Pada 1 Juni 2021, Indonesia melaporkan penambahan 4.824 kasus baru COVID-19. Total pasien terkonfirmasi saat ini sejumlah 1.826.527.
Jawa Barat menyumbang angka kasus positif terbanyak, yakni 892 kasus, disusul Jawa Tengah dengan total 851 kasus, dan DKI Jakarta dengan total 519 kasus.
Detail perkembangan virus Corona per Selasa (1/6/2021), adalah sebagai berikut:
Kasus positif bertambah 4.824 menjadi 1.826.527
Pasien sembuh bertambah 5.360 menjadi 1.674.479
Pasien meninggal bertambah 145 menjadi 50.723.
Tercatat sebanyak 75.945 spesimen diperiksa hari ini di seluruh Indonesia, sedangkan jumlah suspek sebanyak 61.108.
Sebaran 4.824 kasus baru Corona di Indonesia per Selasa (1/6/2021), sebagai berikut:
Jawa Barat: 892 kasus
Jawa Tengah: 851 kasus
DKI Jakarta: 519 kasus
Riau: 452 kasus
Kepulauan Riau: 227 kasus
Jawa Timur: 225 kasus
DI Yogyakarta: 219 kasus
Sumatera Barat: 185 kasus
Sumatera Selatan: 150 kasus
Aceh: 122 kasus
Banten: 119 kasus
Kalimantan Barat: 108 kasus
Lampung: 97 kasus
Sumatera Utara: 95 kasus
Bangka Belitung: 90 kasus
Kalimantan Timur: 90 kasus
Nusa Tenggara Barat: 82 kasus
Jambi: 66 kasus
Kalimantan Tengah: 64 kasus
Kalimantan Selatan: 43 kasus
Bengku: 40 kasus
Bali: 28 kasus
Kalimantan Utara: 25 kasus
Papua Barat: 9 kasus
Nusa Tenggara Timur: 8 kasus
Sulawesi Tengah: 6 kasus
Sulawesi Utara: 4 kasus
Sulawesi Tenggara: 4 kasus
Sulawesi Selatan: 3 kasus
Maluku Utara: 1 kasus
Gorontalo: 0 kasus
Sulawesi Barat: 0 kasus
Maluku: 0 kasus
Papua: 0 kasus
https://maymovie98.com/movies/mr-vampire-1992/
Gawat! Zona Merah Corona, Keterisian RS di Kudus Sudah 100 Persen
Zona merah di Pulau Jawa kini hanya tersisa satu daerah, yakni Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyebut kondisi COVID-19 di Kudus sudah gawat.
Ganjar mengatakan saat ini tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) di Kudus sudah mencapai 100 persen. Meskipun, untuk wilayah Jateng secara umum masih menunjukkan angka yang baik.
"(Rumah sakit) masih bagus secara keseluruhan, tapi tidak bagus untuk daerah tertentu, seperti Kudus BOR sudah 100 persen, sudah gawat artinya," kata Ganjar usai menghadiri talkshow Pancasila di Taman Budaya Jawa Tengah, Kota Solo, Selasa (1/6/2021).
Menurutnya, daerah lain perlu mendukung Kudus secara nyata. Kebutuhan di Kudus antara lain ialah tempat perawatan, tempat isolasi hingga tenaga kesehatan (nakes).
"Kita bikin dukungan untuk Kudus, kemarin Pemkot Semarang mendukung, kemudian kita siapkan tempat tidur, isolasi, SDM kita perbantukan, operasi yustisi yang dibantu polisi dan TNI," kata dia.
Ganjar mengatakan bahwa bantuan tidak hanya bisa diberikan dari daerah sekitar Kudus. Bahkan, kata Ganjar, bantuan bisa diberikan antarprovinsi.
"Nggak hanya dari Semarang, kita kumpul-kumpulkan, kita bantu. Semua (rumah sakit), Solo, dari Jatim saja boleh kok masuk ke sini, wong Pancasila kok, nggak ada batasnya," ujar dia.
Adapun salah satu faktor yang menyebabkan kenaikan angka COVID-19 di Kudus ialah libur panjang. Ganjar pun mengingatkan agar masyarakat tetap disiplin protokol kesehatan.
"Libur panjang kan selalu ada kenaikan. Berkali-kali. Semua setiap lebaran, setiap libur panjang, tiap apapun kerumunan pasti 14 hari naik. Hari ini sebenarnya kita prediksi, tapi kita butuh bantuan masyarakat. Kedua, transmisi lokal, kalau satu sudah menghinggapi, kemudian ada transmisi lokal, ini bareng-bareng," pungkasnya.