Kamis, 04 Maret 2021

500 Bidan Dapat Pembekalan Gerakan Peduli Stunting & Pemberian ASI

 Pandemi, dampak, dan cara melawan COVID-19 mendominasi hampir seluruh pemberitaan media elektronik, media cetak, dan media sosial. Namun pada sisi lain ada realita penting lain, yang tak boleh dikesampingkan yaitu kepedulian akan lahirnya bayi-bayi generasi baru di Indonesia. Setiap detiknya ada Bunda yang hamil maupun melahirkan, sehingga dibutuhkan edukasi dan solusi tentang dalam mendampingi bumil dan busui khususnya menghadapi masa pandemi ini.

PT. Mecosin Indonesia sebagai pionir suplemen herbal pelancar ASI di Indonesia, ingin merangkul bumil dan busui khususnya di masa pandemi dengan melaksanakan Webinar LANCAR ASI secara daring (online) pada 10 Februari 2021 lalu. Sesi pertama Webinar LANCAR ASI dilangsungkan secara live melalui aplikasi Zoom Meeting yang membahas peranan bidan dalam "Turunkan Risiko Stunting Dengan Pemberian ASI." Pembicara yang didaulat untuk memperlengkapi para bidan adalah Dr. Ade Jubaedah, SSiT, MM, MKM (Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat IBI), dr. Boy Abidin, Sp.OG (dokter Obsetri dan Ginekologi sekaligus pemandu acara kesehatan di televisi), dan Mariza Andika Ambarsari (Product Manager PT. Mecosin Indonesia). Peserta yang dapat mengikuti sesi khusus bagi para bidan dari seluruh Indonesia, yang sebelumnya telah mendaftar melalui perwakilan IBI (Ikatan Bidan Indonesia). Sedangkan sesi kedua terbuka untuk umum.

https://cinemamovie28.com/movies/mr-vampire-ii/


Bidan Wajib Yakinkan Bunda Untuk Meng-ASI-hi di Tengah Kesibukan


Dr. Ade Jubaedah, SSiT, MM, MKM, pada awal sesinya mengingatkan hal-hal fundamental profesi bidan sebagai tenaga kesehatan yang telah disumpah untuk mengabdi dan peduli pada kehidupan para wanita-wanita di Indonesia. Ade yang berprofesi sebagai dosen pengajar pada beberapa kampus menyampaikan betapa pentingnya peran bidan sebagai garda terdepan kelahiran, khususnya dalam mencegah stunting dalam 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) anak.


Pada pertengahan sesi terpilih satu pertanyaan terbaik dari salah seorang peserta bidan yaitu tentang bagaimana cara bidan meyakinkan Bunda zaman now untuk tetap meng-ASI-hi di tengah kesibukan?


"Alasan utama kegagalan Bunda dalam menyusui bukan karena ASI-nya tidak cukup, tapi kurangnya dukungan dari orang sekitarnya. Para Bidan perlu mengingatkan para Bunda bahwa hanya ASI yang dibutuhkan bayi hingga dia berusaha 6 bulan. Sebagai Bidan yang telah disumpah untuk peduli pada kehidupan para wanita-wanita di Indonesia, maka yang menjadi hal pertama yang perlu Bidan lakukan adalah berikan perhatian dengan sepenuh hati," jelas Ade.


Ketika Bunda hamil 0-9 bulan, bidan harus mengingatkan betapa pentingnya nutrisi yang dimakan atau diminum bumil karena Bunda juga makan dan minum untuk janin dalam perutnya. Selanjutnya adalah pada saat Bunda melahirkan, bidan perlu mengingatkan agar Bunda melakukan IMD (Inisiasi Menyusui Dini) pada momen sejam pertama kelahiran atau the first golden hour. Mendampingi Bunda ketika bayi berusia 0-11 bulan, bidan perlu mengingatkan Bunda agar memberikan ASI (Air Susu Ibu) eksklusif hingga bayi berusia 12-24 bulan (Baduta), dan mengingatkan betapa pentingnya nutrisi untuk anak. Edukasi ini sangat perlu dipahami oleh para Bunda karena memang sangat penting untuk memperbaiki keadaan generasi di masa depan.


Webinar LANCAR ASI sesi kedua dengan topik, "Faktor Yang Memengaruhi Kelancaran Produksi ASI" berlangsung live melalui aplikasi Instagram sehingga para Bunda di seluruh Indonesia dapat mengikuti dengan leluasa. Pembicara sesi kedua ini adalah dokter yang sudah familiar di kalangan para Bunda di Indonesia karena wajahnya sering muncul memandu beberapa acara di televisi yaitu dr. Boy Abidin, Sp.OG. Penonton para warga net pun antusias bertanya kepada dr. Boy Abidin.

https://cinemamovie28.com/movies/scooby-doo-and-the-legend-of-the-vampire/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar