Kasus COVID-19 di Indonesia terus meningkat tajam. Penularan COVID-19 yang sangat cepat membuat virus ini sulit dikendalikan. Agar tak kecolongan, ada baiknya mengetahui apa saja gejala awal COVID-19.
Setelah tertular COVID-19, gejala awal akan muncul setelah 2 sampai 14 hari. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), gejala awal COVID-19 biasanya merupakan gejala ringan yang mirip dengan gejala flu biasa dan muncul secara bertahap.
Dikutip dari Medical News Today, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyatakan bahwa seseorang dengan COVID-19 dapat mengalami berbagai gejala. Namun, gejala paling umum adalah batuk kering dan sesak napas.
Selain batuk kering dan sesak napas, gejala awal COVID-19 yang sering muncul adalah sebagai berikut:
Demam
Panas dingin
Gemetar
Kedinginan
Nyeri otot
Sakit kepala
Sakit tenggorokan
Kehilangan indera perasa dan penciuman.
Pada beberapa kasus, gejala awal COVID-19 juga bisa disertai mual, muntah, diare, dan ruam kulit.
Apabila kamu merasa tidak sehat atau merasakan gejala awal covid seperti di atas, kamu bisa melakukan beberapa hal di bawah ini:
Mengisolasi diri di rumah
Banyak beristirahat
Tetap terhidrasi
Pantau gejala secara berkala
Selalu pakai masker jika bertemu orang lain
Rajin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau gunakan hand sanitizer
Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang kotor
Jika gejala awal COVID-19 ini terus memburuk disertai kesulitan bernapas, rasa sakit atau tekanan terus menerus di dada,bibir atau wajah memucat dan kebiruan, serta merasa kebingungan tiba-tiba, segera hubungi tenaga medis untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
https://kamumovie28.com/movies/atm-2/
Masa Sih Rajin Bercinta Bisa Tingkatkan Imunitas? Ini Faktanya
Di tengah pandemi COVID-19, imunitas dan daya tahan tubuh prima tentu super penting. Namun tahukah Anda bahwa selain makan sehat, olahraga, dan beristirahat cukup, seks bisa ikut menggenjot imunitas?
Yap! Penelitian menunjukan, orang yang aktif secara seksual memiliki lebih banyak immunoglobulin A (IgA), atau antibodi yang hidup di jaringan mukosa seperti kelenjar ludah, hidung, dan jaringan vagina.
Orang yang berhubungan seks 1-2 kali seminggu memiliki IgA 30 persen lebih banyak daripada orang-orang yang jarang berhubungan seks.
"Imunoglobulin pada dasarnya melawan virus dan meningkatkan kekebalan Anda," kata Shannon Chavez, psikolog dan terapis seks di Los Angeles, dikutip dari Huffpost, Rabu (23/6/2021).
"Selain itu, aktivitas seksual secara teratur baik untuk detak jantung, tekanan darah, dan sirkulasi. Proses-proses ini menjaga tubuh Anda tetap sehat dan melepaskan racun dan ketegangan yang terpendam di dalam tubuh," lanjutnya.
Disarankan lebih sering bercinta selama pandemi COVID-19
Psikolog dan terapis seks lainnya, Janet Brito menyarankan para klien yang sudah hidup bersama pasangan untuk meningkatkan frekuensi bercinta selama pandemi COVID-19.
Hal ini ia sarankan khususnya untuk para klien yang mengalami stres berat sepanjang pandemi karena harus membatasi aktivitas di luar rumah.
"Saya telah mendorong klien saya yang sudah tinggal bersama pasangan untuk mengurangi asupan media mereka dan mempertimbangkan untuk lebih aktif seks secara 'mindful' bersama pasangan," kata Brito.
"Pada intinya, seks yang penuh perhatian adalah tentang bersantai dan menikmati momen bersama pasangan Anda. Dengan musik yang menenangkan, seks yang penuh perhatian selama pandemi COVID-19 bisa menjadi solusi yang bagus untuk mengelola stres," lanjutnya.