Selasa, 16 Maret 2021

BPOM: Vaksin AstraZeneca RI Beda Batch, Bukan yang Ditangguhkan Eropa

 Sejumlah negara di Eropa menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca menyusul laporan kasus pembekuan darah usai penyuntikan. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memastikan batch yang digunakan di Eropa berbeda dengan yang masuk Indonesia baru-baru ini.

Kepala BPOM Penny K Lukito memastikan hal itu setelah memeriksa data mutu yang diterima. Data tersebut menjadi salah satu pertimbangan dalam mengeluarkan emergency use authorization (EUA).


"Kami bisa melihat bahwa nomor batch yang saat ini ditangguhkan penggunaannya di beberapa negara di Uni Eropa tersebut tidak termasuk dalam nomor batch yang masuk ke Indonesia saat ini yang melalui jalur multilateral," jelas Penny dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Senin (15/3/2021).


Meski demikian, Penny menyebut BPOM masih berkomunikasi dengan The Strategic Advisory Group of Experts (SAGE) dan organisasi kesehatan dunia (WHO) terkait masalah tersebut. Saat ini, sebanyak 1,1 juta dosis vaksin AstraZeneca yang masuk Indonesia melalui fasilitas COVAX masih belum didistribusikan.


Selain melalui jalur multilateral dengan fasilitas COVAX, Indonesia juga akan mendatangkan vaksin AstraZeneca melalui jalur bilateral. Vaksin yang akan masuk melalui jalur bilateral saat ini masih menjalani proses bridging analysis karena diproduksi di Thailand.


"Perlu ada tambahan bridging analysis yang masih akan diberikan pada sekitar April 2021. Comparability study namanya," jelas Penny.

https://indomovie28.net/movies/ambu/


Sedang Dievaluasi BPOM, Vaksin Rusia Sputnik V Bakal Masuk RI?


Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tengah mengevaluasi sejumlah produk vaksin COVID-19. Di antaranya termasuk Sputnik V buatan Gamaleya/Gerenium, Rusia. Bakal masuk Indonesia?

Munculnya nama Sputnik V dalam daftar evaluasi BPOM memang mencuri perhatian. Pasalnya, vaksin ini tidak ada dalam daftar vaksin yang akan dipakai di Indonesia menurut Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/ Menkes/12758/2020.


Soal evaluasi yang dilakukan untuk vaksin Sputnik V, Kepala BPOM Penny K Lukito angkat bicara.


"Kami membuka registrasi untuk vaksin-vaksin lain untuk menjamin yang dikaitkan dengan aspek keamanan, mutu dan khasiatnya. Itu adalah tugas dari Badan POM," jelasnya dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR RI, Senin (15/3/2021).


"Nanti tentunya belum berarti kalau sudah melalui proses penilaian dari Badan POM itu sudah pasti digunakan atau dibeli. Itu nanti ada jalur lain yang melalui proses pembelian atau pengadaan baik melalui Kementerian Kesehatan maupun BUMN apabila akan digunakan sebagai vaksin mandiri," lanjut Penny.


Daftar vaksin yang saat ini dalam proses evaluasi BPOM adalah sebagai berikut:


COVID-19 Vaccine AstraZeneca yang diproduksi Biologica Germany

SARS-CoV-2 Vaccine (Vero Cell) Inactivated produksi Sinopharm

Sputnik V yang diproduksi Gamaleya/Gerenium Russia

Covovax yang diproduksi Serum Institute India (SII) dari Novavax

Beberapa di antaranya adalah vaksin yang akan digunakan dalam vaksinasi gotong royong atau vaksin mandiri.

https://indomovie28.net/movies/sukep-the-movie/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar