Rabu, 16 Juni 2021

Cuma Modal Karton, Pria Ini Jadi Orang Terkaya Inggris

 Mesin penyedot debu mungkin terdengar sepele, hanya sebuah alat pembersih partikel kotoran yang menempel di sela-sela rumah atau benda. Tapi alat tersebut kini memudahkan pekerjaan manusia sekaligus membuat salah satu pria di Inggris jadi miliarder.

Jika kamu pernah melihat penyedot debu atau vacuum cleaner tanpa kantung, itu terlahir dari ide Sir James Dyson. Ringkasnya, suatu hari di akhir 1970-an, dia tersadar bahwa ekstraktor debu industri di pabriknya mungkin dapat diperkecil untuk digunakan di rumah.


Mesin di pabriknya memiliki fitur yang berpotensi menjadi blockbuster yang belum pernah digunakan di peralatan rumah tangga sebelumnya.


Akhirnya tercetus lah pemikiran brilian untuk membuat vacuum cleaner tanpa kantung untuk mengumpulkan debu, sebaliknya alatnya memutar udara dengan sangat cepat, menciptakan siklon yang melemparkan debu ke luar tempat dia bisa dikumpulkan.


Hal menarik pun dimulai dari sini. Sir James bergegas kembali ke rumahnya dan membongkar penyedot debu dan memasang alat siklon yang dibuat dengan tergesa-gesa bermodal karton dan selotip. "Saya mulai mendorongnya ke sekeliling ruangan dan berhasil," katanya.


Pada awal 1980-an dia memiliki prototipe yang berfungsi, tetapi mengembangkannya menjadi produk komersial adalah proses yang melelahkan dan memakan waktu 10 tahun lagi dan hampir membuatnya bangkrut. Pada akhirnya dia terselamatkan karena mendapatkan satu juta pound dari bank.


Setelah beberapa kesalahan awal, mesin pertama yang dijual dengan merek Dyson diluncurkan di Inggris pada tahun 1993 dan segera menjadi penyedot debu terlaris di negara tersebut.


Dalam beberapa tahun terakhir Dyson telah meluncurkan pengering rambut, kipas angin, dan lampu. Sekarang dia mempekerjakan lebih dari 12.000 staf di seluruh dunia, termasuk sekitar 4.800 di Inggris.


Berkat penemuannya, Sir James menjadi orang yang sangat kaya. Bahkan Forbes memperkirakan kekayaannya lebih dari US$ 5 miliar. Dia juga dilaporkan sebagai petani terbesar di Inggris, memiliki banyak lahan di Lincolnshire, Oxfordshire, dan Gloucestershire.

https://indomovie28.net/movies/warpath-2/


Jarang Terbang, Pilot Ini Jual Sayap Ayam Beromzet Ratusan Juta


Pandemi COVID-19 membuat jam terbang pilot berkurang. Hal itu juga yang dirasakan oleh David Sapulete, yang kini bertugas hanya empat kali selama satu bulan.

Waktu libur yang banyak itu dimanfaatkan oleh David untuk mewujudkan cita-citanya membuka bisnis kuliner. Sayap ayam dengan sajian khas Malaysia yang tampilannya ada di kartun Upin Ipin dibawa ke Indonesia dengan nama Kepak Madu Ma'el.


"Saya di AirAsia terbang sebulan cuma empat kali, sebelum pandemi seminggu maksimal 30 jam untuk pilot. Dulu training di Malaysia itu kan suka makan-makanan Malaysia, kita kepikiran aja tuh kenapa nggak kita bawa ke Indonesia," katanya kepada detikcom, Selasa (15/6/2021).


Bisnis yang baru dirintisnya pada sembilan bulan yang lalu ini viral berkat konten TikTok yang menceritakan kisahnya sebagai pilot tampan penjual sayap ayam. Kini Kepak Madu Ma'el pun sudah memiliki empat cabang.


"Kita sudah ada empat (cabang) di Pasar Lama Tangerang, Bintaro, sama di Pontianak, dan Batam. Nanti sebentar lagi ada yang di Meruya sama BSD," jelasnya.

https://indomovie28.net/movies/warpath/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar