Minggu, 08 Desember 2019

Alasan Erick Thohir Duetkan Pahala Mansury dan Chandra Hamzah di BTN

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima usulan Menteri BUMN Erick Thohir untuk mengangkat Pahala N Mansury sebagai Direktur Utama dan Chandra Hamzah sebagai Komisaris Utama di PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN. Ada alasan Erick Thohir menduetkan dua orang tersebut.

Staf Khusus Menteri BUMN Bidang Komunikasi Publik Arya Sinulingga mengatakan, alasan Erick Thohir memasang dua orang tersebut ialah untuk memperbaiki kinerja BTN.

"Kan BTN ada yang harus dibereskan dan harus kencang makanya kehadiran dua bintang ini Pak Pahala dan Pak Chandra Hamzah kita harapkan mengerek BTN dengan cepat," katanya di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Jumat (22/11/2019).

Pahala sendiri punya pengalaman di perbankan karena pernah mengisi kursi direksi di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Sementara, Chandra berpengalaman di bidang hukum karena pernah menjabat sebagai petinggi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Lanjutnya, masuknya Chandra Hamzah dalam dewan komisaris sesuai dengan pernyataan yang pernah disampaikan sebelumnya.

"Apalagi seperti saya katakan juga Pak Chandra Hamzah akan ditempatkan salah satu perbankan yang berhubungan visi misi Pak Jokowi masalah perumahan," ujarnya.

Ia menambahkan, masuknya Chandra Hamzah untuk mendorong transparansi di BTN.

"Karena Pak Chandra Hamzah untuk transparansi, akuntabilitas beliau punya pengalaman KPK kemudian dari sisi image perusahaan, bahwa BTN ke depan betul-betul bersih akan sangat baik sehingga kinerja dia menopang visi-misi di bidang perumahan," jelasnya.

Kapan Bunga KPR BTN Turun?

Suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) telah turun menjadi 5%. Bunga acuan ini biasanya dijadikan pegangan oleh perbankan untuk menentukan bunga kredit pemilikan rumah (KPR) kepada nasabah.

Bagaimana bunga KPR PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN? Direktur Finance, Planning, & Treasury BTN Nixon L. P. Napitupulu menjelaskan tidak bisa otomatis menurunkan bunga KPR begitu suku bunga BI turun.

Menurutnya butuh proses selama 3 hingga 6 bulan untuk menurunkan suku bunga.

"Jadi BI Rate sudah turun, digiring turun terus. Kemudian pelonggaran reserve requirement turun lagi 50 basis poin, tapi memang market itu turunnya nggak langsung ya. Di Indonesia, adjustment-nya bisa 3 sampai 6 bulan, transmisi dari ketentuan BI sampai ke consumer," kata dia di Kantor Pusat BTN, Jakarta Pusat, Rabu (27/11/2019).

Kenapa harus menunggu antara 3-6 bulan?

"Jadi menunggu depositonya jatuh tempo baru bisa re-pricing kan. Jadi kalau kita sudah deal dengan harga 8, tiba-tiba BI Rate turun kan nggak bisa semena-mena kita turunin sampai kontraktualnya dia jatuh tempo. Itu yang sebabkan kenapa transmisi butuh 3-6 bulan secara rata-rata dan juga turunnya BI Rate kan 1/4, 1/4, nggak langsung. Ini juga kita lihat," sebutnya.

Faktor berikutnya adalah likuiditas market juga masih cukup ketat, yang mana posisi loan to deposit ratio (LDR) BTN di kisaran 94%.

"Kalau sudah 94-95% memang menurut saya sudah sangat ketat ya. Jadi itu yang sebabkan orang belum berani secara drastis menurunkan suku bunga dananya. Kalau suku bunga dana nggak bisa turun drastis maka memang penurunan suku bunga kreditnya juga sangat bertahap. Itu yang terjadi di market," tambahnya.

Pimpin BTN, Ini Tugas Pahala Mansury dan Chandra Hamzah

Pahala N Mansury ditunjuk menjadi Direktur Utama Bank BTN (Persero) Tbk mengisi posisi kosong yang sebelumnya ditempati oleh Maryono. Sementara Chandra Hamzah menjadi komisaris utama bank sektor perumahan tersebut.

Di tangan keduanya, Erick ingin Bank Tabungan Negara itu menggenjot akses rumah murah buat kalangan anak muda.

"Apalagi ada program ke depan bagaimana anak-anak muda Indonesia umur 25-35 bisa juga memiliki akses ya perumahan ataupun PNS yang usianya muda," kata Erick di Kompleks Istana, Jakarta, Jumat (22/11/2019).

Apalagi menurutnya sekarang ada isu-isu kurang baik di bank pembiayaan perumahan itu. Hal tersebut menjadi PR bagi Pahala maupun Chandra.

"BTN sekarang ada isu-isu yang kurang baik ya, tentu harus dilihat secara hukum apalagi kan ini ujung tombak dari pembiayaan rumah nasional. Kalau nanti ini tidak sehat kan tidak bagus," lanjutnya.

Satu hal lagi yang jadi pertimbangan penunjukan kedua sosok tersebut karena pemerintah punya proyek besar, yaitu pemindahan ibu kota negara (IKN).

"Kita akan pindah ke ibu kota baru. Kalau nggak ada fasilitas perumahan buat ASN nanti gimana," tambahnya.

Pahala Mansury Dirut Baru BTN, Chandra Hamzah Komut

Pahala N Mansury ditunjuk menjadi Direktur Utama Bank BTN (Persero) Tbk mengisi posisi kosong yang sebelumnya ditempati oleh Maryono. Sementara Chandra Hamzah menjadi komisaris utama bank sektor perumahan tersebut.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir saat ditemui di Istana Negara, Jakarta, Jumat (22/11/2019).

"Pahala ada tugas baru juga sebagai dirut BTN dan komutnya Pak Chandra Hamzah," katanya.

Pahala sebelumnya diketahui menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero). Pahala menggantikan Arief Budiman yang sebelumnya duduk di kursi Direktur Keuangan Pertamina.

Pahala Mansury merupakan sarjana lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI). Kemudian, dia memperoleh gelar pendidikan lebih tinggi yakni MBA Finance dari Stern School of Business, New York University, Amerika Serikat (AS).

Pria kelahiran tahun 1971 itu memulai karirnya sebagai konsultan manajemen di Andersen Consulting sampai tahun 1997. Pada tahun 1998, Pahala bekerja paruh waktu di salah satu sekuritas di New York.

Pahala bergabung dengan Booz Allen & Hamilton sebagai konsultan senior selama satu tahun di 1999. Pada tahun yang sama ia juga sempat bergabung dengan Boston Consulting Group sebagai pemimpin dalam beberapa proyek perbankan.

Beberapa tahun berselang atau di tahun 2003, Pahala kemudian memulai kariernya di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Bank Mandiri menjadi salah satu pijakan penting karier Pahala sebab dari sini kariernya terus meningkat.

Di tahun 2010, Pahala dipercaya sebagai salah satu direktur Bank Mandiri. Jabatan itu dia dapat setelah menjabat sebagai EVP Coordinator Finance & Strategy and Chief Financial Officer.

Selanjutnya, pada April 2017, Pahala dipercaya menjadi Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Dia menjabat sebagai orang nomor satu maskapai pelat merah selama 17 bulan atau berakhir kemarin (12/9/2018) saat RUPSLB Garuda Indonesia.