Jumat, 26 Maret 2021

Jajanan Micin Bukan Pemicu Kista Ovarium, Lalu Apa Dong Penyebabnya?

 Kista ovarium adalah tumbuhnya sebuah benjolan berupa kantung berisi cairan di ovarium. Secara umum, wanita bisa terkena penyakit ini. Kista ovarium ada yang bisa sembuh dengan sendirinya tapi ada juga yang memerlukan bantuan medis untuk menghilangkannya.

Spesialis kandungan dari RS Ibu dan Anak Brawijaya, dr Dinda Derdameisya, SpOG mengatakan ada banyak jenis kista, tergantung dari kondisi yang dialami wanita. Memang ada kista yang disebabkan oleh gaya hidup yang buruk, tetapi kebanyakan makan micin bukan jadi satu-satunya penyebab.


"Ada kista ovarium yang sangat dipengaruhi oleh gaya hidup, misalnya jarang makan sayur, mikronutriennya kurang. Nah tapi kalau MSG (monosodium glutamate) sendiri belum ada sih yang mengatakan kalau kista ovarium terjadi karena terlalu banyak makan MSG," kata dr Dinda kepada detikcom.


Kista jenis endometriosis memang dipicu oleh gaya hidup tidak sehat. Tapi ada juga faktor lain yang bisa menyebabkan hal ini yakni genetik atau garis keturunan.


Apabila ibu atau nenek punya riwayat kista, bisa jadi garis keturunan selanjutnya juga akan mengalami kondisi yang sama. Meski demikian keturunan hanya salah satu faktor, bukan penyebab kista yang utama.


"Kalau endometriosis, kista yang terjadi akibat gaya hidup, itu juga dipengaruhi faktor genetik. Intinya kita lebih baik untuk mencegah, mending hidup sehat aja," papar dr Dinda.

Dikutip dari laman Medicine Net, penyebab utama kista ovarium di antaranya ketidakseimbangan hormon termasuk yang disebabkan efek samping mengkonsumsi obat kesuburan , kehamilan, dan infeksi panggul parah.


Seperti yang diberitakan sebelumnya, viral di TikTok seorang wanita menceritakan dirinya didiagnosa kista ovarium. Dalam videonya, ia menduga sering jajan micin bisa jadi pemicu kista ovarium yang ia alami.


Saat berbincang dengan detikcom, pemilik akun @__wyrr mengatakan dokter sempat menyebut kebiasaan makannya yang jorok kemungkinan terkait dengan kista ovarium yang diidapnya.


"Terus dibilang kalau aku makannya jorok. Aku flashback, memang dari jaman sekolah senang banget jajan dan makan makanan pedes. Mungkin maksud makan jorok dokternya itu," katanya saat berbincang dengan detikcom, Kamis (25/3/2021).

https://nonton08.com/movies/a-walk-to-remember/


Galon Guna Ulang Aman Dikonsumsi, Ini Faktanya


Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beberapa waktu lalu sudah mengeluarkan pernyataan bahwa galon Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) berbahan Polikarbonat (PC) aman untuk dikonsumsi. Hal ini untuk menyikapi masih beredarnya informasi di masyarakat yang menyebut kandungan Bisfenol A (BPA) pada kemasan galon AMDK yang digunakan secara berulang dapat berpengaruh terhadap kesehatan.

"Berdasarkan hasil pengawasan Badan POM terhadap kemasan galon AMDK yang terbuat dari Polikarbonat (PC) selama lima tahun terakhir, menunjukkan bahwa migrasi BPA di bawah 0.01 bpj (10 mikrogram/kg) atau masih dalam batas aman," tulis Badan POM dikutip dari situs resminya soal Kandungan Bisfenol A (BPA) pada Kemasan Galon AMDK, Jumat (26/3/2021)


BadanPOM juga memastikan paparan BPA berada pada tingkat aman. Oleh karenanya, BadanPOM telah menetapkan Peraturan Nomor 20 Tahun 2019 tentang Kemasan Pangan. Peraturan ini mengatur persyaratan keamanan kemasan pangan termasuk batas maksimal migrasi BPA maksimal 0,6bpj (600mikrogram/kg) dari kemasan PC.

https://nonton08.com/movies/maggies-plan/

Kamis, 25 Maret 2021

Kisah Nenek yang Lolos dari Pandemi Flu 1918 dan Terima Vaksin COVID-19

 - Seorang nenek berusia 104 tahun yang lolos dari pandemi flu 1918 akhirnya disuntik vaksin COVID-19. Nenek, bernama Velma McElderry ,yang merasakan dua pandemi sepanjang hidupnya ini menerima dosis pertama vaksin dekat kediamannya di wilayah Iowa, Amerika Serikat.

Sejak pandemi COVID-19 dimulai pada Maret 2020, McElderry hanya berdiam diri di rumahnya dan tidak beranjak ke manapun. Ia hanya mengikuti perkembangan kasus harian COVID-19 melalui surat kabar dan informasi di televisi.


Penyuntikan vaksin menjadi kesempatannya pertama kali meninggalkan rumah setelah menjalani isolasi selama satu tahun untuk melindungi dirinya dari paparan COVID-19. Ia berangkat diantar oleh putrinya, Sue Peters, dan menerima vaksin di Pottawattamie County Public Health, Iowa.


Menurut penuturan sang anak, McElderry merasa sangat bahagia setelah divaksinasi dan tidak merasa sakit usai menerima suntikan. Ia juga tidak merasa pegal dan nyeri di area lengan yang disuntik.


"Akan sangat melegakan begitu dia bisa mendapatkan suntikan kedua dan mulai melihat keluarga sehingga mereka bisa datang jauh-jauh ke dalam rumah dan tidak perlu khawatir berdiri di depan pintu atau terpisah enam kaki. Itu akan menyenangkan," kata Peters dikutip dari laman Fox News.


McElderry baru berusia 2 tahun pada saat wabah Flu Spanyol 1918, menginfeksi sekitar 50 juta orang di seluruh dunia, dan menyebabkan jutaan orang meninggal dunia.


Meskipun keluarganya selamat, Peters mengatakan kepada stasiun berita Sioux City Journal bahwa dia ingat ibunya selalu bercerita tentang peristiwa wabah penyakit tersebut.


"Dia memang membicarakannya sedikit, bagaimana ibunya akan berbicara tentang kehancuran (akibat pandemi flu 1918) dan bagaimana itu bisa melenyapkan seluruh keluarga," kata Peters.

https://kamumovie28.com/movies/veronika-decides-to-die/


Telegram Dapat Suntikan Modal Rp 14 T dari Rusia


Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) menjadi salah satu pendukung platform pesan milik Pavel Durov, yaitu Telegram yang sebelumnya justru dilarang.

Pavel Durov mengumumkan dapat dana lebih dari US$ 1 miliar atau setara Rp 14 triliun (Kurs Rp 14.000) dari penjualan obligasi kepada investor internasional, salah satunya adalah RDIF.


"Investasi tersebut akan memungkinkan Telegram untuk terus tumbuh secara global, sambil tetap berpegangan pada nilai-nilai dan tetap mandiri," kata Durov seperti yang dikutip dari The Moscow Times, Kamis (25/3/2021).


Perwakilan Telegram mengatakan, RDIF membeli obligasi melalui mitranya dari Abu Dhabi yaitu Mubadala. Dalam prosesnya, RDIF membeli obligasi di pasar sekunder. Mubada menginvestasikan total US$ 75 juta ke dalam obligasi Telegram.


"Dana investasi langsung Rusia tidak ada dalam daftar investor yang kami jual obligasi. Kami tidak akan terbuka untuk apa pun dengan dana ini," kata perwakilan Telegram.


Keterlibatan RDIF mengubah cerita pendekatan negara Rusia terhadap layanan perpesanan. Regulator Rusia terbukti tidak dapat menghentikan Telegram, aplikasi itu banyak digunakan oleh pejabat pemerintah.

https://kamumovie28.com/movies/tell-me-how-i-die/