Kamis, 04 Maret 2021

Syahnaz Sadiqah dan Anak Kembarnya Alami Gejala Ini saat Terpapar Corona

  Syahnaz Sadiqah dan kedua anak kembarnya, yakni Zayn dan Zunaira pernah terinfeksi COVID-19. Ia dan kedua anaknya kala itu langsung menjalani isolasi mandiri di rumah.

Hal itu diceritakan oleh Syahnaz dalam sebuah video yang diunggah di YouTube. Syahnaz menceritakan awal mula dirinya serta sang suami, Ritchie Ismail atau yang akrab disapa Jeje, terpapar COVID-19 dan mengatakan bahwa ia tak menyangka akan terinfeksi virus Corona. Pasalnya, ia tidak merasakan adanya gejala apapun.


"Kejadiannya beberapa bulan yang lalu, kita semua swab, hasilnya yang pertama keluar aku. Waktu itu aku, Jeje, Zayn, Zunaira mau syuting, jadi kita minta hasil swab keluar cepat," kata Syahnaz, dikutip dari YouTube Jeje & Nanas Channel, Rabu (3/3/2021).


Menurutnya, setibanya ia di lokasi syuting, ia dilarang masuk dan diminta untuk kembali pulang. Saat mengetahui bahwa alasan mengapa dirinya dilarang masuk pun ia mengaku sempat panik dan langsung mengungsi ke rumah kosong milik Raffi Ahmad yang terletak di daerah Lebak Bulus.


"Rasanya kayak bingung harus ngapain karena aku lagi ada di dalam kamar dan ada Mama sama Teteh di situ. Terus aku langsung mikir Zayn dan Zunaira," ujarnya.


Lebih lanjut, usai dirinya dinyatakan positif terpapar COVID-19, wanita berusia 27 tahun itu pun langsung meminta kedua anaknya untuk turut menjalani tes swab PCR. Namun, kedua anak kembarnya itu ternyata masih dinyatakan negatif.


Bersama ibu dan beberapa saudaranya yang juga positif COVID-19, Syahnaz akhirnya menjalani isolasi mandiri di rumahnya. Pada hari keempat isolasi, ia mengatakan bahwa ia baru merasakan gejala-gejala ringan.


"Hari keempat ngerasain demam hampir 37 derajat dan itu cuma di pagi hari, siang dan malam sehat. Hari kelima aku hilang penciuman, hidung itu mampet tapi enggak ada lendirnya." ungkapnya.


Usai beberapa hari menjalani isolasi mandiri, istri dari Jeje itu mendapat kabar bahwa ternyata anak kembarnya sakit dan terinfeksi COVID-19. Lalu, seperti apa cerita Syahnaz saat mengetahui anaknya terpapar virus Corona?


KLIK DI SINI UNTUK KE HALAMAN SELANJUTNYA

https://cinemamovie28.com/movies/mr-vampire-iii/


Menkes Perkirakan 'Kekebalan' Setelah Vaksinasi Corona Sekitar 1 Tahun


Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut tantangan vaksinasi COVID-19 Indonesia paling utama adalah jumlah stok vaksin. Namun, Budi menyebut RI sudah jauh lebih beruntung dibandingkan beberapa negara.

"Tantangan paling besar, satu itu jumlah vaksinnya, ini rebutan di seluruh dunia banyak negara yang even belum dapat bahkan belum mulai," sebut Menkes dalam konferensi pers Kamis (4/3/2021).


"Kita even dibandingkan beberapa negara ASEAN dan beberapa negara maju sudah alhamdulillah bisa mulai," lanjutnya.


Menkes Budi menegaskan tengah berupaya mempercepat vaksinasi COVID-19 agar cepat rampung, setidaknya sesuai target yaitu satu tahun selesai. Hal ini dikarenakan perkiraan antibodi vaksin Corona bertahan selama satu tahun.


"Cuma yang ingin saya sampaikan vaksin ini kan minimal selesai 1 tahun seperti yang bapak presiden sampaikan," kata Budi.


"Karena memang kekebalannya kita estimasi, belum ada yang pasti, itu kira-kira sekitar 1 tahunan, jadi sebelum itu hilang, ya kita harus selesai vaksin," pungkasnya.

https://cinemamovie28.com/movies/new-mr-vampire-ii/

500 Bidan Dapat Pembekalan Gerakan Peduli Stunting & Pemberian ASI

 Pandemi, dampak, dan cara melawan COVID-19 mendominasi hampir seluruh pemberitaan media elektronik, media cetak, dan media sosial. Namun pada sisi lain ada realita penting lain, yang tak boleh dikesampingkan yaitu kepedulian akan lahirnya bayi-bayi generasi baru di Indonesia. Setiap detiknya ada Bunda yang hamil maupun melahirkan, sehingga dibutuhkan edukasi dan solusi tentang dalam mendampingi bumil dan busui khususnya menghadapi masa pandemi ini.

PT. Mecosin Indonesia sebagai pionir suplemen herbal pelancar ASI di Indonesia, ingin merangkul bumil dan busui khususnya di masa pandemi dengan melaksanakan Webinar LANCAR ASI secara daring (online) pada 10 Februari 2021 lalu. Sesi pertama Webinar LANCAR ASI dilangsungkan secara live melalui aplikasi Zoom Meeting yang membahas peranan bidan dalam "Turunkan Risiko Stunting Dengan Pemberian ASI." Pembicara yang didaulat untuk memperlengkapi para bidan adalah Dr. Ade Jubaedah, SSiT, MM, MKM (Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat IBI), dr. Boy Abidin, Sp.OG (dokter Obsetri dan Ginekologi sekaligus pemandu acara kesehatan di televisi), dan Mariza Andika Ambarsari (Product Manager PT. Mecosin Indonesia). Peserta yang dapat mengikuti sesi khusus bagi para bidan dari seluruh Indonesia, yang sebelumnya telah mendaftar melalui perwakilan IBI (Ikatan Bidan Indonesia). Sedangkan sesi kedua terbuka untuk umum.

https://cinemamovie28.com/movies/mr-vampire-ii/


Bidan Wajib Yakinkan Bunda Untuk Meng-ASI-hi di Tengah Kesibukan


Dr. Ade Jubaedah, SSiT, MM, MKM, pada awal sesinya mengingatkan hal-hal fundamental profesi bidan sebagai tenaga kesehatan yang telah disumpah untuk mengabdi dan peduli pada kehidupan para wanita-wanita di Indonesia. Ade yang berprofesi sebagai dosen pengajar pada beberapa kampus menyampaikan betapa pentingnya peran bidan sebagai garda terdepan kelahiran, khususnya dalam mencegah stunting dalam 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) anak.


Pada pertengahan sesi terpilih satu pertanyaan terbaik dari salah seorang peserta bidan yaitu tentang bagaimana cara bidan meyakinkan Bunda zaman now untuk tetap meng-ASI-hi di tengah kesibukan?


"Alasan utama kegagalan Bunda dalam menyusui bukan karena ASI-nya tidak cukup, tapi kurangnya dukungan dari orang sekitarnya. Para Bidan perlu mengingatkan para Bunda bahwa hanya ASI yang dibutuhkan bayi hingga dia berusaha 6 bulan. Sebagai Bidan yang telah disumpah untuk peduli pada kehidupan para wanita-wanita di Indonesia, maka yang menjadi hal pertama yang perlu Bidan lakukan adalah berikan perhatian dengan sepenuh hati," jelas Ade.


Ketika Bunda hamil 0-9 bulan, bidan harus mengingatkan betapa pentingnya nutrisi yang dimakan atau diminum bumil karena Bunda juga makan dan minum untuk janin dalam perutnya. Selanjutnya adalah pada saat Bunda melahirkan, bidan perlu mengingatkan agar Bunda melakukan IMD (Inisiasi Menyusui Dini) pada momen sejam pertama kelahiran atau the first golden hour. Mendampingi Bunda ketika bayi berusia 0-11 bulan, bidan perlu mengingatkan Bunda agar memberikan ASI (Air Susu Ibu) eksklusif hingga bayi berusia 12-24 bulan (Baduta), dan mengingatkan betapa pentingnya nutrisi untuk anak. Edukasi ini sangat perlu dipahami oleh para Bunda karena memang sangat penting untuk memperbaiki keadaan generasi di masa depan.


Webinar LANCAR ASI sesi kedua dengan topik, "Faktor Yang Memengaruhi Kelancaran Produksi ASI" berlangsung live melalui aplikasi Instagram sehingga para Bunda di seluruh Indonesia dapat mengikuti dengan leluasa. Pembicara sesi kedua ini adalah dokter yang sudah familiar di kalangan para Bunda di Indonesia karena wajahnya sering muncul memandu beberapa acara di televisi yaitu dr. Boy Abidin, Sp.OG. Penonton para warga net pun antusias bertanya kepada dr. Boy Abidin.

https://cinemamovie28.com/movies/scooby-doo-and-the-legend-of-the-vampire/