Sejumlah kebiasaan yang dilakukan di pagi hari dapat mempengaruhi energi tubuh saat beraktivitas sepanjang hari, lho. Hanya saja, beberapa orang kerap melakukan kesalahan berulang di pagi hari yang kemudian menjadi kebiasaan.
Pasalnya, kebiasaan yang salah tersebut justru malah dapat mempengaruhi metabolisme dalam tubuh. Dikutip dari laman Eat This, berikut 3 kesalahan yang sering kali dilakukan di pagi hari.
1. Bangun terlalu pagi
Bangun terlalu pagi atau tidur terlalu malam dapat menyebabkan masalah pada metabolisme tubuh. Hal itu diungkapkan oleh seorang nutrisionis asal Los Angeles, Seth Santoro, CHHC yang menyebutkan bahwa kurang tidur dapat membuat tubuh membakar lebih sedikit kalori, tidak bisa mengontrol nafsu makan, dan meningkatkan kadar kortisol atau hormon yang memproduksi lemak.
2. Tidak minum air putih
Langsung mengonsumsi kopi di pagi hari saat bangun tidur merupakan sebuah kesalahan yang sering kali dilakukan oleh banyak orang. Padahal, untuk meningkatkan metabolisme dalam tubuh, kamu diharuskan meminum air putih setiap bangun tidur untuk memenuhi kebutuhan cairan selama tidur.
Lisa Jubilee, MS, CDN, seorang nutrisionis, mengatakan bahwa meminum air putih setiap pagi dapat membantu tubuh menjadi lebih berenergi, tidak kembung, dan membuat tubuh memiliki nafsu makan lebih rendah. Perlu diketahui juga, kadar kortisol dalam tubuh berada dalam tingkat tertinggi 20-30 menit setelah bangun tidur. Mengonsumsi kafein di waktu tersebut dapat menyebabkan toleransi tubuh terhadap kafein menjadi meningkat.
3. Tidak sarapan
Melewatkan sarapan ternyata dapat memperlambat metabolisme dalam tubuh, lho. Berdasarkan sebuah studi dari University of Hohenheim di Jerman, melewatkan sarapan dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit metabolik yang menjadi faktor risiko terjadinya obesitas dan diabetes tipe 2.
Selain itu, saat tubuh merasa lapar, tubuh akan berhenti membakar kalori, sehingga metabolisme menjadi menurun. Oleh sebab itu, disebutkan oleh Dr Matt Tanneberg dari Arcadia Health and Wellness Chiropractic, sarapan penting agar tubuh dapat berfungsi dengan normal untuk membakar kalori.
https://kamumovie28.com/movies/uwakoi/
Total Ada 40 Juta Stok Vaksin di RI, Berapa Sih yang Sudah Disuntikkan?
- Vaksin COVID-19 Astrazeneca tiba di Indonesia pada 8 Maret 2021, menjadi kedatangan vaksin COVID-19 ke-6 di Indonesia. Dari 6 kali kedatangan vaksin ke Indonesia sejak 6 Desember 2021, Indonesia diperkirakan sudah memiliki 40 juta dosis vaksin COVID-19.
Berikut rincian tahap kedatangan vaksin COVID-19:
Tahap 1
Tanggal masuk: 6 Desember 2020
Produsen: Sinovac (Produk jadi)
Jumlah: 1.200.568 dosis
Tahap 2
Tanggal masuk: 31 Desember 2020
Produsen: Sinovac (Produk jadi)
Jumlah: 1,8 juta
Tahap 3
Tanggal masuk: 12 Januari 2021
Produsen: Sinovac (Bulk)
Jumlah: 15 juta
Tahap 4
Tanggal masuk: 2 Februari 2021
Produsen: Sinovac (Bulk)
Jumlah: 10 juta dosis (Sinovac) + 1 juta dosis overfill
Tahap 5
Tanggal masuk: 2 Maret 2021
Produsen: Sinovac (Bulk)
Jumlah: 10 juta
Tahap 6
Tanggal masuk: 8 Maret
Produsen: Astrazeneca (Fasilitas COVAX)
Jumlah: 1.113.600 dosis
Lalu sudah berapa yang disuntikkan?
Mengacu pada laporan Kemenkes RI hingga 13 Maret 2021 pukul 14.00, ada sebanyak 3.985.596 orang yang sudah menerima suntikan vaksin COVID-19 dosis 1, mencakup SDM kesehatan, petugas publik, dan lansia.
Sedangkan dosis 2 telah diterima oleh 1.454.836 orang, setara 3,61 persen dari total sasaran vaksinasi hingga tahap 2.
Jika dijumlahkan antara dosis 1 dan 2, maka ada sekitar 5.440.432 dosis vaksin Corona yang sudah disuntikkan.
Laju vaksinasi yang belum mencapai target, yakni 1 juta dosis perhari, dibayangi oleh potensi kedaluwarsa stok vaksin yang ada. Masa kedaluwarsa vaksin Sinovac yang berasal dari kedatangan tahap pertama, sebanyak 1,2 juta dosis, disebut hanya sampai 25 Maret 2021.
"Batch pertama yang 1,2 juta (kedaluwarsa Maret-red). Sepertinya sudah habis karena batch 1 ya," ujar juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi detikcom, Jumat (12/3/2021).