Minggu, 20 Juni 2021

Asupan Nutrisi Bagi Pasien COVID-19 Biar Cepat Pulih

 Wabah COVID-19 telah menyebar luas dengan cepat. Pemerintah melakukan berbagai macam upaya untuk menekan angka penyebaran COVID-19 agar tidak meningkat.

Selain mematuhi protokol kesehatan, tentunya kita sebagai masyarakat dapat ikut andil dalam upaya pencegahan penularan COVID-19, salah satunya dengan cara menjaga asupan nutrisi agar sistem imun kita tidak lemah.


Nutrisi dan hidrasi yang tepat sangat penting untuk penyembuhan pasien yang terpapar COVID-19. Mengonsumsi makanan yang seimbang dapat membuat sistem kekebalan tubuh menjadi kuat, sehingga risiko penyakit kronis dan penyakit menular akan lebih rendah.


Dilansir dari WHO, terdapat beberapa asupan nutrisi yang sangat dibutuhkan bagi penyembuhan pasien COVID-19.


1. Konsumsi makanan segar dan bergizi

Konsumsi buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian. Setiap hari, usahakan konsumsi panganan ini seberat 180 gram, daging seberat 160 gram. Untuk daging merah dapat dimakan 2 kali per minggu, dan untuk unggas 2-3 kali per minggu.


Untuk camilan, pilihlah sayuran mentah dan buah segar daripada makanan yang tinggi gula, lemak atau garam. Jangan memasak sayuran dan buah terlalu lama, karena dapat menyebabkan hilangnya vitamin yang penting bagi tubuh


Saat mengonsumsi sayuran atau buah kalengan atau kering, pilih yang tanpa tambahan garam atau gula


2. Minum air putih yang cukup

Air sangat penting untuk mengangkut nutrisi dan senyawa dalam darah, mengatur suhu tubuh, membuang limbah dan melumasi bantalan sendi. Dianjurkan minum 8-10 gelas air putih setiap hari


3. Mengonsumsi lemak dan minyak dalam jumlah sedang

Mengonsumsi lemak tak jenuh (misalnya yang terdapat pada ikan, alpukat, kacang-kacangan, minyak zaitun, kedelai, canola, bunga matahari dan minyak jagung).


Pilih daging putih seperti unggas dan ikan, yang umumnya rendah lemak. Hindari daging olahan karena tinggi lemak dan garam.


Hindari lemak trans yang diproduksi secara industri. Ini sering ditemukan dalam makanan olahan, makanan cepat saji, makanan ringan, gorengan, pizza beku, pai, kue, dan margarin


4. Kurangi konsumsi garam dan gula

Saat memasak atau menyiapkan makanan, batasi jumlah garam dan bumbu bernatrium tinggi (misalnya kecap dan kecap ikan. Batasi asupan garam harian kurang dari 5 gram (sekitar 1 sendok teh) dan gunakan garam beryodium


Batasi asupan minuman ringan atau soda yang tinggi gula (misalnya jus buah konsentrat, sirup jus buah susu beraroma dan minuman yogurt). Pilih buah-buahan segar daripada camilan manis seperti kue kering dan coklat


5. Jangan makan di luar!

Makan di rumah mengurangi tingkat kontak dengan orang lain dan menurunkan peluang dari terpaparnya COVID-19.

https://maymovie98.com/movies/you-are-the-one/


Setelah Pasang Ring, Masih Bisa Kena Serangan Jantung? Ini Kata Dokter


Orang yang mengalami penyumbatan pembuluh darah pada jantung biasanya mendapatkan perawatan berupa pemasangan ring. Namun, apakah setelah pemasangan ring jantung pasien bisa terkena serangan jantung?

Spesialis jantung dari Heartology Brawijaya, Dr dr Dafsah Arifa Juzar, Sp.JP (K) menjelaskan, keberhasilan atau daya tahan pemasangan ring bergantung pada hasil akhir tindakan, apakah optimal atau tidak.


"Mungkin pemasangan ring kurang optimal, lalu tidak terdeteksi saat tindakan," ujar dr Dafsah dalam webinar kesehatan, Sabtu (19/6/2021).


Faktor kesehatan jantung juga sangat dipengaruhi oleh treatment yang dilakukan oleh penderita. Jika penderita rajin meminum obat, maka risiko terkena serangan jantung jadi berkurang.


Faktor lainnya adalah kesehatan jantung itu sendiri. dr Dafsah menyebut, jika otot jantung sudah rusak, maka manfaat dari pemasangan ring pun jadi tidak bisa didapatkan.


"Sudah pakai ring tapi tidak ada perbaikan itu tandanya otot jantung sudah rusak. Benefit (memakai ring) jadi hilang.

https://maymovie98.com/movies/salt-5/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar