Bagi sebagian orang, mengerjakan tugas yang menumpuk sampai harus begadang sudah menjadi rutinitas. Demi menjaga mata tetap melek, tak jarang minum kopi jadi solusinya. Tetapi, perlu diingat kalau terlalu banyak minum kopi juga berdampak buruk pada kesehatan.
Dampak terlalu banyak minum kopi ini telah dirasakan oleh Aiden. Lewat akun @jcckal di Twitter, pria ini menceritakan kalau kesehatannya memburuk akibat minum kopi berlebih.
"Yang suka minum kopi, mulai sekarang jangan sampai kebanyakan, ya. Tadi habis berobat. Ulu hati saya kena gara-gara minum kopi sehari 8-10 gelas. Lambungnya luka," tulis Aiden yang dikutip detikcom atas izin yang bersangkutan, Jumat, (18/6/2021).
Aiden mengaku kalau kebiasaan minum kopinya ini berawal dari begadang untuk mengerjakan tugas. Ia juga mengaku kalau minum kopi baginya adalah sebuah cara pelarian dari masalah yang dialaminya.
"Itu dulu awalnya saya begadang buat ngerjain tugas. Terus saya juga hobi ngopi. Terus kopi saya jadiin bahan pelarian dari stres. Soalnya banyak banget masalah internal (sampe sekarang). Jadi saya kayak gunain kopi buat distract pikiran gitu," tuturnya.
Ditambah pola hidup yang tidak sehat dan terlalu banyak minum obat, ginjal Aiden juga bermasalah dan harus minum obat pencuci perut sebagai salah satu pengobatannya.
Seperti yang kita ketahui, kopi mengandung zat kafein yang tinggi. Dikutip dari Healthline, dalam jumlah sedikit kafein memang membuat tubuh jadi lebih bersemangat. Sebaliknya, terlalu banyak minum kopi justru berisiko untuk kesehatan tubuh.
Ketika tubuh terlalu banyak minum kopi, kamu bisa mengalami kegelisahan, mudah marah, dan tremor. Meskipun jarang ditemukan, kafein berlebih bisa membuat kebingungan, halusinasi, hingga muntah-muntah.
Jika sudah parah, terlalu banyak minum kopi bisa membuat tubuh kejang dan meningkatkan risiko kematian. Untuk itu, membatasi konsumsi kopi dan menerapkan pola hidup sehat sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh kita.
https://maymovie98.com/movies/wings-of-the-wind/
Jerit Pasien di Wisma Atlet: Penuh Sesak! Ruang Gerak Terbatas
Jumlah pasien Corona yang menjalani perawatan di RS Darurat Wisma Atlet, Kemayoran, masih terus mengalami peningkatan. Antrean masuknya pasien terus terjadi yang membuat para tenaga kesehatan disebut sudah kewalahan.
Salah satu pasien COVID-19 yang saat ini sedang menjalani perawatan di Wisma Atlet, AYS, menceritakan kondisi terkini rumah sakit darurat tersebut. Sejak kedatangannya, ia menyebut pasien tak henti berdatangan.
"Dari awal aku masuk sebenarnya udah ramai banget, cuma nggak seramai yang sekarang. Bisa dilihat pas senam, lapangan penuh banget dan ruang geraknya udah sempit," katanya saat dihubungi detikcom, Minggu, (20/6/2021).
AYS juga melihat pasien-pasien yang berdesakan di Lapangan Cobra. Lapangan itu berada di dalam RSD Wisma Atlet yang berfungsi sebagai tempat pasien berolahraga ataupun berjemur bagi pasien Corona.
Banyaknya jumlah pasien yang datang tak sebanding dengan jumlah kesehatan yang melayani di sana. Antrean masuk pasien Wisma Atlet disebut mulai terjadi dari sore hingga malam hari.
"Sempat ngobrol sama suster, katanya perawat IGD, kekurangan nakes. Jadi perawat yang tugasnya jaga tiap lantai disuruh ke bawah untuk jemput pasiennya," papar AYS.
Data per Sabtu, 19 Juni 2021, DKI Jakarta kembali menempati posisi pertama kenaikan kasus baru terbanyak di Indonesia dengan 4.895 pasien. Bed occupancy ratio (BOR) di Wisma Atlet juga mengalami kenaikan yang telah melebihi ambang batas WHO.
Tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) Wisma Atlet diketahui mencapai 77,49 persen pada Kamis (17/6/2021).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar