Selasa, 25 Mei 2021

Fitur dan Tampilan HarmonyOS Terungkap Lewat Video

 Huawei berencana meluncurkan sistem operasi HarmonyOS untuk ponsel-ponselnya pada bulan Juni mendatang. Sebelum diluncurkan, fitur dan tampilan sistem operasi baru ini terungkap lewat sebuah video.

Dalam video demonstrasi yang diunggah di Weibo, terlihat sebuah unit ponsel yang mirip seperti Huawei Mate 40 Pro yang sudah menjalankan HarmonyOS. Video berdurasi empat menit itu memperlihatkan peningkatan apa saja yang dibawa HarmonyOS.


Salah satu perubahan yang paling drastis adalah pusat kontrol baru yang muncul dengan menggeser layar di bagian pojok kanan atas ke bawah, seperti dikutip dari Gizmochina, Kamis (6/5/2021).


Sementara itu di pojok kiri atas layar akan menampilkan mesin pencari bawaan ponsel. Panel notifikasi bisa diakses dengan menggeser layar ke bawah di bagian mana saja.


Hal menarik lainnya yang diungkap dalam video ini adalah betapa cepatnya proses membuka dan menutup aplikasi di HarmonyOS, lebih cepat daripada ponsel Android.


Tapi orang di balik video itu mengatakan aplikasi yang bisa dibuka secepat kilat ini hanya aplikasi internal buatan Huawei. Tidak ada jaminan bahwa aplikasi, browser atau game dari pengembang pihak ketiga bisa dibuka tutup dengan kecepatan yang sama.


Secara visual, antarmuka HarmonyOS 2.0 memiliki tampilan yang sama seperti EMUI 11 dan dapat disesuaikan dengan Harmony dan Android. Huawei mengklaim sistem operasi ini dikembangkan sepenuhnya oleh teknisi mereka tapi mendukung aplikasi Android.


Tapi yang masih belum diketahui adalah apakah sistem operasi ini berbasis pada kernel Android atau merupakan platform yang sepenuhnya berbeda dan dibangun sendiri oleh Huawei dari awal.


HarmonyOS versi stabil rencananya akan digulirkan pada Juni 2021 mendatang setelah menjalani uji coba beta. Belum diketahui ponsel apa saja yang akan menerima update ini, tapi sepertinya ponsel flagship seperti seri Mate 40, Mate 30, P40 dan Mate X2 akan menjadi salah satu ponsel pertama yang bisa menjajal HarmonyOS.

https://movieon28.com/movies/julius-caesar-3/


Puing Antariksa Berukuran Besar Sedang Meluncur ke Bumi


 Sepotong besar puing luar angkasa dengan berat beberapa ton, saat ini berada dalam fase meluncur kembali ke Bumi secara tak terkendali. Puing tersebut diperkirakan akan jatuh ke Bumi dalam beberapa minggu ke depan.

Sejauh ini tidak mungkin untuk memprediksi dengan tepat di mana kepingan yang tidak terbakar di atmosfer kemungkinan akan mendarat. Namun jika melihat orbit objeknya, kemungkinan titik pendaratan bisa di mana saja di garis lintang yang sedikit lebih jauh ke utara New York, Madrid dan Beijing, atau sejauh selatan Chili dan Wellington, Selandia Baru.


Dikutip dari The Conversation, puing-puing tersebut merupakan bagian dari roket Long March 5B yang baru-baru ini berhasil meluncurkan modul pertama China untuk usulan stasiun luar angkasa. Insiden itu terjadi kira-kira setahun setelah roket China serupa lainnya jatuh ke Bumi , mendarat di Samudra Atlantik tetapi sebelumnya dilaporkan meninggalkan jejak puing di Pantai Gading, Afrika.


Pada saat itu, para ahli mencatat bahwa ini adalah salah satu puing terbesar buatan manusia yang pernah jatuh ke Bumi. Kita tahu apakah puing yang sedang menuju Bumi kali ini akan lebih besar dari puing sebelumnya atau malah lebih kecil.


Sejak akhir 1970-an, potongan puing antariksa semakin sering jatuh ke Bumi, dan para ahli melihat hal ini sudah dalam tahap mengkhawatirkan. Lebih dari 70% Bumi ditutupi oleh lautan, dan hanya sebagian kecil dari 30% sisanya yang ditutupi oleh daratan yang menjadi tempat tinggal manusia.


Meski sejauh ini tidak ada catatan kematian atau cedera serius orang-orang yang tertimpa puing-puing luar angkasa, tetap tidak ada alasan untuk menganggapnya tidak berbahaya.

https://movieon28.com/movies/julius-caesar-2/

Senin, 24 Mei 2021

Singapura Setujui Penggunaan Alat Deteksi Corona Lewat Napas, Mirip GeNose

  Otoritas Singapura telah menyetujui alat deteksi COVID-19 lewat napas yang bertujuan untuk menunjukkan apakah seseorang terinfeksi virus corona dalam waktu kurang dari satu menit.

Perusahaan Breathonix yang bekerja sama dengan National University of Singapore (NUS), mengatakan tengah berdiskusi dengan kementerian kesehatan untuk menjalankan uji coba penerapan teknologi di salah satu titik perbatasan negara kota dengan Malaysia.


Alat tes Corona dengan napas ini akan dilakukan bersamaan dengan tes cepat antigen COVID-19 wajib saat ini.


Dikutip dari Reuters, perusahaan mengklaim akurasi tes ini lebih dari 90 persen melalui hasil uji klinis yang dilakukan di Singapura.


Alat ini menggunakan corong sekali pakai dan dirancang untuk memastikan tidak ada kontaminasi silang. Setelah meniup alat tersebut, teknologi tersebut menilai senyawa kimia dari napas untuk menentukan apakah seseorang terinfeksi atau tidak.


Meski begitu, penggunaan alat ini tidak ditujukan untuk keperluan diagnostik. Mereka yang positif dari skrining alat ini tetap harus menjalani tes PCR untuk mengkonfirmasi keberadaan virus.


Selain Singapura, Belanda dan Indonesia juga mengembangkan alat deteksi COVID-19 dengan embusan napas. Di Indonesia, alat deteksi COVID-19 dengan embusan napas atau GeNose telah dipakai di stasiun kereta, bandara, dan pelabuhan


Cara penggunaannya adalah dengan mengembuskan napas ke kantung sekali pakai untuk kemudian dianalisis oleh alat. Tapi yang menjadi imbauan penumpang harus puasa atau tidak merokok, makan dan minum setengah - satu jam sebelum keberangkatan.

https://nonton08.com/movies/julius-caesar/


Viral Obat Cina COVID-19 Lianhua Qingwen Dilarang Beredar, Ini Penegasan BPOM


Sempat beredar kabar bahwa obat Cina COVID-19 ditarik oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Obat tersebut bernama Lianhua Qingwen Capsules (LQC) yang dipercaya bisa mempercepat penyembuhan COVID-19.

BPOM meluruskan, tak semua produk LQC disetop. Tepatnya, yang dicabut izin edarnya adalah jenis LQC Donasi yang sempat diterbitkan oleh Badan Nasional Penanggulangan (BNPB) atas rekomendasi BPOM, melalui Sistem Layanan Perizinan Tanggap Darurat, Aplikasi Indonesia National Single Window (INSW).


Berdasarkan kajian, LQC Donasi diketahui mengandung ephedra, bahan yang dilarang penggunaannya dalam obat tradisional lantaran berpotensi memicu masalah kardiovaskular dan sistem saraf pusat.


"LQC Donasi (Tanpa Izin Edar Badan POM) hanya digunakan untuk mengobati gejala simptomatik, seperti mempercepat hilangnya demam dan gejala simptomatik lainnya. Berdasarkan hasil studi, LQC Donasi diketahui tidak menahan laju keparahan (severity), tidak menurunkan angka kematian, serta tidak mempercepat konversi swab test menjadi negatif," terang BPOM dalam rilis yang diterima detikcom, Senin (24/5/2021).


"Salah satu komposisi dari LQC Donasi (Tanpa Izin Edar Badan POM) adalah Ephedra. Ephedra merupakan bahan yang dilarang digunakan dalam obat tradisional (negative list) berdasarkan Peraturan Kepala Badan POM Nomor: HK.00.05.41.1384 Tahun 2005 tentang Kriteria dan Tata Laksana Pendaftaran Obat Tradisional, Obat Herbal Terstandar, dan Fitofarmaka karena dapat menimbulkan efek yang berbahaya pada sistem kardiovaskular dan sistem saraf pusat," sambungnya.


Berbeda dengan obat Cina COVID-19 jenis LQC yang terdaftar di BPOM, terbukti tak mengandung ephedra sebagaimana pada LQC Donasi. LQC ini tetap disetujui beredar oleh BPOM, dengan pertimbangan dapat membantu meredakan panas dalam, tenggorokan kering, dan meredakan batuk.


Obat ini memiliki aturan pakai sehari 3 kali 4 kapsul sesudah makan dan dapat digunakan tanpa resep dokter.


BPOM mengingatkan, masyarakat perlu berhati-hati menggunakan obat tradisional untuk menyembuhkan COVID-19.


"Selalu lakukan Cek KLIK. Pastikan kemasan dalam kondisi baik, baca seluruh informasi pada label produk, pastikan produk yang akan dibeli dan digunakan mempunyai Izin Edar dari BPOM dan pastikan tidak melewati masa kedaluwarsa," pungkas BPOM dalam keterangan terkait LQC obat Cina COVID-19.

https://nonton08.com/movies/the-angel-and-the-beasts/