Jika biasanya iklan dianggap mengganggu, yang satu ini banyak yang menyukainya karena pesannya sederhana namun sangat menyentuh. Video iklan Google tentang vaksin ini ditonton lebih dari 10 juta kali.
Google berupaya menghibur netizen di tengah situasi pandemi yang belum usai dengan membayangkan jika kita bisa melakukan lagi hal-hal yang disukai seperti dulu, seperti zaman sebelum pandemi COVID-19 melanda.
Dalam video YouTube berdurasi satu menit ini, Google mendorong publik bisa kembali melakukan berbagai hal yang disukai (Get back to what you love) dengan ilustrasi menggunakan pencarian Google.
Dilihat detikINET, Selasa (6/4/2021), video tersebut saat ini menggaet 10 juta lebih views. Iklan dimulai dengan serangkaian istilah penelusuran yang dilakukan banyak orang di awal pandemi, mulai dari "karantina" (quarantine), "jarak sosial" (social distancing), "lockdown", hingga "pembatasan perjalanan" (restriction de voyage).
Selanjutnya, pencarian beralih dari "celana olahraga" (sweat pants) berubah menjadi "celana" (pants) saja, dan "virtual happy hour" yang dijadwalkan bergeser menjadi notifikasi kalender "happy hour" sebenarnya alias bertemu tatap muka dengan teman-teman.
Demikian juga dengan berbagai acara lainnya yang berlangsung secara virtual selama pandemi, digambarkan mulai berangsur normal dan bisa dilakukan secara langsung dengan penghapusan kata "virtual" pada keyword pencarian.
Selain itu, digambarkan pula lokasi teater di Google Maps berubah dari "tutup sementara" (temporarily closed) menjadi "buka" (open). Penggambaran ini juga didukung latar musik yang tak kalah emosional. Musik yang awalnya sendu dan muram di awal pandemi menjadi semakin ceria sebelum akhirnya mendarat pada deskripsi ketika orang melakukan pencarian "vaksin covid di dekat saya" (covid vaccine near me).
"Meskipun masih banyak ketidakpastian ke depan, vaksin memberi kita alasan untuk berharap," kata Google dalam deskripsi video tersebut.
"Saat vaksin semakin tersedia, Anda mungkin memiliki pertanyaan. Cari 'vaksin covid' untuk mendapatkan fakta tentang itu," sambungnya.
Iklan ini menuai banyak pujian di kolom komentar karena penyampaiannya dinilai sangat kreatif dan membuat terharu. Video tersebut juga banyak dibagikan oleh para pengguna Twitter yang terkesan dengan iklan vaksin yang dibuat Google.
https://maymovie98.com/movies/a-secret-love/
Ilmuwan: Alien Segera Ditemukan Tapi Bahaya
Menurut ilmuwan ini, manusia akan segera menemukan tanda-tanda keberadaan alien. Akan tetapi hal itu berpotensi bahaya karena kemungkinan mereka bukan makhluk yang ramah.
Michio Kaku, profesor teori fisika di City Collger of New York dan juga peramal masa depan, meyakini bahwa dalam abad ini, tanda kehidupan di alam semesta akan ditemukan. Namun berusaha untuk kontak dengan mereka adalah ide buruk.
Ia membandingkannya dengan Montezuma, penguasa Aztec pada abad ke-16, yang dengan tangan terbuka menerima Hernan Cortes dari Spanyol. Tapi Cortes malah berupaya untuk menguasai Aztec dan pada prosesnya membuat Montezuma terbunuh. Nah menurut Michio, hal yang sama bisa saja terjadi jika manusia terlalu naif menghubungi alien.
Adapun alasan keyakinannya alien dapat ditemukan adalah makin canggihnya teknologi teleskop. James Webb Space Telescope milik NASA yang akan dioperasikan Oktober 2021 misalnya, jauh lebih canggih dalam melacak planet-planet di luar Tata Surya dibanding generasi sebelumnya.
"Ada ribuan planet untuk diamati dan itu kenapa kupikir peluangnya cukup tinggi bahwa kita akan kontak dengan peradaban alien," katanya seperti dikutip detikINET dari Guardian.
"Ada beberapa kolega yang percaya bahwa kita harus menjangkau mereka. Kupikir itu adalah ide buruk. Kita semua tahu apa yang terjadi pada Montezuma ketika dia bertemu dengan Cortes di Meksiko beberapa ratus tahun yang lalu," tambah Michio.
"Secara pribadi, kupikir mereka akan bersahabat tapi kita tidak bisa berjudi soal itu. Jadi kupikir kita memang harus melakukan kontak tapi kita harus melakukannya dengan sangat hati-hati," lanjut dia.
Misalnya memastikan apakah mereka alien yang damai atau agresif. Di sisi lain, juga tidak mudah berkomunikasi dengan mereka. Masalah teknologi dan jarak bisa menjadi penghalang besar.
