Minggu, 20 Juni 2021

Kronologi Jubir Satgas Wiku Adisasmito Positif COVID-19

 Kabar mengejutkan datang dari Satgas Penanganan COVID-19. Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19, Prof Wiku Adisasmito, terkonfirmasi positif Corona.

Dalam keterangan resminya, Prof Wiku mengatakan ia terkena virus Corona imbas aktivitasnya yang padat dalam dua pekan terakhir.


Dia juga menjelaskan kronologinya terpapar COVID-19. Setelah melakukan kunjungan kerja di daerah yang mengalami lonjakan kasus seperti Kudus dan Bangkalan, ia melakukan tes COVID-19.


Pada Jumat, 18 Juni, dia melakukan swab antigen dan hasilnya positif. Selanjutnya, Ia mengkonfirmasi hasil swab antigen tersebut dengan tes swab PCR.


"Hasilnya saya terima hari ini yaitu positif Covid-19," kata Prof Wiku dalam keterangan resminya, Sabtu (19/6/2021).


Saat melakukan perjalanan dinas ke berbagai daerah, Prof Wiku secara disiplin mematuhi protokol kesehatan. Ia mengatakan kemungkinan terpapar saat melakukan kegiatan tersebut saat daya tahan tubuh mengalami penurunan karena kelelahan.


Wiku mengatakan bahwa kondisi fisiknya dalam keadaan baik. Ia juga telah meminta kepada pihak yang memiliki kontak erat dengan dirinya untuk melakukan tes antigen sebagai upaya testing dan juga tracing.


"Saya juga meminta kepada masyarakat untuk secara disiplin mematuhi protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak," pungkasnya.

https://maymovie98.com/movies/the-sound-of-the-wind/


Cari Waktu Terbaik untuk Berjemur Agar Tak Kena COVID-19? Cek UV Index di Sini


 Matahari pagi diyakini punya banyak untuk memperkuat sistem imun agar tak mudah tertular COVID-19. Tantangannya adalah mencari waktu terbaik untuk berjemur agar manfaatnya optimal.

Tentunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, terlebih di tengah lonjakan kasus yang gila-gilaan belakangan ini. Jangan sampai gara-gara ingin berjemur, malah berkerumun.


Pada prinsipnya, ada beberapa hal yang harus dipahami untuk menentukan waktu terbaik berjemur di pagi hari. Pertama, komponen sinar matahari yang dibutuhkan untuk meningkatkan kadar vitamin D adalah Ultraviolet B atau UVB. Komponen ini lebih mudah didapat ketika intensitas sinar matahari tidak terlalu redup.


Di sisi lain, sinar matahari yang terlalu terik justru merugikan. Selain bisa membuat kulit 'terbakar' dan menyisakan flek yang susah dihilangkan, beberapa penelitian juga mengaitkannya dengan risiko kanker kulit. Karenanya, penggunaan tabir surya dianjurkan ketika matahari terlalu terik.


Jadi kapan waktu terbaik untuk berjemur agar manfaatnya optimal? Jawabannya, tidak ada. Ada banyak faktor yang harus diperhitungkan, bahkan di satu lokasi pun intensitas sinar ultraviolet pada jam yang sama bisa berbeda-beda setiap harinya karena pengaruh cuaca.


Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) secara rutin membuat panduan terkait hal ini. Informasi indeks sinar ultraviolet (UV Index) di Indonesia bisa dipantau secara rutin setiap hari.


Perkiraan UV Index di berbagai wilayah Indonesia untuk menentukan waktu terbaik untuk berjemur pada hari ini, Minggu (20/6/2021) bisa disimak sebagai berikut.

https://maymovie98.com/movies/wet-woman-in-the-wind/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar