dengan latar belakang yang sangat cocok untuk menggantikan Swan. Ia pernah menghabiskan 30 tahun di Intel dan punya peran besar dalam pembuatan prosesor 80486.


Dilansir Techspot, Gelsinger baru-baru ini melakukan rapat besar di mana ia memaparkan strateginya untuk Intel. Dalam rapat tersebut ia menyebutkan bahwa Intel harus lebih baik dari perusahaan gaya hidup di Cupertino.


"Kita harus bisa membuat produk yang lebih baik untuk ekosistem PC dari produk manapun yang dibuat oleh perusahaan gaya hidup di Cupertino. Saat dieksekusi dengan baik, Intel akan menjadi pemimpin di setiap aspek," ujar Gelsinger.


Tentu saja, perusahaan gaya hidup yang dimaksud oleh Gelsinger adalah Apple, yang sudah menggunakan chip ARM custom mereka untuk menggantikan prosesor Intel di perangkat Mac-nya.


Chip tersebut bernama Apple Silicon, dan sejauh ini punya performa dan efisiensi daya yang hebat dibanding prosesor Intel maupun AMD.


Gelsinger tentu menyadari kalau tantangan yang dihadapi Intel tak sepele. Tak cuma Apple, mereka juga harus menghadapi AMD yang terus menggerus pangsa pasar mereka, dan juga Qualcomm, yang berencana menggarap chip untuk server dan komputasi performa tinggi -- yang menjadi salah satu kekuatan Intel.


Pada ajang CES 2021 lalu, Intel merilis prosesor Tiger Lake baru di seri H, dan dijanjikan bakal super kencang untuk laptop game.


Prosesor seri H ini ditujukan untuk perangkat mobile seperti laptop yang membutuhkan kinerja tinggi. Jadi diharapkan, laptop dengan Tiger Lake seri H bakal mendapat keuntungan dari proses 10nm, namun dengan performa lebih tinggi, seperti di laptop game.


Hanya saja, berbeda dibanding generasi sebelumnya, thermal design power (TDP) Tiger Lake H bakal mentok di 35W, bukan 45W seperti yang dipakai di jajaran laptop gaming flagship dengan Intel Core gen ke-10.

https://movieon28.com/movies/monk-comes-down-the-mountain/


MagSafe Bakal Kembali ke MacBook Pro


 Apple kabarnya bakal meluncurkan MacBook Pro anyar pada pertengahan 2021, dan rumor fitur baru di laptop tersebut sudah mulai menyebar. Salah satunya adalah MagSafe.

MagSafe, sebelum dibawa ke lini iPhone 12, adalah sistem charger yang dipakai Apple di lini MacBook. yaitu colokan yang menggunakan magnet untuk terhubung ke laptopnya.


Namun sistem ini kemudian diubah saat Apple mulai menggunakan port USB-C/Thunderbolt 3 untuk mengisi daya MacBook, demikian dikutip detikINET dari Cnet, Sabtu (15/1/2021).


Nah, kabarnya MagSafe ini adalah salah satu fitur yang bakal dibawa kembali ke lini MacBook Pro baru, dan tentunya sejumlah hal baru lain. Seperti varian MacBook Pro dengan layar 14 dan 16 inch, melengkapi MacBook Pro 13 inch dengan chip M1 yang beberapa waktu lalu dirilis.


Selain itu, Apple pun kabarnya bakal menghilangkan Touch Bar, tombol keyboard virtual yang mulai dipakai sejak 2016 lalu. Touch Bar sendiri memang mendapat tanggapan beragam dari para pengguna MacBook Pro, ada yang menyukainya namun ada juga yang menganggapnya tak berguna.


MacBook Pro anyar juga disebut bakal chip Apple Silicon yang baru penerus M1, juga dengan layar baru. Peluncurannya sendiri disebut bakal terjadi pada pertengahan 2021, menurut laporan yang dilansir Bloomberg.


Sementara itu, analis kenamaan Ming-Chi Kuo juga mempunyai prediksi yang sama. yaitu MacBook Pro baru itu akan menggunakan layar 14 dan 16 inch, serta kembali menggunakan charger MagSafe.


Kuo pun menyebut Touch Bar akan dihilangkan, serta lengkungan di sudut MacBook pun akan dihilangkan sebagai bagian dari desain baru MacBook.


Sebelumnya juga disebut kalau Apple bakal merilis iMac dengan Apple Silicon, yang menggantikan prosesor Intel yang sebelumnya selalu dipakai di lini iMac. iMac baru ini kabarnya bakal dirilis pada Maret mendatang, yang artinya lebih dulu ketimbang MacBook Pro anyar.

https://movieon28.com/movies/in-the-heart-of-the-sea/


Sabtu, 16 Januari 2021

Daftar Tokoh Dunia Pemakai Telegram, Erdogan Sampai Netanyahu

 CEO Telegram Pavel Durov memamerkan dua pemimpin negara terbaru yang mulai pakai channel Telegram. Dia juga merilis daftar lengkap presiden yang sudah menggunakan layanannya.

"Sejak postingan terakhir saya, masuknya pengguna baru ke Telegram secara besar-besaran terjadi semakin cepat. Kita mungkin menyaksikan migrasi digital terbesar dalam sejarah manusia," ujarnya seperti dikutip dari lewat channel Durov di Telegram, Jumat (15/1/2021).


"Mengikuti fenomena global ini, dua presiden memulai channel Telegram mereka: Presiden Brasil @jairbolsonarobrasil dan Presiden Turki @RTErdogan," sambungnya.


Disebutkan Durov, Presiden Brasil Jair Bolsonaro dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bergabung dengan daftar kepala negara lainnya yang sudah lebih dulu hadir di Telegram, mereka adalah:


Presiden Meksiko Andrés Manuel López Obrador @PresidenteAMLO

Presiden Prancis Emmanuel Macron @emmanuelmacron

Perdana Menteri Singapura Lee HsienLoong @leehsienloong

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky @V_Zelenskiy_official

Presiden Uzbekistan Shavkat Mirziyoyev @shmirziyoyev

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen @iingtw

Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed @AbiyAhmedAliofficial

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu @bnetanyahu.

"Kami merasa terhormat bahwa para pemimpin politik, serta banyak organisasi publik, mengandalkan Telegram untuk memerangi informasi yang salah dan menyebarkan kesadaran tentang masalah penting dalam masyarakat mereka," kata Durov.


Dia mengklaim bahwa Telegram tidak menggunakan algoritma nontransparan untuk memutuskan apakah pengguna akan melihat konten langganan mereka atau tidak seperti platform lain.


"Karenanya, saluran Telegram adalah satu-satunya cara langsung bagi para pemimpin opini untuk terhubung dengan audiens mereka. Dengan menghapus algoritma manipulatif yang identik dengan platform teknologi 2010-an, saluran Telegram memulihkan transparansi dan integritas komunikasi dari satu orang ke publik," tutupnya.

https://nonton08.com/movies/rafathar/


eSports Akan Masuk Asian Games 2022 dan Dibahas di Revisi UU SKN


Eksistensi eSports sebagai salah satu cabang olahraga makin terus mendapatkan sorotan juga perhatian. Salah satu hal yang paling mencolok adalah ketika eSports secara resmi akan jadi salah satu cabang di Asian Games 2022.

"Sekarang animo masyarakat tinggi. Orang memang masih ada keraguan, iya. Tapi udah cukup confident dengan keberadaan esports. 2022 eSports itu akan resmi dipertandingkan, di Asian Games," ucap Sekretaris Menpora, Gatot S Dewa Broto, dalam acara Virtual Press Conference Garena Free Fire Master League Season III Indonesia, Jumat (15/1/2021).


Diketahui bahwa Olympic Council of Asia (OCA) telah menyetujui eSports untuk pertama kalinya pada Asian Games. Asian Games 2020 akan bertempat di Hangzhou, China. Pada bulan April, presiden Komite Olimpiade Internasional Thomas Bach menyerukan untuk segera menyelidik olahraga elektronik untuk Asian Games 2022 dan mulai mendekati para game publishers.


Selanjutnya, Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora) sedang dalam upaya 'pemanasan' untuk pembahasan revisi Undang-Undang SKN yang mana diketahui eSports sendiri belum masuk pembahasan. Di sinilah, Kemenpora berupaya memberikan dukungannya untuk membahas potensi eSports.


"Kita tahu eSports belum masuk Undang-Undang SKN, bukan berarti ini barang ilegal hanya saja kemajuan teknologi selalu mendahului dibandingkan eksistensi regulasi. Harapan kami pembahasan nanti, kita tinggal diundang DPR saja nih, kita sudah siap. Semoga akan kami akomodasikan, dalam konteks ini akan membantu komunitas esports, penggemar FF, kita benar nggak sih diakui pemerintah. Kan lebih enak," ujar Gatot.


Dengan adanya dorongan Kemenpora dalam memberikan payung hukum untuk eSports, Kemenpora juga berharap pemerintah bisa memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang manfaat eSports. Masyarakat harus mengetahui urgensi dari sebuah eSports itu sendiri.


"Kami mendorong pemerintah agar mengkampanyekan eSport harus masuk revisi UU SKN. Tanpa sosialisasi edukasi pada masyarakat, kita hanya single fighter. Apalagi di masyarakat, antara yang plus dan negatif, dalam konteks konstruktif dan destruktif, masih seimbang," pungkasnya.

https://nonton08.com/movies/trinity-the-nekad-traveler/