Sabtu, 27 Maret 2021

Elon Musk Izinkan Beli Tesla Pakai Bitcoin

 - Elon Musk, CEO alias "technoking of Tesla" baru saja meresmikan metode pembayaran baru untuk pembelian Tesla. Para konsumen kini bisa membeli mobil listrik buatan perusahaannya menggunakan Bitcoin.

Menurut Musk, Tesla menggunakan software internal dan open source untuk mengoperasikan node Bitcoin. Dia juga menambahkan, Bitcoin yang dibayarkan ke Tesla akan dipertahankan sebagai Bitcoin dan tidak akan dikonversi ke mata uang fiat.


Saat ini, opsi untuk membeli mobil listrik Tesla dengan Bitcoin baru tersedia di Amerika Serikat (AS). Namun seperti dikutip dari Beebom, Musk berjanji akan memperluas metode pembayaran tersebut ke wilayah lain di luar AS akhir tahun ini.

Untuk melakukan pembayaran, yang harus dilakukan adalah memindai kode QR di halaman pembayaran atau copy paste alamat Bitcoin dan jumlah nominal pembayaran Bitcoin ke dompet digital. Konsumen memiliki waktu 30 menit untuk menyelesaikan transaksi dan harus mengirimkan jumlah penuh dalam satu kali transaksi pembayaran.


Buat para konsumen yang berada di AS dan memiliki pertanyaan tentang metode pembayaran Tesla menggunakan Bitcoin, bisa melihat informasi lebih lengkap di halaman "support" di website Tesla. Bagi yang bertanya-tanya bagaimana kira-kira pembayarannya, seperti inilah tampilan halaman pembayaran menggunakan Bitcoin.

https://cinemamovie28.com/movies/my-sisters-friend-2/


Dear PSSI, Ayo Cek Aplikasi Sepakbola Bolasoft dari Purwokerto


Pembinaan sepakbola usia dini, masih belum optimal di Indonesia. Startup aplikasi Bolasoft Indonesia menawarkan solusinya.

Selama ini, dunia sepakbola di Indonesia dianggap masih kurang menerapkan sistem yang baik dalam pembinaan anak di usia dini. Pendataan pemain dianggap kurang, ada perjokian pemain, pemalsuan umur, masalah standardisasi pengelolaan, hingga upaya saling comot pemain berbakat antar Sekolah Sepak Bola (SSB).


Melihat hal tersebut, Dosen Sistem Informasi, Universitas Amikom Purwokerto, Trias Bratakusuma (46) bersama dua rekannya berupaya memperbaiki kesemrawutan tersebut melalui sebuah teknologi yang nantinya dapat diterapkan oleh seluruh sekolah sepak bola di Indonesia. Teknologi ini berbentuk startup aplikasi Bolasoft Indonesia.


Dalam aplikasi Bolasoft Indonesia tersebut, nantinya setiap sekolah sepak bola dapat menerapkan standardisasi pembinaan pemain secara digital. Antara lain ada daftar hadir pemain, tingkat performance saat latihan. Pembayaran siswa di SSB, hingga jadwal turnamen antar SSB.


"Tujuan utamanya sebenarnya untuk memperbaiki prestasi persepakbolaan Indonesia secara keseluruhan. Dengan terdata dengan baik per SSB, nanti tidak ada saling comot pemain, terus ke depan standardisasi pelatihan ada, karena orang tinggal pakai aplikasi ini," kata Brata saat berbincang dengan detikcom, Rabu (24/3/2021).


Brata mencontohkan salah satu masalah soal saling comot pemain yang menonjol dalam satu SSB. Saling comot tanpa administrasi yang benar mengganggu proses pembinaan siswa.


"Kadang tidak pakai administrasi yang benar, sedangkan yang di sini sudah bina dan mendidik dari nol, istilahnya dari mana siswa itu mulai belajar. Nanti kalau sudah punya prestasi malah diambil SSB yang lain," ucapnya.


Kemudian permasalahan lainnya yakni pemalsuan umur yang kadang terjadi pada saat turnamen atau liga. Biasanya pemain usia 11 nantinya akan diikutkan pada turnamen usia 10, dengan cara memalsukan berkas.


"Berkasnya palsu, biasanya pakai berkas adiknya, pakai ijazah adiknya, yang main nanti kakaknya. Itu sering terjadi," ucapnya.

https://cinemamovie28.com/movies/taste-of-love-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar