Sabtu, 17 April 2021

Kasus COVID-19 di India Mengganas, Disebabkan Varian Mutan Ganda?

 - India kini menjadi negara dengan kasus COVID-19 terbanyak kedua di dunia, menyusul Brazil. Total sudah ada 14.291.917 kasus COVID-19 yang terkonfirmasi di India, dengan rekor kasus harian tertinggi mencapai lebih dari 200.000 pada 15 April 2021.

Kondisi ini memaksa pemerintah India untuk menutup keran ekspor vaksin COVID-19. India yang diketahui merupakan salah satu produsen vaksin COVID-19 terbesar di dunia bahkan pada akhirnya sampai harus mengimpor vaksin untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.


Para ahli menyebut kejadian kumpulan orang dalam acara besar, seperti pada pemilihan umum dan festival keagamaan jadi faktor pendorong lonjakan kasus COVID-19.


Selain itu disebut juga faktor kemunculan varian COVID-19 baru bernama B1617. Varian B1617 disebut juga sebagai varian mutan ganda karena terdeteksi memiliki dua mutasi kunci yang sebelumnya tidak pernah dilaporkan ada secara bersamaan pada varian lain.


National Institute of Virology (NIV) akhir pekan lalu membeberkan data yang menunjukkan varian B1617 terdeteksi pada 220 sampel atau sekitar 61 persen dari sampel yang dilakukan tes genomic sequencing.


Varian Corona B1617 disebut kemungkinan bisa bersifat lebih mudah menular, namun perlu pembuktian lebih jauh lewat studi.


Ahli mikrobiologi Dr Gangandeep Kang dari Christian Medical Colleg mengatakan kemungkinan besar ada kaitan antara varian baru dengan lonjakan kasus COVID-19 di India. Hanya saja kembali lagi untuk mendapat kesimpulan yang akurat, minimal sampel yang diperiksa mencapai satu persen dari seluruh kasus COVID-19.


"Kita harus melihat seberapa banyak orang yang yang bisa diinfeksi oleh varian ini, berapa batas siklus RT-PCR-nya. Perlu ada pelacakan langsung. Data yang diambil Januari ini nilainya sudah tidak terlalu bermanfaat di bulan April," komentar Kang seperti dikutip dari Indian Express, Jumat (16/4/2021).

https://maymovie98.com/movies/the-lost-husband/


RSUP Dr Sardjito Teliti Penggunaan Stem Cell untuk Terapi Pasien COVID-19


RSUP Dr Sardjito Yogyakarta melakukan penelitian penggunaan stem cell atau sel punca untuk terapi pasien COVID-19 dengan dejarat berat. Penelitian ini bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK UGM). Stem cell ini disebut dapat mengontrol peradangan dan memperbaiki kerusakan sel paru.

Ketua Pokja Tim Stem Cell RSUP Dr Sardjito Prof. Dr. dr. Samekto Wibowo menjelaskan stem cell ini bisa digunakan untuk kasus penyakit lain. Namun, pada penelitian kali ini difokuskan untuk COVID-19.


"Jadi kita lakukan penelitian ini untuk khususnya untuk COVID-19. Jadi sebetulnya bisa juga untuk kasus-kasus yang lain. Misalnya untuk cedera medula spinalis bisa untuk parkinson, storke, dan sebagainnya. Bisa juga untuk penyakit jantung," kata Samekto ditemui di RSUP Dr Sardjito Jumat (16/4/2021).


Ia menjelaskan penelitian ini dilakukan bersama 3 rumah sakit lain. Yakni RSUD Moewardi (Solo), RSUP Dr Hasan Sadikin (Bandung) dan RSPAD Gatot Soebroto (Jakarta). Targetnya selesai bulan September 2021. Hingga saat ini penelitian ini telah merekrut 9 pasien, dengan hasil yang masih dalam tahap evaluasi.


"Jadi ini penelitian bersama dengan rumah sakit di Solo, Sardjito, Jakarta dan Bandung. Di Sardjito baru mendapatkan 9 kasus, targetnya sampai bulan September akan melakukan studi ini," ucapnya.


Penelitian ini menggunakan metode Uji Klinik Acak Buta Ganda Terkontrol (Randomized, Double-Blind, Placebo-Controlled Trial), yang merupakan standar tertinggi untuk penelitian obat pada manusia.


Sementara itu, Sekretaris Pokja Tim Stem Cell RSUP Dr Sardjito dr Rusdy Ghazali Malueka menjelaskan stem cell yang digunakan berasal dari tali pusat bayi yang didonorkan.


"Stem cell yang berasal dari tali pusat terkenal memiliki keunggulan karena jarang menimbulkan reaksi alergi disamping memiliki kemampuan yang baik dalam mengontrol peradangan di tubuh dan memperbaiki kerusakan sel," kata Rusdy.


"Kemampuan stem cell dalam mengontrol peradangan dan memperbaiki kerusakan sel paru ini yang diduga berperan dalam pengobatan stem cell pada pasien COVID-19," sambungnya.


Ia menjelaskan praktik stem cell pada COVID-19 saat ini masih dalam penelitian. Sehingga disebut sebagai pelayanan berbasis penelitian.


"Penelitian di luar negeri menunjukkan ada peningkatan survival. Jadi pasien lebih mungkin hidup apabila di terapi stem sel sebanyak 2,2 kali lipat. Kemudian pasien juga bisa lebih cepat pulih," jelasnya.

https://maymovie98.com/movies/babylon-a-d/

5 Fakta Penyalahgunaan Ganja, Narkoba yang Dikonsumsi Jeff Smith

 Artis Jeff Smith diamankan oleh Polres Metro Jakarta Barat pada Kamis (15/4/2021) pukul 03.00 WIB atas dugaan penyalahgunaan narkoba jenis ganja. Aktor berusia 23 tahun itu ditangkap bersama dengan rekannya.

Menurut Kabid Humas Kombes Pol Yusri Yunus, ditemukan barang bukti berupa narkoba di dalam kendaraannya saat penangkapan. Hasil pemeriksaan menyatakan bahwa Jeff Smith positif narkoba dan diketahui sudah mengonsumsi narkoba jenis ganja sejak tahun 2020.


"Ditemukan narkotika di kendaraannya, dia bersama seorang rekan kerjanya," papar Yusri.


Dikutip dari Drugs, ganja atau mariyuana merupakan campuran berwarna hijau, coklat, atau abu-abu yang berasal dari daun, batang, biji, dan bunga tanaman Cannabis sativa yang dikeringkan. Di Indonesia, ganja merupakan salah satu jenis narkoba yang kerap disalahgunakan.


Berikut 5 fakta penyalahgunaan ganja, narkoba yang dikonsumsi Jeff Smith, seperti dikutip detikcom dari berbagai sumber.


1. Jenis obat psikoaktif

Ganja merupakan jenis obat psikoaktif yang mengandung tetrahydrocannabinol (THC), yakni senyawa kimia yang dapat memberikan efek pada orang yang mengonsumsinya. Efek yang dirasakan tiap orang dapat berbeda-beda, tergantung dengan bagaimana dikonsumsinya.


Jika dikonsumsi dengan cara dibakar dan dihisap seperti rokok, ganja bisa memunculkan efek 'high' yang lebih cepat. Biasanya, efek tersebut akan bertahan hingga beberapa jam. Berikut sejumlah efek yang dirasakan oleh seseorang yang menyalahgunakan ganja:


- Perasaan bahagia

- Halusinasi ringan

- Meningkatnya nafsu makan

- Mengurangi gangguan kecemasan

https://maymovie98.com/movies/skin-trade/


2. Menyebabkan kecanduan

Mariyuana dapat menyebabkan kecanduan yang bisa memberikan pengaruh negatif bagi kehidupan seseorang. Pasalnya, jenis narkoba yang satu ini dapat menimbulkan efek ketergantungan psikologis bagi penggunanya. Saat dikonsumsi, reseptor cannabinoid dalam otak akan diaktifkan oleh neurotransmitter bernama Anandamine.


Kandungan THC dalam ganja akan meniru dan menghalangi neurotransmitter alami seperti Anandamide, sehingga nantinya tubuh tak lagi bisa memproduksi Anandamide dengan alami. Dengan demikian, otak akan terus membutuhkan ganja untuk bekerja dengan normal.


3. Berisiko memberikan efek negatif bagi kehidupan

Meski efek 'high' yang diberikan oleh ganja akan membuat penggunanya merasa bahagia dan bisa mengurangi gangguan kecemasan, penyalahgunaan ganja dapat berisiko memberikan efek negatif bagi hidup penggunanya.

Sejumlah konsekuensi yang harus dihadapi dan bisa mempengaruhi kehidupan penggunanya meliputi:


- Komplikasi hukum

- Memiliki masalah di pekerjaan

- Ketertinggalan di sekolah

- Terganggunya kemampuan mempelajari dan mengingat sesuatu


4. Efek samping yang beragam

Efek samping penyalahgunaan ganja dapat beragam bagi penggunanya, tergantung seberapa kuat dan sebanyak apa ganja yang dikonsumsi. Pada orang tua, efek sampingnya berisiko lebih besar dan kuat. Berikut sejumlah efek samping jangka pendek dari ganja:


- Meningkatnya detak jantung

- Tekanan darah rendah, hipotensi ortostatik

- Relaksasi otot

- Kesulitan berpikir, mengingat, dan memecahkan masalah

- Agitasi, gelisah, kebingungan, panik, paranoia


5. Cara menangani kecanduan

Beberapa orang yang telah mengonsumsi mariyuana atau ganja dalam waktu yang lama dan kecanduan tentunya akan kesulitan untuk berhenti mengonsumsi narkoba ini. Sama seperti kecanduan lainnya, cara paling efektif untuk menanganinya adalah dengan mencari bantuan.


Sejumlah penanganan yang dapat dipilih oleh orang yang menyalahgunakan ganja adalah dengan menjalani rehabilitasi, bergabung dengan komunitas, dan terapi. Untuk menentukan penanganan yang tepat, maka dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut oleh tenaga profesional.

https://maymovie98.com/movies/sicario-day-of-the-soldado/