Sabtu, 27 Maret 2021

Rencana Dewa Kipas dengan Uang Hadiah Rp 100 Juta

 Kalah dari Irene Sukandar, Dadang Subur mendapatkan hadiah sebesar 100 juta rupiah. Rencananya uang tersebut ia gunakan untuk membuat kafe catur.

Setelah laga catur Dewa Kipas vs Irene Sukandar berakhir, para pemain mendapatkan hadiah total 300 juta rupiah. Sebagai pemenang, Irene mendapatkan hadiah sebesar 200 juta rupiah. Sedangkan Dadang mendapatkan hadiah 100 juta rupiah.


Ketika dikonfirmasi akan digunakan untuk apa hadiah tersebut, putra Dadang Subur yakni Ali Akbar, menyampaikan bahwa uangnya akan digunakan untuk membuat kafe catur.


"Uang jelas dipegang bapak saya. Sebagian besar untuk bayar utang dan pajak. Sisanya untuk modal membuka kafe catur," Kata Ali kepada detikINET, Rabu (24/3/2021).


Tujuan dibuatnya kafe catur untuk menjadi wadah di mana orang bisa ngobrol santai, makan, meminum kopi dan pastinya bertanding catur. Karena nantinya akan disediakan beberapa papan catur di kafe untuk bermain para pengunjung.


Ali menjelaskan, sementara kafe catur akan dibuka di rumah dan ketika sudah memiliki modal lebih, baru akan dibuka di tempat strategis. Untuk konsep kafe catur sendiri, tidak seperti kafe pada umumnya.


"Yang jelas awalnya hanya warung kopi dulu, barulah nanti akan berkembang lebih jauh," kata Ali.


Saat ini, Ali dan ayahnya, Dadang Subur belum kembali ke rumahnya di Bandung. Mereka masih menjalani serangkaian kegiatan dari pihak sponsor yang sudah membiaya mereka di Jakarta selama tiga hari.


Salah satu acaranya yakni pertandingan catur Dadang Subur sebagai Dewa Kipas vs Dewa United, tim esports dari salah satu klub bola Indonesia. Pertandingan ini disiarkan langsung di Instagram Dewa United pada 23 Maret 2021.


Ali juga menambahkan bahwa dirinya tidak bisa bermain catur seperti Ayahnya. Dia sempat belajar catur dengan Dadang. Tapi setelah itu tidak diperbolehkan lagi, karena Dadang ingin anaknya, Ali, agar lebih fokus sekolah.

https://cinemamovie28.com/movies/19-gold-young-wife/


Pesaing Berat Jack Ma Deg-degan Diincar China


Tak hanya Jack Ma yang kini harap-harap cemas setelah perusahaannya diperiksa ketat oleh pemerintah China. Rival beratnya, Ma Huateng yang biasa dipanggil Pony Ma, dilaporkan menjadi sasaran berikutnya.

Pony Ma yang jarang tampil di publik ini, adalah pendiri Tencent Holding, perusahaan media sosial dan video game terbesar di Negeri Tirai Bambu. Baru-baru ini, sumber Reuters mengungkap bahwa Pony Ma bertemu dengan lembaga anti monopoli pemerintah China.


Meeting itu disebut sebagai indikasi konkret bahwa aksi China menjinakkan para raksasa teknologi yang dimulai pada kerajaan bisnis Jack Ma, kini mengincar perusahaan besar lain.


Seperti dikutip detikINET dari Reuters, Beijing makin ketat meregulasi para perusahaan yang termasuk paling bernilai di dunia itu, lantaran dicemaskan semakin kuat pasarnya dan menghancurkan kompetitor, menyalahgunakan data konsumen dan hak-hak mereka.


Tencent punya WeChat, layanan messaging dan pembayaran mobile yang sangat populer di China. Pony Ma sendiri merupakan orang terkaya kedua di China dengan kekayaan terakhir diestimasi Forbes di kisaran USD 60 miliar.


Tidak seperti Alibaba milik Jack Ma yang telah resmi diinvestigasi atas dugaan monopoli, Tencent memang belum mengalaminya. Akan tetapi tanda-tandanya ke arah sana.


"Sebagai dua besar China, normal saja jika Tencent merasa cemas diincar. Ada dua kekhawatiran Tencent, pemeriksaan bisa berimbas pada deal akuisisi mereka sedangkan investigasi soal posisi dominan mereka di pasar bisa merusak keunggulan platformnya," kata You Yunting dari DeBund Law Offices.


Investor pun mulai merasa kecemasan, di mana harga saham Tencent pun belakangan menurun. Pony Ma yang low profile dan tidak banyak bicara kemungkinan akan lebih berhati-hati dibandingkan Jack Ma yang ceplas ceplos dan kemudian ditindak.

https://cinemamovie28.com/movies/arctic-blast/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar