Minggu, 02 Februari 2020

Untuk Sementara, AirAsia Pindahkan Area check-in Domestik di Bali

Karena kebakaran di terminal domestik I Gusti Ngurah Rai, untuk sementara AirAsia pindahkan area check-in domestik ke terminal internasional. Catat ya!

Dalam rilis yang diterima detikcom, Sabtu (20/4/2019) untuk sementara AirAsia akan memindahkan area check-in penerbangan domestik di Bali ke terminal internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Pemindahan dilakukan menyusul insiden kebakaran yang terjadi di terminal domestik kemarin, dan akan berlaku mulai hari ini hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Sehubungan dengan perpindahan ini, penumpang AirAsia yang akan terbang dari Bali diimbau untuk tiba lebih awal guna mengantisipasi kepadatan antrian pemeriksaan keamanan dan konter check-in di terminal internasional.

Juga himbauan kepada traveler penerbangan domestik diharapkan tiba di bandara 3 (tiga) jam sebelum jadwal keberangkatan. Layanan check-in domestik AirAsia tersedia di konter E yang berada di dalam area keberangkatan internasional.

Dan juga untuk penumpang penerbangan internasional, diharapkan tiba di bandara 3 (tiga) jam sebelum jadwal keberangkatan. Layanan check-in internasional AirAsia untuk sementara tersedia di konter A. Selain itu penumpang diminta untuk mengikuti arahan staf AirAsia dan petugas bandara selama masa perpindahan ini.

Untuk menghindari keterlambatan, traveler disarankan melakukan check-in secara online dan mencetak boarding pass sebelum tiba di bandara. Fasilitas check-in online melalui website atau aplikasi AirAsia tersedia hingga 14 hari sebelum jadwal keberangkatan.

Untuk info lebih lanjut, traveler dapat memantau status penerbangannya melalui airasia.com/flightstatus. Nantinya AirAsia juga akan berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk terus memantau dan menginformasikan perkembangan yang terjadi.

Untuk informasi terkini, traveler juga bisa lihat di media sosial AirAsia di Twitter (@AirAsia_indo) dan Facebook (facebook.com/AirAsia). Untuk bantuan, hubungi layanan pelanggan kami melalui Twitter (@AirAsiaSupport) atau kunjungi support.airasia.com. 

Awal Petualangan ke Thailand yang Menyenangkan

Awal petualangan pertama ke Thailand dimulai di Bandara Don Mueang, Bangkok. Berikut aneka keseruan kami di hari kedatangan di Negeri Gajah Putih.

Alhamdulillah pada akhirnya tiba hari yang saya dan lima orang teman saya nantikan untuk pergi bersama ke Thailand. Kepergian kami merupakan reward atas berbagai kategori yg kami menangkan dalam D'traveller of the year 2018 yang diselenggarakan oleh Tiket.com dan Detik Travel.

Setelah menempuh perjalanan selama lebih kurang 3,5 jam dari Soekarno Hatta, akhirnya kami tiba di Don Mueang International Airport, Bangkok.

Setelah proses imigrasi dan pengambilan bagasi, kami pun berjumpa dengan travel guide kami, bang Andalusia, seorang warga negara Thailand yang cukup fasih berbahasa Melayu, sehingga saat memberi penjelasan kami mendapat informasi yang sangat bermanfaat.

Sebelum keluar Bandara, jika belum memiliki SIM Card yang diaktifkan roaming nya, maka kita bisa membeli SIM Card yang langsung dibantu pemasangan dan aktivasinya oleh petugas di Bandara.

Ada beberapa operator lokal yang menyediakan SIM Card Thailand. Harganya pun cukup murah. Untuk 3 hari unlimited akses internet hanya 170 Baht atau jika di rupiahkan sekitar Rp 78.200 dengan kurs (Rp 460/ Baht). Sementara ada juga sebagian dari rombongan kami yang mengaktifkan roaming Internasional dari Indonesia dengan tarif mulai dari Rp 150.000 - 200.000.

Terimakasih Tiket.com dan Detik.com yang telah memfasilitasi perjalanan kami ke Thailand, sehingga keberangkatan, selama di Thailand, sampai kembali ke Tanah Air berjalan dengan sangat lancar dan berkesan.

Mager Tapi Laper? Take Away Roponggi Aja!

Pernah nggak sih merasa bosan saat menunggu pesawat saat akan bepergian? Nah, ada baiknya membeli camilan dulu untuk menemani sebelum pergi ke bandara, misalnya roti. Jika traveler berkesempatan singgah di Bali, jangan melewatkan roti yang lagi nge-hits yaitu Roponggi.

Siapa sih yang tidak tahu roti bakar isi atau Roponggi di Bali? Jajanan kekinian yang memberikan sensasi berbeda dalam melahap roti ini memiliki berbagai varian rasa. Mulai dari yang gurih hingga yang manis, bahkan pilihan topping-nya juga beraneka ragam, dari aneka cokelat hingga keju mozarella.

Jika traveler bingung dalam memilih varian rasa dapat mencoba chocolate chips jika menyukai rasa manis dan tuna melt jika menyukai rasa yang asin atau gurih. Harga yang ditawarkan juga cukup terjangkau.

"(varian) Tuna melt dengan topping mozzarella paling diminati, harganya juga terjangkau hanya Rp 20 ribu, dengan harga paling murah Rp 8 ribu," ungkap Rifky pemilik Roponggi kepada detikTravel.

Saat detikTravel berkesempatan mencicipi roti bakar varian tuna melt dengan topping mozarella, benar-benar terasa rotinya sangat lembut dan empuk ditambah tuna yang gurih dengan topping keju mozarella yang lumer. Tak heran jika roti bakar yang sudah berdiri sejak 2014 ini sudah sangat diminati berbagai kalangan dari anak-anak hingga dewasa.

"Konsep gerai awalnya ada tempat duduk di trotoar, tapi karena terlalu ramai, banyak yang nongkrong sehingga mengganggu pedestrian. Akhirnya kita lebih cenderung take away," ujar Rifky yang kala itu ditemani istri dan anaknya.

Hal tersebutlah yang membuat Rifky mengusung konsep take away dengan gerai yang tidak terlalu besar. Dengan ornamen kayu dan sedikit sentuhan food street ala-ala Jepang membuat Roponggi menjadi kedai mungil namun selalu ramai pengunjung. Antrean dari pelanggan dan GrabFood juga terlihat jika traveler melintasi jalan Sunset no. 125A di Kuta Bali ini.

"Kita sejak awal GrabFood ke Bali langsung ikut dalam aplikasi Grab, tahun lalu kalau tidak salah 2018. Sejak bergabung, omzet pun naik apalagi jika ikut promo-promo yang ada. Bahkan omzet kita bisa naik 2 kali lipat. Ya kita juga berterima kasih atas adanya GrabFood membantu menaikkan usaha kita dan terbantu sekali lah. Bagi yang belum bergabung menjadi mitra GrabFood, segera bergabung dengan GrabFood," tutur pria asal Semarang ini.

Bahkan, pelanggan Rifky yang datang tidak hanya warga lokal, tak sedikit turis lokal hingga turis internasional juga ikut menjajal nikmatnya roti bakar kekinian di Bali ini. Selain itu, setiap pelanggannya yang mampir tidak hanya membeli satu atau dua roti, biasanya satu pelanggan membeli 4 roti sekaligus. Sehingga, dengan bermitra bersama GrabFood membuat usahanya main banyak dikenal orang dan wisatawan.

Tak heran jika antrean bisa panjang, karena kini dalam sehari Rifky bisa menjual 250 roti di 6 cabang yang ada. Penasaran dengan lembutnya roti bakar dengan varian rasa manis atau gurih? Langsung datang saja ke outlet Roponggi yang tersebar di wilayah Bali.

Namun, bagi traveler yang tak mau ikut mengantri bisa memesan langsung roti bakar kekinian ini melalui GrabFood dalam aplikasi Grab. Jalan bareng, jajan bareng, dekat dengan Grab.