Jumlah kasus Corona di Depok, Jawa Barat, masih terus bertambah setiap harinya. Sejumlah RS rujukan COVID-19 Depok pun telah disiapkan untuk menampung dan merawat pasien Corona.
Tak hanya rumah sakit milik pemerintah, beberapa rumah sakit swasta, seperti RS Puri Cinere, RS Meilia Cibubur, dan RS Mitra Keluarga juga telah ditetapkan oleh Pemprov Jawa Barat sebagai RS rujukan COVID-19 depok.
Berikut daftar RS rujukan COVID-19 Depok lengkap dengan alamat dan nomor telepon yang bisa dihubungi, dikutip dari laman resmi pikobar.jabar.prov.go.id pada Selasa (26/1/2021).
1. RSUD Kota Depok
Jl. Raya Muchtar No. 99, Sawangan, Kota Depok
(021) 251 8602 514
2. RS Puri Cinere Depok
Jl. Maribaya No. 1 Puri Cinere, Kota Depok
(021) 7545 488
3. RS Meilia Cibubur
Jl. Alternatif Cibubur KM 1, Cimanggis, Kota Depok
(021) 8444 444, (021) 845 1717, 0856 91 843 843
4. RS Hermina Kota Depok
Jl. Raya Siliwangi No. 50, Pancoran Mas, Kota Depok
(021) 7720 2525, 1500 488
5. RS Mitra Keluarga Kota Depok
Jl. Margonda Raya, Pancoran Mas, Kota Depok
(021) 7721 0700, (021) 7720 6584
6. RS Bhayangkara Brimob Kota Depok
Jl. Komjen.Pol.M.Jasin Jl. Klp. Dua Raya, Pasir Gn. Sel., Kec. Cimanggis, Kota Depok
(021) 8770 4691
7. RS Tugu Ibu Depok
Jl. Raya Bogor No.KM.29, Mekarsari, Kec. Cimanggis, Kota Depok
(021) 8710 870
8. RSU Bunda Margonda Depok
Jl. Margonda Raya No. 28 Pondok Cina, Kota Depok
1500 799
9. RSU Universitas Indonesia (RSUI) Depok
Jl. Prof Bahder Djohan, Kampus UI, Kota Depok
(021) 5082 9292
https://movieon28.com/movies/brothers-girl/
TRANSMEDIA dan CT ARSA Foundation Galang Dana untuk Sulbar-Kalsel
Silih berganti, musibah datang di awal tahun ini. Gempa bumi terjadi di Sulawesi Barat (Sulbar), dan banjir melanda Kalimantan Selatan (Kalsel).
Beban berat tengah dihadapi para pengungsi. Karenanya, TRANSMEDIA dan CT ARSA Foundation membuka dompet amal untuk menampung semangat saling berbagi.
Bantuan donasi bisa disalurkan melalui rekening DOMPET AMAL TRANSMEDIA
Bank Mega: 01 074 00 11 111 889
Bank Mega Syariah: 10 000 100 100 100 4
Bank BNI: 70 123 70 321
Bank BCA: 375 0500 888
Bank Mandiri: 127 0000 2 7777 0
Bank BRI: 034 10 100 1617 301
Sekecil apapun bantuan Anda, jika dilakukan bersama akan mampu membuat Indonesia kembali pulih.
Berikut jumlah donasi yang sudah masuk per 26 Januari 2021:
Bank Mega = 122.007.614
Bank BCA = 153.428.666
Bank Mandiri = 61.968.390
Bank BNI = 62.267.358
Bank Mega Syariah = 3.000.000
Bank BRI = 44.096.682
TOTAL PENERIMAAN = 446.768.710
Alat Tes Corona 'GeNose' Jadi Syarat Naik KA, Ini Catatan Para Ahli Kesehatan
Satuan Tugas Penanganan COVID-19 (Satgas COVID-19) mengizinkan GeNose menjadi syarat perjalanan di kereta api, luar kawasan satu aglomerasi, selain menggunakan rapid test antigen dan PCR. GeNose akan mulai dipasang di stasiun-terminal per 5 Februari.
Aturan ini tertuang dalam SE No 5 Tahun 2021. Aturan tersebut mengatur protokol perjalanan dari dan ke Pulau Jawa serta di dalam Pulau Jawa (antarprovinsi/kabupaten/kota).
"Khusus untuk perjalanan dengan menggunakan kereta api di luar kawasan satu aglomerasi, selain menggunakan RT-PCR dan rapid test antigen atau GeNose test," bunyi protokol nomor 3 huruf c angka IV SE Nomor 5 Tahun 2021, dikutip detikcom, Selasa (26/1/2021).
Dr Masdalina Pane dari Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) menjelaskan belum mempelajari lebih lanjut tes Corona GeNose. Namun, jika dibandingkan tes Corona lainnya termasuk rapid test antigen sebagai syarat perjalanan disebutkan tak ada gunanya.
"Saya belum mereview secara tuntas alat ini. Tapi ini bukan standar dalam pengendalian," sebutnya saat dihubungi detikcom Selasa (26/1/2021).
"Tapi jika dibandingkan dengan swab/rapid test antigen yang tidak ada gunanya untuk perjalanan, iya pendapat saya sama. Tidak ada gunanya dilakukan," pungkasnya.
Sejumlah pakar mengingatkan, tes Corona sebagai syarat perjalanan berisiko memunculkan rasa aman semu sehingga tujuan membatasi mobilitas manusia sulit tercapai. Bahkan dalam beberapa kasus, hasil tes Corona bisa dibeli dan dimanipulasi.
Sementara Pengurus Pusat Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat (IAKMI) Hermawan Saputra menjelaskan GeNose tak tepat jika digunakan sebagai tahap skrining awal COVID-19 untuk syarat perjalanan.