Rabu, 19 Mei 2021

Perang Diskon Microsoft, Steam, dan Epic Game Store

 Ada persaingan diskon antara Microsoft, Steam, dan Epic Game Store, tapi bukan pada hal diskon harga game yang dijual ke konsumennya.

Diskon ini dalam bentuk pengurangan potongan yang dikenakan untuk setiap aplikasi dan game yang dijual lewat toko digital mereka. Microsoft mengurangi potongan tersebut dari 30% menjadi 12%, yang mulai diterapkan pada 1 Agustus mendatang.


Langkah ini tampaknya diambil Microsoft untuk bisa bersaing dengan Steam, yaitu dengan menarik minat para developer aplikasi dan game untuk menghadirkan aplikasinya ke Microsoft Store.


"Developer game adalah kunci dari kehadiran game hebat untuk pengguna kami, dan kami menginginkan mereka untuk sukses di platform kami," ujar Matt Booty, head of Xbox Game Studios di Microsoft.


"Pembagian hasil yang jelas berarti pengembang bisa membawa lebih banyak game untuk para pemain dan menemukan kesuksesan komersil yang lebih besar," tambahnya.


Dengan potongan hanya 12%, artinya Microsoft kini setara dengan Epic Games Store, dan menambah tekanan untuk Steam yang saat ini mengenakan potongan 30% untuk para developer, yang bakal berkurang menjadi 25% saat penjualan menembus USD 10 juta dan turun lagi jadi 20% saat penjualan mencapai USD 50 juta.


Perubahan ini hanya akan berdampak pada game PC, bukan game untuk konsol Xbox di Microsoft Store. Hal ini mungkin dilakukan karena konsol punya model bisnis yang berbeda, di mana perusahaan seperti Microsoft, Sony, dan Nintendo mensubsidi komponen agar harga konsol lebih murah, namun mendapat pemasukan lebih besar dari game.


Meski potongan yang dikenakan lebih besar, Steam sejauh ini tetap menarik bagi para developer. Pasalnya Steam adalah platform game digital yang sudah mapan dengan jumlah pengguna terbesar.


Namun para profesional di industri game pun mengakui kalau potongan yang dikenakan Steam itu terlalu besar dan tak adil untuk para developer game, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Sabtu (1/5/2021).

https://indomovie28.net/movies/the-gruesome-twosome/


Penjualan Tablet Huawei di Indonesia Naik 580% Meski Tanpa Google


 Tak hanya lini smartphone, jajaran tablet Huawei pun tidak memiliki layanan Google Mobile Servies (GMS). Meski demikian, penjualan tablet Huawei diklaim terus mengalami lonjakan, termasuk di Indonesia.

Skyson Tey, Director Business Development, EcoSystem Development , Asia Pacific Huawei Consumer Business Group, mengungkap pertumbuhan yang signifikan sejak 2018.


Bahkan saat pandemi, Huawei mencatatkan pertumbuhan 36% dari tahun sebelumnya. Total ada 15,3 juta perangkat tablet yang berhasil mereka jual sepanjang 2020, di mana sebanyak 8,1 juta dari penjualan di luar China.

Tren tersebut rupanya terus berlanjut hingga kuartal pertama 2021. Terhitung hingga Maret lalu, sudah 16,3 juta tablet yang dijual Huawei ke seluruh dunia.


Angka tersebut bahkan sudah melampaui pencapaian tahun lalu. Bila dikalkulasi, peningkatannya mencapai 8%. Menariknya, 8,5 juta terjual di luar China dan menggunakan Huawei Mobile Services (HMS).


Bagaimana di Indonesia? Penjualan tablet Huawei di Tanah Air pun mengalami peningkatan sangat signifikan. Saat ini, pertumbuhannya mencapai 580%.


"Saat ini pangsa pasarnya 15%. Ini adalah progres yang sangat baik," ujar Tey saat sesi media roundtable yang digelar secara online.


Penjualan Tablet HuaweiPenjualan Tablet Huawei Foto: dok Huawei

Ada tiga lini tablet yang disodorkan vendor asal China ini untuk menggempur pasar. Ada MatePad Pro Series yang merupakan tablet flagship untuk produktivitas.


Lalu ada MatePad series yang banyak dipakai pengguna di Indonesia untuk menikmati hiburan dan belajar.


"Perangkat ini menjadi sangat penting mengingat saat ini banyak orang harus bekerja dan belajar dari rumah. MatePad banyak dipakai siswa, guru dan karyawan," ungkap Tey.


Terakhir, ada MatePad T series yang menjadi tablet terjangkau. Huawei mengklaim tablet ini menawarkan spesifikasi yang sangat baik untuk segmen entry level.

https://indomovie28.net/movies/starry-eyes/

Selasa, 18 Mei 2021

Inilah Teknologi Bom Canggih yang Dijual AS ke Israel

 Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, diam-diam menyetujui penjualan senjata berupa bom canggih senilai USD 735 juta (sekitar Rp 10,5 triliun) ke Israel.

Senjata canggih yang akan dijual AS adalah jenis amunisi serang langsung gabungan atau Joint Attack Direct Munition (JDAM) buatan Boeing. Perangkat itu bisa mengubah bom yang mulanya tidak berpemandu yang diluncurkan dari pesawat tempur atau pesawat pembom ringan menjadi bisa dikendalikan dengan menggunakan Global Positioning System (GPS).


Berdasarkan penjelasan yang dikutip dari situs Boeing, Selasa (18/5/2021) selain kemampuan GPS/INS segala cuaca, laser JDAM memiliki fleksibilitas untuk menyasar target peluang, termasuk target seluler dan bahkan target laut.


Laser JDAM ini digunakan juga di pesawat tempur F-15E dan F-16 Angkatan Udara AS serta F / A-18 dan A / V-8B Angkatan Laut AS. Boeing menyelesaikan siklus pengembangan dan pengujian Laser JDAM dalam waktu kurang dari 17 bulan dan mengirimkan laser JDAM produksi pertamanya ke Angkatan Udara AS pada Mei 2008.


Di tahun yang sama, laser JDAM berhasil digunakan dalam pertempuran di Irak, tepatnya pada Agustus 2008. Pada Maret 2010, Angkatan Laut AS menggunakannya untuk Direct Attack Moving Target Capability (DAMTC).


Dalam websitenya, Boeing menyebutkan beberapa keunggulan Laser JDAM, antara lain:


Sangat akurat dan dapat dikirim dalam cuaca apa pun

Dapat diluncurkan dari jarak lebih dari 24 km dari target

Satelit GPS bisa membantu memandu senjata.

Namun rencana penjualan senjata canggih itu memunculkan kekhawatiran bisa memperburuk situasi antara Israel dan Palestina yang kian memanas saat ini.


Dikutip dari Reuters, pemerintah AS memberitahu Kongres tentang rencana penjualan senjata canggih itu ke Israel pada April lalu. Kongres lantas mempunyai waktu selama 15 hari untuk memutuskan apakah setuju atau tidak dengan rencana penjualan senjata itu.


Baik fraksi Partai Demokrat atau Partai Republik di Kongres AS sama-sama mendukung Israel. Meskipun saat ini fraksi Demokrat mendesak pemerintahan Biden untuk bersikap lebih keras terhadap pemerintahan Israel di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.


Meski Kongres AS diberi wewenang menolak menjual senjata canggih, tetapi dalam hal ini sepertinya hal itu tidak bakal terjadi. Sebab, selama ini Israel termasuk di antara segelintir negara dengan proses pembelian senjata dari AS yang dipercepat.


Bahkan masa untuk mengajukan penolakan Kongres akan ditutup sebelum mereka menerbitkan resolusi penolakan menjual senjata ke Israel.

https://kamumovie28.com/movies/body-bags/


Pengguna Aktif Bulanan Windows 10 Tembus 1,3 Miliar


Pada Maret 2020 lalu, seorang pejabat Microsoft menyebut Windows 10 sudah diinstal di 1 miliar perangkat aktif, dan kini pada akhir April, jumlahnya sudah menembus 1,3 miliar perangkat aktif.

Pertumbuhan yang cukup signifikan itu salah satunya disebabkan oleh pandemi COVID-19. Selama pandemi, lebih banyak orang membeli PC karena mereka membutuhkan perangkat untuk bekerja dan belajar dari jarak jauh alias secara remote.


Pencapaian ini tentu menggembirakan bagi Microsoft, terutama tim Windows 10. Pasalnya, mereka butuh waktu lama untuk menembus angka 1 miliar pengguna. Bahkan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai target itu ngaret 2 tahun dari target awal.


Pada 2015 pihak Microsoft menyebut mereka memperkirakan Windows 10 akan terpasang di 1 miliar perangkat pada akhir 2018. Angka itu adalah menghitung semua perangkat yang didesain untuk menjalankan sistem operasi tersebut.


Termasuk desktop PC, laptop, tablet, Windows Phone, Xbox One, Surface Hub, HoloLens, dan bermacam perangkat IoT.


Pada earning call Q3 tahun fiskal 2021, juru bicara Microsoft menyebut permintaan PC yang tinggi membantu mereka untuk mencapai pemasukan USD 41,7 miliar pada kuartal tersebut, demikian dikutip detikINET dari Zdnet, Jumat (30/4/2021).


Chief Financial Officer Microsoft Amy Hood menyebut pasar PC saat ini benar-benar kuat meskipun ada kelangkaan chip. Bahkan menurut Microsoft, konsol Xbox terdampak lebih besar dibanding PC akibat kelangkaan chip tersebut.


Pemasukan Microsoft dari Surface meningkat menjadi USD 1,5 miliar pada kuartal tersebut, naik 12% secara year over year. Lalu pemasukan dari penjualan Windows OEM naik 10%, yang disebabkan oleh peningkatan permintaan PC. Lalu khusus untuk kuartal ini, pemasukan Windows OEM non Pro kenaikannya mencapai 44%.

https://kamumovie28.com/movies/hair/