Senin, 15 Februari 2021

Virus Corona Sedunia Muat dalam Sekaleng Soda, Bagaimana Menghitungnya?

 Ahli matematika Inggris memperkirakan virus Corona di seluruh Bumi jika dikumpulkan akan muat dalam sekaleng soda ukuran 330 mL. Bagaimana menghitungnya?

Perhitungan ini dibuat oleh Kit Yates, seorang ilmuwan dari bath University. Awalnya, ia membuat perhitungan tersebut untuk tayangan BBC, More or Less.


Ia mengaku, awalnya tidak punya bayangan bagaimana menjawab seberapa banyak virus Corona di seluruh dunia. Namun ia lalu terpikir untuk mengkalkulasi seberapa banyak SARS-CoV-2, nama resmi virus penyebab COVID-19, yang bersirkulasi di seluruh dunia.


Menggunakan modelling statistik dan epidemiologis, Yates mendapatkan perkiraan jumlah orang yang terinfeksi tiap hari adalah sekitar 3 juta di seluruh dunia. Diambil rata-rata, ada sekitar 1 miliar hingga 100 miliar partikel virus pada tiap orang di fase puncak infeksinya.


Yates lalu menggunakan estimasi bahwa virus tersebut memiliki diameter 80-120 nanometer. Itu artinya, radius SARS-CoV-2 kira-kira 1.000 kali lebih tipis dari rambut manusia.


Dengan memperhitungkan bahwa spike protein atau mahkota pada virus Corona akan menciptakan celah, Yates mendapat perkiraan bahwa seluruh virus Corona di dunia jika dikumpulkan masih lebih sedikit daripada kapasitas kaleng soda ukuran 330 mL.


"Sungguh mengherankan untuk berpikir bahwa semua masalah, gangguan, kesulitan, dan hilangnya nyawa yang diakibatkan selama setahun terakhir bisa jadi hanya beberapa suapan dari minuman terburuk dalam sejarah," kata Yates, dalam tulisannya di The Conversation.


Meski cuma seukuran kaleng soda, virus Corona hingga saat ini telah menjangkiti lebih dari 109 juta manusia di seluruh dunia. Lebih dari 2,4 juta kematian terjadi karena infeksi virus ini.

https://kamumovie28.com/movies/one-fine-spring-day/


Siapa Saja yang Perlu Cek D-dimer? Ini Kata Dokter Jantung


Istilah D-dimer belakangan ini menjadi perbincangan setelah dibahas oleh mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan di blognya. Dokter jatung menjelaskan, D-dimer adalah fragmen protein yang diperiksa untuk menilai risiko penggumpalan darah.

Pemeriksaan D-dimer dilakukan pada pasien dengan kriteria klinis tertentu, biasanya dihitung dengan Wells Score. Dokter jantung dari Siloam Hospital, dr Vito A Damay, SpJP, menjelaskan ada beberapa kondisi pasien yang membutuhkan pemeriksaan D-dimer.


"Orang-orang tertentu bisa kita lihat, bisa cek lebih cepat, misalnya kalau ada kakinya bengkak sebelah. Ini berarti kemungkinan ada pembekuan darah terjadi di pembuluh darah vena," jelasnya.


Kondisi lainnya antara lain adalah saat saturasi oksigen tiba-tiba turun. Dokter bisa mencurigai terjadinya emboli paru, sehingga memerlukan pemeriksaan D-dimer.


Selain itu, pasien yang harus berbaring lama, misalnya setelah operasi, biasanya juga membutuhkan pemeriksaan D-dimer. Demikian juga pada pasien kanker. Selain karena kadang-kadang pasien kanker juga harus berbaring, kondisi kanker itu sendiri juga membuat pembekuan darah lebih aktif.


Viral Wanita Cianjur Hamil Tanpa Berhubungan Seks, Mungkinkah?


 Baru-baru ini, viral kabar seorang wanita asal Cianjur hamil tanpa pernah berhubungan seks. Dalam dunia medis, fenomena tersebut memang tidak mustahil tetapi hanya bisa terjadi jika ada proses inseminasi buatan atau kondisi lain.

Kemungkinan lainnya adalah hubungan seks yang tidak disadari. Misalnya dalam kasus perkosaan atau pembiusan.


Dokter spesialis kandungan Hasto Wardoyo, SpOG meluruskan, embrio terbentuk jika ada pertemuan sel telur dengan sperma. Dalam proses alami, pertemuan tersebut terjadi karena hubungan seks.


"Secara fisiologis, terjadinya embrio bisa secara seksual melalui pertemuan sel telur dengan sperma. Ini bisa secara alami melakukan hubungan seks. Baik sadar atau misal, ada yang diperkosa dengan pembiusan sehingga tidak sadar," jelas dr Hasto saat dihubungi detikcom, Minggu (14/2/2021).

https://kamumovie28.com/movies/one-fine-day-4/

Sabtu, 13 Februari 2021

Update Vaksinasi COVID-19, Total 1.060.326 Nakes Sudah Disuntik Per 13 Februari

 Per Sabtu (13/2/2021) ini, sudah ada lebih dari satu juta tenaga kesehatan di Indonesia yang mendapatkan vaksinasi. Jumlah ini sudah mencangkup 73,19 persen dari total sasaran vaksinasi.

Juru bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan semua data vaksinasi selalu diperbaharui dalam website resmi Kementerian Kesehatan. "Semuanya di website kemkes (Kementerian Kesehatan) ya," kata dr Nadia saat dihubungi detikcom Sabtu (13/2/2021).


Saat ini sudah ada 1.060.326 nakes yang sudah mendapat vaksinasi COVID-19 tahap pertama. Sementara untuk dosis kedua, sudah diberikan pada 415.486 nakes.


Berikut rincian update vaksin COVID-19 per 13 Februari 2021 berdasarkan laporan harian dari akun resmi Kemenkes pukul 14.00:


Total sasaran vaksin: 181.554.465 orang

Sasaran vaksinasi tenaga kesehatan: 1.809.070 nakes

Vaksinasi dosis 1: 1.060.326 (+ 43.140 orang)

Vaksinasi dosis 2: 415.486 (+ 69.881 orang)

https://kamumovie28.com/movies/wifes-sponsor/


Aturan Masa Berlaku Swab PCR-Antigen saat PPKM Mikro


Di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro beberapa aturan mengalami perubahan, termasuk tes PCR dan rapid tes antigen. Peraturan baru tersebut tertuang dalam SE Satgas No.7 Tahun 2021 tentang Perjalanan dalam Negeri.

Dalam penerapan PPKM mikro ini, pemerintah tetap memberlakukan pengetatan aturan perjalanan dalam negeri dengan syarat bukti negatif pada hasil tes diagnosa COVID-19, baik dengan tes PCR, swab antigen, hingga GeNose.


Lalu, masa berlaku swab PCR berapa hari? Berikut rincian aturannya.


Pulau Bali

- Transportasi udara

Bagi pelaku perjalanan yang akan menggunakan moda transportasi udara, diwajibkan menunjukkan hasil tes negatif RT PCR 2x24 jam sebelum keberangkatan. Jika menggunakan rapid test antigen, hasil negatif pemeriksaannya harus ditunjukkan 1x24 jam sebelum keberangkatan.


- Transportasi darat atau laut

Untuk moda transportasi darat atau laut, harus menunjukkan surat keterangan hasil negatif RT PCR atau negatif rapid test antigen yang sampelnya diambil dalam waktu maksimal 3x24 jam sebelum keberangkatan.


Pulau Jawa

- Transportasi udara

Pelaku perjalanan moda transportasi udara wajib menunjukkan surat keterangan hasil negatif tes RT PCR yang sampelnya diambil dalam kurun waktu 3x24 jam. Jika menggunakan rapid test antigen, hasil negatif harus dari sampel yang diambil dalam kurun waktu 2x24 jam sebelum keberangkatan.


- Transportasi laut

Bagi pelaku perjalanan laut wajib menunjukkan hasil negatif RT PCR atau rapid test antigen yang sampelnya diambil dalam kurun waktu 3x24 jam sebelum keberangkatan.


- Transportasi kereta api

Jika melakukan perjalanan dengan kereta api antarkota wajib menunjukkan surat keterangan hasil negatif RT PCR atau negatif rapid test antigen/ Genose yang sampelnya diambil dengan kurun waktu 3x24 jam sebelum keberangkatan.


- Kendaraan pribadi

Jika menggunakan kendaraan pribadi, diimbau untuk melakukan tes PCR atau rapid test antigen/ Genose yang sampelnya diambil dalam kurun waktu 3x24 jam sebelum melakukan perjalanan.


- Transportasi umum

Pelaku perjalanan yang menggunakan transportasi umum darat dilakukan tes acak (random test) rapid test antigen/Genose jika diperlukan oleh Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Daerah.


Sebagai catatan tambahan, anak di bawah usia 5 tahun tidak diwajibkan untuk melakukan tes RT PCR/rapid test antigen/Genose sebagai syarat perjalanan.


Untuk masa berlaku swb PCR dan antigen ini berlaku efektif mulai tanggal 9 Februari 2021 hingga waktu yang ditentukan kemudian.

https://kamumovie28.com/movies/swapping-my-wifes-friend/