- Pemerintah larang mudik lebaran 2021. Ketentuan ini tidak hanya berlaku bagi ASN dan karyawan BUMN, tapi juga karyawan swasta.
Larangan mudik akan dimulai dari 6-17 Mei serta berlaku sebelum dan setelah tanggal tersebut. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengimbau pada masyarakat untuk tidak melakukan pergerakan atau kegiatan-kegiatan ke luar daerah kecuali benar-benar dalam keadaan mendesak dan perlu.
Menanggapi aturan pemerintah larang mudik, pakar epidemiologi Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengapresiasi langkah tersebut. Saat ini pandemi di Indonesia masih belum terkendali dan mudik dikhawatirkan akan memperburuk kondisi tersebut.
"Tepat, itu yang memang saya dorong pemerintah untuk membatasi karena situasi. Harus diakui pandemi kita ini, tes positivity ratenya di atas 10 persen," ujarnya dalam webinar daring, Jumat (26/3/2021).
Belum lagi ada potensi penyebaran strain baru B117 yang sudah ditemukan di Indonesia. Bukan tidak mungkin kegiatan mudik akan meningkatkan kasus infeksi terlebih strain baru tersebut diyakini lebih cepat menular.
"Artinya kalau kita tidak batasi, bukan hanya penyebaran B117 tapi potensi strain baru lain termasuk lahirnya strain baru yang harus kita cegah," paparnya.
Kebijakan pemerintah larang mudik lebaran 2021 dianggap sudah tepat untuk mengendalikan pergerakan manusia sebagai upaya pencegahan penularan. Hanya saja hal ini harus dibarengi dengan penggencaran 3T (testing, tracing dan treatment) untuk menemukan kasus virus Corona.
https://nonton08.com/movies/late-for-dinner/
Wanita 80 Tahun Terinfeksi Varian Corona B117 dan B1351 Sekaligus
Seorang wanita berusia 80 tahun asal Austria terpapar dua varian baru virus Corona yang berbeda. Ia dinyatakan positif terinfeksi varian B117 yang pertama kali terdeteksi di Inggris dan varian B1351 dari Afrika Selatan.
Saat ini ia tengah dirawat di rumah sakit daerah Tyrol di Pegunungan Alpen. Menurut laporan yang ada, dokter yang merawat wanita tersebut mengatakan pasiennya itu dalam keadaan baik-baik saja.
"Saat ini pasien dalam keadaan baik-baik saja," kata dokter yang dikutip dari New York Post, Jumat (26/3/2021).
Berdasarkan laporan tersebut, wanita tersebut termasuk salah satu kandidat penerima vaksin. Tetapi, belum jelas bisa dipastikan apakah ia sudah mendapat suntikan vaksin atau belum.
Diketahui, pemerintah Austria telah mendistribusikan sejumlah vaksin AstraZeneca untuk digunakan. Namun, mereka menangguhkan dan menariknya kembali karena isu pembekuan darah yang terjadi pada tiga orang setelah menerima suntikan vaksin tersebut. Meski begitu, regulator obat di Eropa sudah menegaskan bahwa vaksin AstraZeneca aman dan efektif untuk melawan virus Corona.
Sampai saat ini, para pejabat di Tyrol tengah mempelajari sekitar 20 kasus baru varian Corona Inggris untuk menunjukkan karakteristik mutasi lebih lanjut terkait dengan mutasi antigenik E484K.
Para ilmuwan pun juga sedang mempelajari apakah varian-varian baru Corona yang ada saat ini lebih mudah menular dan kebal terhadap suntikan vaksin COVID-19.