Kamis, 25 Maret 2021

Kisah Nenek yang Lolos dari Pandemi Flu 1918 dan Terima Vaksin COVID-19

 - Seorang nenek berusia 104 tahun yang lolos dari pandemi flu 1918 akhirnya disuntik vaksin COVID-19. Nenek, bernama Velma McElderry ,yang merasakan dua pandemi sepanjang hidupnya ini menerima dosis pertama vaksin dekat kediamannya di wilayah Iowa, Amerika Serikat.

Sejak pandemi COVID-19 dimulai pada Maret 2020, McElderry hanya berdiam diri di rumahnya dan tidak beranjak ke manapun. Ia hanya mengikuti perkembangan kasus harian COVID-19 melalui surat kabar dan informasi di televisi.


Penyuntikan vaksin menjadi kesempatannya pertama kali meninggalkan rumah setelah menjalani isolasi selama satu tahun untuk melindungi dirinya dari paparan COVID-19. Ia berangkat diantar oleh putrinya, Sue Peters, dan menerima vaksin di Pottawattamie County Public Health, Iowa.


Menurut penuturan sang anak, McElderry merasa sangat bahagia setelah divaksinasi dan tidak merasa sakit usai menerima suntikan. Ia juga tidak merasa pegal dan nyeri di area lengan yang disuntik.


"Akan sangat melegakan begitu dia bisa mendapatkan suntikan kedua dan mulai melihat keluarga sehingga mereka bisa datang jauh-jauh ke dalam rumah dan tidak perlu khawatir berdiri di depan pintu atau terpisah enam kaki. Itu akan menyenangkan," kata Peters dikutip dari laman Fox News.


McElderry baru berusia 2 tahun pada saat wabah Flu Spanyol 1918, menginfeksi sekitar 50 juta orang di seluruh dunia, dan menyebabkan jutaan orang meninggal dunia.


Meskipun keluarganya selamat, Peters mengatakan kepada stasiun berita Sioux City Journal bahwa dia ingat ibunya selalu bercerita tentang peristiwa wabah penyakit tersebut.


"Dia memang membicarakannya sedikit, bagaimana ibunya akan berbicara tentang kehancuran (akibat pandemi flu 1918) dan bagaimana itu bisa melenyapkan seluruh keluarga," kata Peters.

https://kamumovie28.com/movies/veronika-decides-to-die/


Telegram Dapat Suntikan Modal Rp 14 T dari Rusia


Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) menjadi salah satu pendukung platform pesan milik Pavel Durov, yaitu Telegram yang sebelumnya justru dilarang.

Pavel Durov mengumumkan dapat dana lebih dari US$ 1 miliar atau setara Rp 14 triliun (Kurs Rp 14.000) dari penjualan obligasi kepada investor internasional, salah satunya adalah RDIF.


"Investasi tersebut akan memungkinkan Telegram untuk terus tumbuh secara global, sambil tetap berpegangan pada nilai-nilai dan tetap mandiri," kata Durov seperti yang dikutip dari The Moscow Times, Kamis (25/3/2021).


Perwakilan Telegram mengatakan, RDIF membeli obligasi melalui mitranya dari Abu Dhabi yaitu Mubadala. Dalam prosesnya, RDIF membeli obligasi di pasar sekunder. Mubada menginvestasikan total US$ 75 juta ke dalam obligasi Telegram.


"Dana investasi langsung Rusia tidak ada dalam daftar investor yang kami jual obligasi. Kami tidak akan terbuka untuk apa pun dengan dana ini," kata perwakilan Telegram.


Keterlibatan RDIF mengubah cerita pendekatan negara Rusia terhadap layanan perpesanan. Regulator Rusia terbukti tidak dapat menghentikan Telegram, aplikasi itu banyak digunakan oleh pejabat pemerintah.

https://kamumovie28.com/movies/tell-me-how-i-die/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar