Rabu, 09 Juni 2021

Cakupan Baru 17 Persen, Brebes Mulai Kebut Vaksinasi Corona ke 38 Ribu Orang

 Puluhan ribu warga Brebes, Jawa Tengah, ditargetkan divaksin COVID-19 dalam lima hari ke depan. Mereka adalah para guru, pedagang pasar dan lansia.

Vaksin di Brebes ini dikebut menyusul masih rendahnya cakupan dibanding daerah lain di Brebes. Bahkan, menurut laporan Satgas COVID-19 Jawa Tengah, Brebes menempati urutan paling buncit, yakni pada angka 17 persen.


"Jadi di tingkat Jawa Tengah, cakupan vaksin ke masyarakat di Brebes masih sangat rendah. Kemarin tulisannya 17,1 persen. Ini sangat rendah sekali. Maka hari ini kami melakukan rapat untuk mulai besok (Rabu) melakukan vaksin serentak," ungkap Bupati Brebes, Idza Priyanti usai menggelar rapat koordinasi di Pendopo Brebes, Selasa (9/6/2021).


Bupati meneruskan, yang menjadi sasaran vaksin adalah kelompok pedagang pasar, kalangan pendidik dan lansia. Untuk pelaksanaan vaksin serentak ini, Pemkab telah menyediakan 3800 vial dimana satu vial untuk vaksinasi 10 orang.


Lebih lanjut dijelaskan, pedagang yang ada divaksin tersebar di 25 pasar yang ada di 17 kecamatan dan beberapa pasar desa. Ada sekitar 6.000 pedagang pasar dan 4.000 pedagang pasar desa dan pasar tiban yang akan menjadi sasaran vaksiniasi.


Dari kalangan pendidik, kata Idza Priyanti ada sekitar 12 ribu orang dan sisanya adalah lansia.


"Mulai besok itu hari Rabu semua pedagang pasar akan divaksin serentak. Kemudian Kamis sama Jumat itu para pendidik sebanyak 12 ribu, jadi selama dua hari dan Sabtu adalah guru madrasah. Seninnya adalah lansia. Kita ada stok vaksin untuk 38 ribu orang," beber Bupati Brebes.


Menyinggung soal minimnya cakupan vaksin di Brebes, Sartono, Kepala Dinas Kesehatan mengatakan, droping vaksin tidak seimbang dengan jumlah penduduk yang menjadi sasaran vaksinasi. Sehingga cakupan vaksinnya terkesan masih rendah.


"Brebes itu penduduknya banyak. Vaksin yang dikirim ke kita itu tidak seimbang dengan jumlah sasaran yang ditetapkan. Sehingga tidak mungkin capaian kita banyak," kilahnya.


Pelaksanaan vaksinasi serentak, akan melibatkan tenaga medis dari 38 puskesmas yang tersebar di Brebes. Dalam sehari, tiap puskesmas ditarget mampu menyuntik 200 orang.

https://trimay98.com/movies/the-sword-of-many-lovers/


Teka-teki Pengajuan Paten Vaksin Corona Sebelum WHO Tetapkan Pandemi


 Seorang ilmuwan militer di China yang berhubungan erat dengan Amerika Serikat dituding telah mengajukan paten vaksin Corona pada Februari 2020. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru menetapkan status pandemi sebulan kemudian.

Adalah Yusen Zhou, ilmuwan yang bekerja untuk Tentara Pembebasan Rakyat atau People's Liberation Army (PLA) yang mengerjakan berkas-berkas pengajuan paten tersebut, berselang 5 pekan sejak kasus pertama terkonfirmasi di Wuhan.


Belakangan, Zhou dikabarkan meninggal pada Mei 2020 dengan kondisi yang misterius. Hanya satu surat kabar di China yang mengabarkannya.


Menurut The Australian, Zhou yang menerima bantuan dari National Institutes of Health untuk aktivitas tersebut, cukup dekat dengan Wuhan Institute of Virology (WIV), termasuk dengan Shi Zhengli, ilmuwan yang terkenal sebagai peneliti kelelawar.


Laporan ini memperkuat spekulasi tentang teori kebocoran lab, yang menyebut virus Corona penyebab COVID, SARS-CoV-2 tidak muncul secara alamiah melainkan bocor dari laboratorium.


Sebelumnya, spekulasi tersebut mencuat lagi setelah intelijen Amerika Serikat mengungkap ada tiga staf laboratorium di Wuhan yang berobat ke rumah sakit pada November 2019. Mereka mengalami gejala mirip COVID-19.

https://trimay98.com/movies/the-kung-fu-cult-master/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar