Jumat, 18 Juni 2021

AirTag Dijajal untuk Lacak Pencurian Barang

  AirTag produk buatan Apple ini dirancang untuk memudahkan pengguna untuk melacak dan menemukan barang-barang pribadi, seperti gantungan kunci, atau dompet yang kerap hilang tersembunyi.

Nah, kemampuan AirTag ini pun diuji apakah ia bisa difungsikan untuk mencegah pencurian barang-barang?


Dilansir detiKINET dari Ubergizmo, Rabu (19/5/2021) sebuah toko sepeda yang tidak diketahui persis lokasinya mencoba untuk mengujinya dengan mengikatkan AirTag ke bagian bawah sadel sepeda yang diparkir di luar toko.


Mereka pun kemudian meminta rekannya untuk mencoba 'mencuri' sepeda dan mengendarainya ke lokasi yang tidak diketahui dengan durasi waktu 10 menit untuk memulainya.


Bagi yang belum tau AirTag dapat dilacak dengan menggunakan jaringan Find My Apple yang terdiri dari iPhone dan iPad dan perangkat Apple lainnya di area tersebut.


Setiap kali AirTag mendekati salah satu perangkat tersebut, ia akan melakukan ping ke jaringan untuk memberi tahu lokasinya. Dalam skenario ini, pemilik toko sepeda mendapatkan ping pertama mereka sekitar 8 menit setelah sepeda diambil.

Karena sepeda terus bergerak, pelacakan tidak akan selancar atau sekonsisten GPS biasa, tetapi beberapa ping yang berhasil dikirim kembali memungkinkan pemiliknya mengetahui ke mana tujuan sepeda tersebut.


Apple sendiri sebenarnya tidak mengiklankan AirTag untuk digunakan dengan cara ini, tetapi ini bisa menjadi informasi berguna yang bisa pengguna berikan kepada polisi jika menemui pencurian.

https://trimay98.com/movies/housewives-on-the-job/


Menkominfo Sebut Telkomsel Mulai Uji Operasional 5G


Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengungkapkan Telkomsel terhitung mulai hari ini, Rabu (19/5/2021) jadi operator seluler yang pertama melakukan Uji Layak Operasi (ULO) teknologi 5G.

"Telkomsel saat ini sedang melakukan proses ULO teknologi 5G di Ditjen PPI Kominfo," ujar Johnny kepada detikINET.


"Karena sesuai ketentuan yang berlaku, setiap operator seluler yang akan memberikan layanan seluler dengan teknologi baru wajib melakukan ULO untuk dipastikan layanan seluler kepada masyarakat telah memenuhi kualitas layanan yang memadai," tutur Menkominfo.


Proses ULO 5G yang dilakukan Telkomsel bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berlangsung tiga hari, yaitu 19-21 Mei 2021. Setelah proses ULO rampung dan hasilnya memuaskan, komersialisasi teknologi baru bisa diimplementasikan.


Sedangkan, Indosat Ooredoo juga telah mengajukan permohonan ULO 5G pada 21 April kemarin. Namun, kata Menkominfo, hingga sekarang ini, belum menyampaikan dokumen kelengkapan ULO, sehingga belum diproses lebih lanjut.


Menkominfo mengatakan dalam menggelar layanan 5G, operator seluler dapat memanfaatkan spektrum frekuensi radio yang dimiliki masing-masing karena berlaku prinsip teknologi netral.


"Pita frekuensi radio yang direncanakan akan digunakan Telkomsel untuk teknologi 5G ini menggunakan pita frekuensi radio 2,3 GHz untuk data plane dan pitra frekuensi 1.800 MHz untuk control plane," ucap Johnny.


Sebelumnya, Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro menyatakan kesiapan untuk mengkomersialisasikan layanan 5G di Indonesia. Bila demikian, Telkomsel adalah operator seluler yang menghadirkan jaringan generasi kelima itu di Tanah Air.

Telkomsel adalah operator seluler pertama yang mengajukan dan melakukan proses ULO 5G ke Kemenkominfo. Semoga dalam waktu yang tidak lama lagi hasilnya segera keluar. Kami rutin menjalin komunikasi dengan Kemenkominfo," kata Setyanto kepada detikINET.


Jika sudah dinyatakan lulus tahap ULO, rencananya pergelaran 5G Telkomsel akan dilakukan secara terbatas dahulu, sebagaimana yang terjadi pada teknologi 3G dan 4G pada tahap awal. Telkomsel belum dapat menceritakan frekuensi yang bakal digunakan untuk 5G nanti.


"Jika skala ekonominya sudah dapat maka 5G akan menyebar dengan sendirinya. Jadi akan pada titik tertentu dahulu," kata Setyanto.

https://trimay98.com/movies/the-sex-clinic/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar