Rabu, 09 Juni 2021

Teka-teki Pengajuan Paten Vaksin Corona Sebelum WHO Tetapkan Pandemi

 Seorang ilmuwan militer di China yang berhubungan erat dengan Amerika Serikat dituding telah mengajukan paten vaksin Corona pada Februari 2020. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru menetapkan status pandemi sebulan kemudian.

Adalah Yusen Zhou, ilmuwan yang bekerja untuk Tentara Pembebasan Rakyat atau People's Liberation Army (PLA) yang mengerjakan berkas-berkas pengajuan paten tersebut, berselang 5 pekan sejak kasus pertama terkonfirmasi di Wuhan.


Belakangan, Zhou dikabarkan meninggal pada Mei 2020 dengan kondisi yang misterius. Hanya satu surat kabar di China yang mengabarkannya.


Menurut The Australian, Zhou yang menerima bantuan dari National Institutes of Health untuk aktivitas tersebut, cukup dekat dengan Wuhan Institute of Virology (WIV), termasuk dengan Shi Zhengli, ilmuwan yang terkenal sebagai peneliti kelelawar.


Laporan ini memperkuat spekulasi tentang teori kebocoran lab, yang menyebut virus Corona penyebab COVID, SARS-CoV-2 tidak muncul secara alamiah melainkan bocor dari laboratorium.


Sebelumnya, spekulasi tersebut mencuat lagi setelah intelijen Amerika Serikat mengungkap ada tiga staf laboratorium di Wuhan yang berobat ke rumah sakit pada November 2019. Mereka mengalami gejala mirip COVID-19.

https://trimay98.com/movies/legend-of-the-liquid-sword/


Hore! Di DKI, 18 Tahun ke Atas Sudah Bisa Dapat Vaksin COVID-19


- Kementerian Kesehatan RI secara resmi menyetujui pelaksanaan vaksinasi COVID-19 tahap III untuk seluruh warga DKI Jakarta yang berusia di atas 18 tahun.

Kementerian Kesehatan menerapkan aturan tersebut dengan sejumlah pertimbangan. Salah satunya data kenaikan kasus COVID-19 di DKI Jakarta dalam sepekan terakhir.Ketentuan tersebut tertuang dalam surat edaran Kemenkes Nomor SR.02.04/II/1496/2021.


"Provinsi DKI Jakarta dapat memperluas sasaran vaksinasi COVID-19 kepada seluruh penduduk usia 18 tahun ke atas," demikian bunyi surat tersebut, sebagaimana dikutip Selasa (8/6).


Meski demikian ada beberapa syarat yang tetap harus dipenuhi dalam pelaksanaan vaksinasi tersebut. Kemenkes tetap meminta DKI untuk memprioritaskan pemberian vaksin kepada tenaga kesehatan, lansia, petugas pelayanan publik dan kelompok masyarakat rentan (masyarakat di daerah kumuh), serta orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang belum mendapatkan vaksinasi.


Salah satu pertimbangan keputusan ini di ambil yakni setelah melihat kasus positif d DKI terus menerus mengalami kenaikan. Di mana 35 persen kasus positif aktif dengen gejala sedang sampai kritis membutuhkan perawatan di rumah sakit.


"Persentase kasus positif di Provinsi DKI Jakarta selama satu pekan terakhir sebesar 7,62 persen (lebih dari 5 persen), hal ini menunjukkan bahwa transmisi penularan penyakit di Provinsi DKI Jakarta masih cukup tinggi," jelas surat tersebut.


Selain itu adanya pertimbangan bahwa Jakarta merupakan ibu kota negara yang menjadi pusat pemerintahan dan pertumbuhan ekonomi nasional, sehingga penting untuk segera menekan dan mengendalikan kasus COVID-19.


"Salah satunya dengan mencapai herd immunity melalui pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dengan cakupan tinggi dan merata," demikian mengutip surat tersebut.

https://trimay98.com/movies/vampire-family/

Cakupan Baru 17 Persen, Brebes Mulai Kebut Vaksinasi Corona ke 38 Ribu Orang

 Puluhan ribu warga Brebes, Jawa Tengah, ditargetkan divaksin COVID-19 dalam lima hari ke depan. Mereka adalah para guru, pedagang pasar dan lansia.

Vaksin di Brebes ini dikebut menyusul masih rendahnya cakupan dibanding daerah lain di Brebes. Bahkan, menurut laporan Satgas COVID-19 Jawa Tengah, Brebes menempati urutan paling buncit, yakni pada angka 17 persen.


"Jadi di tingkat Jawa Tengah, cakupan vaksin ke masyarakat di Brebes masih sangat rendah. Kemarin tulisannya 17,1 persen. Ini sangat rendah sekali. Maka hari ini kami melakukan rapat untuk mulai besok (Rabu) melakukan vaksin serentak," ungkap Bupati Brebes, Idza Priyanti usai menggelar rapat koordinasi di Pendopo Brebes, Selasa (9/6/2021).


Bupati meneruskan, yang menjadi sasaran vaksin adalah kelompok pedagang pasar, kalangan pendidik dan lansia. Untuk pelaksanaan vaksin serentak ini, Pemkab telah menyediakan 3800 vial dimana satu vial untuk vaksinasi 10 orang.


Lebih lanjut dijelaskan, pedagang yang ada divaksin tersebar di 25 pasar yang ada di 17 kecamatan dan beberapa pasar desa. Ada sekitar 6.000 pedagang pasar dan 4.000 pedagang pasar desa dan pasar tiban yang akan menjadi sasaran vaksiniasi.


Dari kalangan pendidik, kata Idza Priyanti ada sekitar 12 ribu orang dan sisanya adalah lansia.


"Mulai besok itu hari Rabu semua pedagang pasar akan divaksin serentak. Kemudian Kamis sama Jumat itu para pendidik sebanyak 12 ribu, jadi selama dua hari dan Sabtu adalah guru madrasah. Seninnya adalah lansia. Kita ada stok vaksin untuk 38 ribu orang," beber Bupati Brebes.


Menyinggung soal minimnya cakupan vaksin di Brebes, Sartono, Kepala Dinas Kesehatan mengatakan, droping vaksin tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang menjadi sasaran vaksinasi. Sehingga cakupan vaksinnya terkesan masih rendah.


"Brebes itu penduduknya banyak. Vaksin yang dikirim ke kita itu tidak seimbang dengan jumlah sasaran yang ditetapkan. Sehingga tidak mungkin capaian kita banyak," kilahnya.


Pelaksanaan vaksinasi serentak, akan melibatkan tenaga medis dari 38 puskesmas yang tersebar di Brebes. Dalam sehari, tiap puskesmas ditarget mampu menyuntik 200 orang.

https://trimay98.com/movies/the-sword-of-many-lovers/


Teka-teki Pengajuan Paten Vaksin Corona Sebelum WHO Tetapkan Pandemi


 Seorang ilmuwan militer di China yang berhubungan erat dengan Amerika Serikat dituding telah mengajukan paten vaksin Corona pada Februari 2020. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru menetapkan status pandemi sebulan kemudian.

Adalah Yusen Zhou, ilmuwan yang bekerja untuk Tentara Pembebasan Rakyat atau People's Liberation Army (PLA) yang mengerjakan berkas-berkas pengajuan paten tersebut, berselang 5 pekan sejak kasus pertama terkonfirmasi di Wuhan.


Belakangan, Zhou dikabarkan meninggal pada Mei 2020 dengan kondisi yang misterius. Hanya satu surat kabar di China yang mengabarkannya.


Menurut The Australian, Zhou yang menerima bantuan dari National Institutes of Health untuk aktivitas tersebut, cukup dekat dengan Wuhan Institute of Virology (WIV), termasuk dengan Shi Zhengli, ilmuwan yang terkenal sebagai peneliti kelelawar.


Laporan ini memperkuat spekulasi tentang teori kebocoran lab, yang menyebut virus Corona penyebab COVID, SARS-CoV-2 tidak muncul secara alamiah melainkan bocor dari laboratorium.


Sebelumnya, spekulasi tersebut mencuat lagi setelah intelijen Amerika Serikat mengungkap ada tiga staf laboratorium di Wuhan yang berobat ke rumah sakit pada November 2019. Mereka mengalami gejala mirip COVID-19.

https://trimay98.com/movies/the-kung-fu-cult-master/