Sabtu, 13 Februari 2021

Update Vaksinasi COVID-19, Total 1.060.326 Nakes Sudah Disuntik Per 13 Februari

 Per Sabtu (13/2/2021) ini, sudah ada lebih dari satu juta tenaga kesehatan di Indonesia yang mendapatkan vaksinasi. Jumlah ini sudah mencangkup 73,19 persen dari total sasaran vaksinasi.

Juru bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan semua data vaksinasi selalu diperbaharui dalam website resmi Kementerian Kesehatan. "Semuanya di website kemkes (Kementerian Kesehatan) ya," kata dr Nadia saat dihubungi detikcom Sabtu (13/2/2021).


Saat ini sudah ada 1.060.326 nakes yang sudah mendapat vaksinasi COVID-19 tahap pertama. Sementara untuk dosis kedua, sudah diberikan pada 415.486 nakes.


Berikut rincian update vaksin COVID-19 per 13 Februari 2021 berdasarkan laporan harian dari akun resmi Kemenkes pukul 14.00:


Total sasaran vaksin: 181.554.465 orang

Sasaran vaksinasi tenaga kesehatan: 1.809.070 nakes

Vaksinasi dosis 1: 1.060.326 (+ 43.140 orang)

Vaksinasi dosis 2: 415.486 (+ 69.881 orang)

https://kamumovie28.com/movies/wifes-sponsor/


Aturan Masa Berlaku Swab PCR-Antigen saat PPKM Mikro


Di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro beberapa aturan mengalami perubahan, termasuk tes PCR dan rapid tes antigen. Peraturan baru tersebut tertuang dalam SE Satgas No.7 Tahun 2021 tentang Perjalanan dalam Negeri.

Dalam penerapan PPKM mikro ini, pemerintah tetap memberlakukan pengetatan aturan perjalanan dalam negeri dengan syarat bukti negatif pada hasil tes diagnosa COVID-19, baik dengan tes PCR, swab antigen, hingga GeNose.


Lalu, masa berlaku swab PCR berapa hari? Berikut rincian aturannya.


Pulau Bali

- Transportasi udara

Bagi pelaku perjalanan yang akan menggunakan moda transportasi udara, diwajibkan menunjukkan hasil tes negatif RT PCR 2x24 jam sebelum keberangkatan. Jika menggunakan rapid test antigen, hasil negatif pemeriksaannya harus ditunjukkan 1x24 jam sebelum keberangkatan.


- Transportasi darat atau laut

Untuk moda transportasi darat atau laut, harus menunjukkan surat keterangan hasil negatif RT PCR atau negatif rapid test antigen yang sampelnya diambil dalam waktu maksimal 3x24 jam sebelum keberangkatan.


Pulau Jawa

- Transportasi udara

Pelaku perjalanan moda transportasi udara wajib menunjukkan surat keterangan hasil negatif tes RT PCR yang sampelnya diambil dalam kurun waktu 3x24 jam. Jika menggunakan rapid test antigen, hasil negatif harus dari sampel yang diambil dalam kurun waktu 2x24 jam sebelum keberangkatan.


- Transportasi laut

Bagi pelaku perjalanan laut wajib menunjukkan hasil negatif RT PCR atau rapid test antigen yang sampelnya diambil dalam kurun waktu 3x24 jam sebelum keberangkatan.


- Transportasi kereta api

Jika melakukan perjalanan dengan kereta api antarkota wajib menunjukkan surat keterangan hasil negatif RT PCR atau negatif rapid test antigen/ Genose yang sampelnya diambil dengan kurun waktu 3x24 jam sebelum keberangkatan.


- Kendaraan pribadi

Jika menggunakan kendaraan pribadi, diimbau untuk melakukan tes PCR atau rapid test antigen/ Genose yang sampelnya diambil dalam kurun waktu 3x24 jam sebelum melakukan perjalanan.


- Transportasi umum

Pelaku perjalanan yang menggunakan transportasi umum darat dilakukan tes acak (random test) rapid test antigen/Genose jika diperlukan oleh Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Daerah.


Sebagai catatan tambahan, anak di bawah usia 5 tahun tidak diwajibkan untuk melakukan tes RT PCR/rapid test antigen/Genose sebagai syarat perjalanan.


Untuk masa berlaku swb PCR dan antigen ini berlaku efektif mulai tanggal 9 Februari 2021 hingga waktu yang ditentukan kemudian.

https://kamumovie28.com/movies/swapping-my-wifes-friend/

Bikin Mewek! Nakes Tuliskan Surat Wasiat ke Anak-Suami saat Kritis Kena Corona

 Seorang bidan terpapar COVID-19 hingga kritis dan dirawat di rumah sakit. Ia seolah tak lagi memiliki harapan, hingga akhirnya hanya bisa menuliskan surat perpisahan pada suami dan anak-anaknya.

Adalah Sharon Geggus, 48 tahun, yang sedang melawan 'masa pertarungan' akibat COVID-19. Semakin hari, ia semakin sadar kecil kemungkinan dirinya bisa bertahan.


COVID-19 tak hanya menyerang paru-parunya, fungsi ginjalnya pun menurun drastis. Ia pun sudah kehilangan banyak rambut.


"Virus Corona mengakibatkan dia mengidap dua jenis pneumonia, fungsi ginjalnya turun begitu rendah sehingga dia membutuhkan dialisis dan bahkan rambutnya rontok," lapor Wales Online.


Sebelum akhirnya Sharon harus menggunakan ventilator, ia sempat meminta bantuan pada pada petugas medis, meminta secarik kertas, untuk menuliskan pesan kepada suami dan anaknya.

https://kamumovie28.com/movies/watching-private-sex-lesson/


"Saya pikir saya akan mati, saya tidak berpikir saya bisa selamat. Jadi, saya meminta selembar kertas dan menulis catatan kecil untuk anak-anak saya Tillie dan Harry dan suami saya," sebut Sharon.


Sharon mulanya tak menyadari terinfeksi COVID-19 sampai gejala yang ia rasakan semakin buruk. Suhu tubuhnya kala itu sudah berada di 40,8 derajat Celcius dan dadanya terasa sangat tertekan.


"Saat disentuh terasa panas dan merasa seperti ada seseorang sedang duduk di dada saya. Ketika dokter mendengar saya bernapas, mereka menyuruh saya untuk segera datang dan kemudian saya diberi tahu bahwa saya positif COVID-19," kata Sharon, wanita asal London.


"Saya pikir, saya akan baik-baik saja, saya berbicara dan merasa baik-baik saja," cerita Sharon di awal mula terpapar.


Beberapa hari kemudian, kondisi Sharon kian memburuk, ia sampai harus diberikan perawatan dengan mesin ECMO (Extra Corporeal Membrane Oxygenation). Mesin tersebut biasa digunakan untuk pasien pada kasus gagal napas akut.


Sharon hanya bisa mengandalkan alat tersebut, ia menghabiskan waktu 28 hari dengan bantuan mesin itu. Ia sempat tak sadarkan diri selama hampir sebulan, dan kemudian bangun tanpa mengingat apapun.


"Saya tidak dapat mengingat apa pun, saya bangun dan mereka berkata saya telah berada di sana selama sebulan dan saya tidak dapat mempercayainya, bulan dalam hidup saya yang tidak dapat saya ingat," tutur Sharon.


Setelah sadar, perlahan, bidan yang bekerja di RS Glangwili itu bisa kembali menggerakkan tubuhnya. Ia kembali makan dengan normal usai sebelumnya nyaris tak selamat akibat COVID-19.


Para nakes yang merawat Sharon pun tak percaya dirinya bisa berhasil melewati masa kritis. Bak keajaiban, ia pun dijuluki 'bidan ajaib' karena mampu bertahan di masa sulit.


"Saya sudah lama keluar dari situ dan tidak menyadari apa yang sedang terjadi, jadi saya rasa saya tidak tahu seberapa sakit saya, tetapi staf di sekitar RS semuanya memanggil saya 'Bidan Ajaib'," kata Sharon sambil tertawa.


Pada akhirnya, awal Desember kemarin, Sharon kembali belajar berjalan untuk pertama kalinya karena sempat kesulitan, terbiasa terbaring di tempat tidur RS.


"Saya telah dites negatif untuk COVID-19 tetapi saya sebelumnya mengidap dua jenis pneumonia, dada saya dipenuhi dengan cairan. Itu mempengaruhi ginjal, hati, kadar darah saya, saya menjalani cuci darah, Saya kehilangan banyak rambut, itu mempengaruhi segalanya."


Untungnya, tes di dadanya tidak menunjukkan fibrosis atau jaringan parut pada paru-paru yang menunjukkan kerusakan jangka panjang pasca sembuh dari Corona.

https://kamumovie28.com/movies/married-woman-fan-club/