Selasa, 25 Mei 2021

Evolusi Distribusi Trojan Perbankan, Dari Pornografi Sampai ke Phishing

 Ada sebuah malware, tepatnya trojan, di Brazil yang menjadikan bank sebagai targetnya. Trojan ini berevolusi dari memanfaatkan pornografi untuk distribusi dan kemudian menggunakan phishing.

Peneliti keamanan di Eset menamai trojan ini sebagai Ousaban, namun peneliti di Kaspersky menyebutnya sebagai Javali, satu dari empat trojan perbankan paling populer di Brazil, bersama Guildma, Melcoz, dan Grandoreiro.


Trojannya sendiri sudah aktif sejak 2018, dan ditulis menggunakan bahasa pemrograman Delphi, yang lazim dipakai untuk membuat trojan yang beredar di negara tersebut.


Pada awalnya, trojan ini menggunakan gambar porno untuk menyebarkan diri, namun kemudian berevolusi menggunakan metode yang lebih lazim dipakai, yaitu phishing. Email phishing dikirimkan menyaru menjadi notifikasi email yang gagal dikirimkan, dan meminta calon korbannya untuk membuka lampiran yang ada di email.


Lampiran tersebut berisi paket instalasi Microsoft Windows berekstensi MSI, yang jika dibuka akan mengaktifkan downloader JavaScript, dan membuka file ZIP berisi aplikasi yang kemudian menginstal trojan lewat sideloading DLL.


Ousaban, atau Javali, berisi 'paket' trojan untuk perbankan Amerika Latin, termasuk backdoor, keylogger, kemampuan screenshot, simulasi mouse dan keyboard, serta pencurian data korban.


Saat korban yang sudah terinfeksi trojan ini mengunjungi situs perbankan, trojan akan otomatis membuka overlay layar yang dipakai untuk mencuri data rekening korban. Tak cuma itu, Ousaban juga sebenarnya sudah mencuri username dan password korbannya dari email lewat taktik yang sama.


Salah satu cara trojan ini untuk menghindari pendeteksian adalah dengan memperbesar ukuran filenya sampai 400MB. Menurut Kaspersky, Javali sudah menyebar ke luar Brazil sejak tahun lalu, demikian dikutip detikINET dari Zdnet, Rabu (5/5/2021).

https://movieon28.com/movies/the-fish-with-the-eyes-of-gold/


Game Indonesia A Day Without Me Bakal Hadir di PS5 dan Xbox Series X


Developer game asal Indonesia, Gamecom Team Studio, siap merilis game-nya di PlayStation 5 dan Xbox Series X/S. Game berjudul A Day Without Me ini rencananya rilis di konsol Next-Gen pada tahun 2021.

Setelah A Day Without Me sukses di Steam, kini Gamecom Team Studio bersama dengan publisher game asal Rusia siap memboyong game tersebut ke konsol Next-Gen. Menurut penuturan CEO dan Founder Gamecom Team Studio, Nanda Gamecom, game ini akan rilis antara Q3 atau Q4 2021.


"Iya (betul), A Day Without Me bakal rilis di PlayStation dan Xbox, baik itu konsol model lama ataupun di Next-Gen," kata Nanda saat dihubungi detikINET, Rabu (5/5/2021).


Sayangnya, Nanda belum dapat memberikan informasi detail untuk waktu perilisannya. Hal ini dikarenakan pihak publisher, yakni ChiliDog Interactive masih ingin merahasiakannya.


"Untuk bulannya belum bisa kasih tahu, dari publisher jangan dibocorin dulu. Jadi cuman bisa kasih tahun pastinya aja, yakni 2021," kata Nanda.


Nanda juga mengungkapkan harapannya semoga A Day Without Me menjadi salah satu game Indonesia pertama yang rilis di konsol Next-Gen yaitu PlayStation 5 dan Xbox Series S/X. Selain itu, tidak hanya Day Without Me kerja sama yang dilakukan Gamecom Team Studio dengan ChiliDog Interactive.


Mereka juga tengah bekerja sama dengan ChiliDog Interactive untuk perilisan game baru mereka Babol The Walking Box di konsol. Ini bukan pertama kalinya Gamecom Team Studio menjalin kerja sama dengan publisher game.


Sebelumnya mereka menggandeng publisher game asal Polandia, Silesia Games untuk merilis A Day Without Me di Nintendo Switch pada bulan Maret lalu.


"Karena biar sesuai target pasar kami. Jadi untuk mencakup global, kami butuh dong publisher yang memang secara pengalaman dan portofolio mencakup global," kata Nanda.

https://movieon28.com/movies/hot-hair-salon/

Puing Antariksa Berukuran Besar Sedang Meluncur ke Bumi

  Sepotong besar puing luar angkasa dengan berat beberapa ton, saat ini berada dalam fase meluncur kembali ke Bumi secara tak terkendali. Puing tersebut diperkirakan akan jatuh ke Bumi dalam beberapa minggu ke depan.

Sejauh ini tidak mungkin untuk memprediksi dengan tepat di mana kepingan yang tidak terbakar di atmosfer kemungkinan akan mendarat. Namun jika melihat orbit objeknya, kemungkinan titik pendaratan bisa di mana saja di garis lintang yang sedikit lebih jauh ke utara New York, Madrid dan Beijing, atau sejauh selatan Chili dan Wellington, Selandia Baru.


Dikutip dari The Conversation, puing-puing tersebut merupakan bagian dari roket Long March 5B yang baru-baru ini berhasil meluncurkan modul pertama China untuk usulan stasiun luar angkasa. Insiden itu terjadi kira-kira setahun setelah roket China serupa lainnya jatuh ke Bumi , mendarat di Samudra Atlantik tetapi sebelumnya dilaporkan meninggalkan jejak puing di Pantai Gading, Afrika.


Pada saat itu, para ahli mencatat bahwa ini adalah salah satu puing terbesar buatan manusia yang pernah jatuh ke Bumi. Kita tahu apakah puing yang sedang menuju Bumi kali ini akan lebih besar dari puing sebelumnya atau malah lebih kecil.


Sejak akhir 1970-an, potongan puing antariksa semakin sering jatuh ke Bumi, dan para ahli melihat hal ini sudah dalam tahap mengkhawatirkan. Lebih dari 70% Bumi ditutupi oleh lautan, dan hanya sebagian kecil dari 30% sisanya yang ditutupi oleh daratan yang menjadi tempat tinggal manusia.


Meski sejauh ini tidak ada catatan kematian atau cedera serius orang-orang yang tertimpa puing-puing luar angkasa, tetap tidak ada alasan untuk menganggapnya tidak berbahaya.

https://movieon28.com/movies/outing-3/


Evolusi Distribusi Trojan Perbankan, Dari Pornografi Sampai ke Phishing


 Ada sebuah malware, tepatnya trojan, di Brazil yang menjadikan bank sebagai targetnya. Trojan ini berevolusi dari memanfaatkan pornografi untuk distribusi dan kemudian menggunakan phishing.

Peneliti keamanan di Eset menamai trojan ini sebagai Ousaban, namun peneliti di Kaspersky menyebutnya sebagai Javali, satu dari empat trojan perbankan paling populer di Brazil, bersama Guildma, Melcoz, dan Grandoreiro.


Trojannya sendiri sudah aktif sejak 2018, dan ditulis menggunakan bahasa pemrograman Delphi, yang lazim dipakai untuk membuat trojan yang beredar di negara tersebut.


Pada awalnya, trojan ini menggunakan gambar porno untuk menyebarkan diri, namun kemudian berevolusi menggunakan metode yang lebih lazim dipakai, yaitu phishing. Email phishing dikirimkan menyaru menjadi notifikasi email yang gagal dikirimkan, dan meminta calon korbannya untuk membuka lampiran yang ada di email.


Lampiran tersebut berisi paket instalasi Microsoft Windows berekstensi MSI, yang jika dibuka akan mengaktifkan downloader JavaScript, dan membuka file ZIP berisi aplikasi yang kemudian menginstal trojan lewat sideloading DLL.


Ousaban, atau Javali, berisi 'paket' trojan untuk perbankan Amerika Latin, termasuk backdoor, keylogger, kemampuan screenshot, simulasi mouse dan keyboard, serta pencurian data korban.

https://movieon28.com/movies/dangerous-lesson/