Jumat, 11 Juni 2021

Nasib Pengguna yang Tolak Kebijakan Baru WhatsApp

 WhatsApp menegaskan tidak akan menghapus akun pengguna yang menolak aturan privasi terbaru yang mulai berlaku hari ini, Sabtu (15/5/2021). Namun merasakan dampak kebijakan baru WhatsApp ini dengan dibatasinya fitur-fitur.

"Berkaitan dengan pembaruan ini, WhatsApp tidak akan menghapus akun pengguna dan tidak satu pengguna pun akan kehilangan fungsionalitas WhatsApp pada tanggal 15 Mei 2021," ujar WhatsApp.


Sebelum diterapkan aturan privasi terbaru ini, WhatsApp rajin menampilkan notifikasi kepada pengguna, di mana di dalamnya memuat informasi kebijakan layanan pesan instan yang teranyar agar dapat ditinjau pengguna.


"Setelah memberi waktu kepada para pengguna untuk meninjau perubahan, kami terus mengingatkan pengguna yang belum sempat meninjau dan menerima pembaruan untuk melakukannya. Setelah beberapa minggu, peringatan yang diterima pengguna akan ditampilkan secara terus-menerus," tuturnya.


Apabila pengguna terus-menerus mendapatkan peringatan persetujuan Terms of Service (ToS) baru WhatsApp, maka pengguna akan mulai dibatasi fitur yang bisa digunakan.


Hal pertama yang akan diterima nasib yang tolak kebijakan baru WhatsApp, pengguna kehilangan akses daftar chat yang tersedia di layanan. Walaupun masih bisa mendapat menjawab panggilan suara dan video yang masuk.


Jika telah mengaktifkan notifikasi, pengguna dapat mengetuk notifikasi untuk membaca atau menjawab pesan, atau menelpon balik panggilan suara dan video yang tak terjawab.

"Setelah Anda mengalami fungsionalitas yang terbatas selama beberapa minggu, Anda tidak akan dapat menerima panggilan masuk atau notifikasi. WhatsApp akan berhenti menyampaikan pesan dan panggilan ke telepon Anda," ujar WhatsApp.


WhatsApp mengatakan sebagian besar pengguna yang telah menerima peringatan tentang kebijakan baru WhatsApp telah menerima persyaratan layanan atau terms of service tersebut.


Meskipun pengguna yang tidak menerima update ini juga tidak akan kehilangan akunnya. Tapi WhatsApp memperingatkan bahwa mereka memiliki aturan terpisah tentang pengguna yang tidak aktif, dan akun yang tidak aktif selama 120 hari akan dihapus.

https://nonton08.com/movies/paradise-2/


Apple Klaim Berhasil Cegah Penipuan Aplikasi Rp 21,3 Triliun


 Apple terus berupaya menjaga App Store menjadi toko aplikasi yang aman dan terpercaya bagi pengguna. Apple tak segan-segan menindak, apabila ditemukan aplikasi nakal yang dinilai merugikan terhadap pengembang dan pengguna.

Dilansir detikINET dari Ubergizmo, perusahaan yang bermarkas di Cupertino, AS, baru mengumumkan pada tahun 2020 layanan App Store-nya telah membantu mencegah potensi penipuan senilai USD 1,5 miliar atau setara Rp 21,3 triliun


"Pada tahun 2020 saja, kombinasi Apple antara teknologi canggih dan keahlian manusia melindungi pelanggan dari lebih dari USD 1,5 miliar dalam transaksi yang berpotensi penipuan, mencegah percobaan pencurian uang, informasi, dan waktu mereka - dan membuat hampir satu juta orang berisiko dan rentan aplikasi baru dari tangan mereka," kata Apple.


Apple juga mengklaim lewat proses peninjauan mereka, lebih dari 48.000 aplikasi ditolak, karena mengandung fitur tersembunyi atau tidak berdokumen, 150.000 aplikasi ditolak karena berisi spam, peniru, atau menyesatkan, dan 215.000 aplikasi ditolak karena pelanggaran privasi.


Mereka juga mengatakan bahwa tiga juta kartu yang dicuri juga dilarang digunakan untuk membeli item di App Store.


Tidak diketahui apa alasan Apple di balik publikasi angka-angka ini, tetapi tampaknya muncul setelah laporan terbaru tentang bagaimana Apple telah menjatuhkan bola pada aplikasi tertentu memungkinkan beberapa aplikasi scam untuk beroperasi dan menghasilkan sebanyak USD 1 juta dalam waktu satu bulan.

https://nonton08.com/movies/paradise/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar