Kamis, 24 Juni 2021

Penting! Ini Gejala Awal COVID-19 yang Wajib Diantisipasi

 Kasus COVID-19 di Indonesia terus meningkat tajam. Penularan COVID-19 yang sangat cepat membuat virus ini sulit dikendalikan. Agar tak kecolongan, ada baiknya mengetahui apa saja gejala awal COVID-19.

Setelah tertular COVID-19, gejala awal akan muncul setelah 2 sampai 14 hari. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), gejala awal COVID-19 biasanya merupakan gejala ringan yang mirip dengan gejala flu biasa dan muncul secara bertahap.


Dikutip dari Medical News Today, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyatakan bahwa seseorang dengan COVID-19 dapat mengalami berbagai gejala. Namun, gejala paling umum adalah batuk kering dan sesak napas.


Selain batuk kering dan sesak napas, gejala awal COVID-19 yang sering muncul adalah sebagai berikut:


Demam

Panas dingin

Gemetar

Kedinginan

Nyeri otot

Sakit kepala

Sakit tenggorokan

Kehilangan indera perasa dan penciuman.

Pada beberapa kasus, gejala awal COVID-19 juga bisa disertai mual, muntah, diare, dan ruam kulit.


Apabila kamu merasa tidak sehat atau merasakan gejala awal covid seperti di atas, kamu bisa melakukan beberapa hal di bawah ini:


Mengisolasi diri di rumah

Banyak beristirahat

Tetap terhidrasi

Pantau gejala secara berkala

Selalu pakai masker jika bertemu orang lain

Rajin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau gunakan hand sanitizer

Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang kotor

Jika gejala awal COVID-19 ini terus memburuk disertai kesulitan bernapas, rasa sakit atau tekanan terus menerus di dada,bibir atau wajah memucat dan kebiruan, serta merasa kebingungan tiba-tiba, segera hubungi tenaga medis untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

https://kamumovie28.com/movies/atm-2/


Masa Sih Rajin Bercinta Bisa Tingkatkan Imunitas? Ini Faktanya


 Di tengah pandemi COVID-19, imunitas dan daya tahan tubuh prima tentu super penting. Namun tahukah Anda bahwa selain makan sehat, olahraga, dan beristirahat cukup, seks bisa ikut menggenjot imunitas?

Yap! Penelitian menunjukan, orang yang aktif secara seksual memiliki lebih banyak immunoglobulin A (IgA), atau antibodi yang hidup di jaringan mukosa seperti kelenjar ludah, hidung, dan jaringan vagina.


Orang yang berhubungan seks 1-2 kali seminggu memiliki IgA 30 persen lebih banyak daripada orang-orang yang jarang berhubungan seks.


"Imunoglobulin pada dasarnya melawan virus dan meningkatkan kekebalan Anda," kata Shannon Chavez, psikolog dan terapis seks di Los Angeles, dikutip dari Huffpost, Rabu (23/6/2021).


"Selain itu, aktivitas seksual secara teratur baik untuk detak jantung, tekanan darah, dan sirkulasi. Proses-proses ini menjaga tubuh Anda tetap sehat dan melepaskan racun dan ketegangan yang terpendam di dalam tubuh," lanjutnya.


Disarankan lebih sering bercinta selama pandemi COVID-19

Psikolog dan terapis seks lainnya, Janet Brito menyarankan para klien yang sudah hidup bersama pasangan untuk meningkatkan frekuensi bercinta selama pandemi COVID-19.


Hal ini ia sarankan khususnya untuk para klien yang mengalami stres berat sepanjang pandemi karena harus membatasi aktivitas di luar rumah.


"Saya telah mendorong klien saya yang sudah tinggal bersama pasangan untuk mengurangi asupan media mereka dan mempertimbangkan untuk lebih aktif seks secara 'mindful' bersama pasangan," kata Brito.


"Pada intinya, seks yang penuh perhatian adalah tentang bersantai dan menikmati momen bersama pasangan Anda. Dengan musik yang menenangkan, seks yang penuh perhatian selama pandemi COVID-19 bisa menjadi solusi yang bagus untuk mengelola stres," lanjutnya.

https://kamumovie28.com/movies/atm/

5 Cara Membujuk Mr P Agar Tidak Malas 'Berdiri'

 Disfungsi ereksi atau biasa disebut impotensi adalah kondisi di mana pria tidak mampu mempertahankan ereksi selama melakukan seks. Disfungsi ereksi bisa ditandai dengan menurunnya libido. Lalu, bagaimana cara mengatasi disfungsi ereksi pada pria?

Disfungsi ereksi bisa terjadi karena berbagai alasan. Salah satu yang jarang diketahui adalah disfungsi ereksi bisa terjadi akibat efek samping obat tertentu. Tetapi, sekitar 75 persen pria mengalami berbagai penyebab yang lebih kompleks. Beberapa di antaranya adalah efek dari penyakit pembuluh darah, penyakit saraf, diabetes, atau masalah prostat.


Masalah disfungsi ereksi bisa diobati dengan melakukan perawatan medis. Selain itu, ada 5 cara mengatasi disfungsi ereksi pada pria secara alami. Dikutip dari Harvard Health Publishing, berikut informasi selengkapnya.


1. Rajin olahraga ringan

Sebuah penelitian di Harvard menemukan fakta bahwa berjalan kaki 30 menit sehari bisa menurunkan risiko disfungsi ereksi sebesar 41%. Penelitian lain menunjukkan bahwa olahraga ringan dapat membantu memulihkan kinerja seksual pada pria.


2. Makan teratur

Penelitian menyebut makan teratur dengan makanan sehat seperti buah, sayuran, biji-bijian, dan ikan bisa jadi cara mengatasi disfungsi ereksi pada pria.


3. Menjaga kesehatan tubuh

Penyakit seperti darah tinggi, diabetes, dan kolesterol semuanya dapat menyebabkan disfungsi ereksi. Untuk itu, berkonsultasilah dengan dokter untuk mengetahui apakah kamu perlu merubah gaya hidupmu dan mintalah obat-obatan jika perlu.


4. Diet

Pria dengan obesitas tinggi risikonya mengalami disfungsi ereksi. Sebuah penelitian menyebut, pria dengan lingkar pinggang 42 inci 50% lebih mungkin mengalami disfungsi ereksi daripada pria dengan lingkar pinggang 32 inci.


Obesitas meningkatkan risiko penyakit pembuluh darah dan diabetes yang diketahui sebagai dua penyebab utama disfungsi ereksi. Kelebihan lemak juga dapat mengganggu beberapa hormon yang mungkin menjadi penyebab disfungsi ereksi. Sehingga, diet bisa menjadi cara mengatasi disfungsi ereksi pada pria.


5. Latihan kegel

Dasar panggul yang kuat meningkatkan kekakuan selama ereksi. Dalam percobaan di Inggris, tiga bulan latihan kegel dengan intensitas dua kali sehari dan dikombinasikan dengan perubahan gaya hidup mampu jadi cara mengatasi disfungsi ereksi pada pria.


Perubahan gaya hidup itu meliputi berhenti merokok, menurunkan berat badan, dan mengurangi konsumsi alkohol.

https://kamumovie28.com/movies/echo-of-diana/


Penting! Ini Gejala Awal COVID-19 yang Wajib Diantisipasi


Kasus COVID-19 di Indonesia terus meningkat tajam. Penularan COVID-19 yang sangat cepat membuat virus ini sulit dikendalikan. Agar tak kecolongan, ada baiknya mengetahui apa saja gejala awal COVID-19.

Setelah tertular COVID-19, gejala awal akan muncul setelah 2 sampai 14 hari. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), gejala awal COVID-19 biasanya merupakan gejala ringan yang mirip dengan gejala flu biasa dan muncul secara bertahap.


Dikutip dari Medical News Today, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyatakan bahwa seseorang dengan COVID-19 dapat mengalami berbagai gejala. Namun, gejala paling umum adalah batuk kering dan sesak napas.


Selain batuk kering dan sesak napas, gejala awal COVID-19 yang sering muncul adalah sebagai berikut:


Demam

Panas dingin

Gemetar

Kedinginan

Nyeri otot

Sakit kepala

Sakit tenggorokan

Kehilangan indera perasa dan penciuman.

Pada beberapa kasus, gejala awal COVID-19 juga bisa disertai mual, muntah, diare, dan ruam kulit.


Apabila kamu merasa tidak sehat atau merasakan gejala awal covid seperti di atas, kamu bisa melakukan beberapa hal di bawah ini:


Mengisolasi diri di rumah

Banyak beristirahat

Tetap terhidrasi

Pantau gejala secara berkala

Selalu pakai masker jika bertemu orang lain

Rajin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau gunakan hand sanitizer

Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang kotor

Jika gejala awal COVID-19 ini terus memburuk disertai kesulitan bernapas, rasa sakit atau tekanan terus menerus di dada,bibir atau wajah memucat dan kebiruan, serta merasa kebingungan tiba-tiba, segera hubungi tenaga medis untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

https://kamumovie28.com/movies/chicken-run/