Sabtu, 07 Maret 2020

Bidik Target 350%, tiket.com Pasang Slogan Baru

Bisnis pembelian tiket online terus meningkat tahun ini. tiket.com membidik pertumbuhan 350% dan menyiapkan slogan baru.

tiket.com sebagai pionir Online Ticket Agent di Indonesia, mencatat kemajuan di tahun 2018. Kemajuan ini terlihat dari berbagai aspek, mulai dari jumlah transaksi produk seperti pesawat dan hotel. Secara keseluruhan, selama tahun 2018, tiket.com mengalami pertumbuhan 250% dengan kenaikan jumlah pengguna yang memesan tiket pesawat melalui tiket.com meningkat hingga 300%.

Hingga saat ini, pemesanan di tiket.com masih didominasi oleh pemesanan tiket pesawat dengan rute-rute favorit yaitu Jakarta - Surabaya (PP), Jakarta - Denpasar (PP) dan Jakarta - Medan (PP). Sementara untuk rute internasional, beberapa rute yang menjadi favorit diantara pelanggan tiket.com meliputi, Jakarta - Singapura, Jakarta - Kuala Lumpur, Jakarta - Bangkok, Jakarta - Tokyo, dan Jakarta - Penang.

Selain pemesanan tiket pesawat, peningkatan juga terlihat dari sisi pemesanan produk hotel. Persentase kenaikan pengguna tiket.com terhadap pemesanan produk hotel meningkat 380%. Produk event dan atraksi juga mengalami kenaikan signifikan, peningkatan pencarian di tiket.com untuk produk ini mencapai 320%. Beberapa event populer yang menjadi pencarian tertinggi pelanggan tiket.com adalah, Asian Games 2018 dan 2019 World Tour Blackpink.

Gaery Undarsa selaku Chief Marketing Officer tiket.com dalam rilis kepada detikTravel, Rabu (23/1/2019) mengatakan saat ini tiket.com optimis dapat menargetkan pertumbuhan yang jauh lebih tinggi dibandingkan di tahun 2018. tiket.com menargetkan pertumbuhan di tahun 2019 ini mencapai 350%.

Memasuki usianya yang ke 8 tahun pada 2019 ini, tiket.com juga akan banyak melakukan pengembangan yang lebih dinamis. tiket.com akan menghadirkan warna baru dengan memberikan rekomendasi inspirasi lokasi wisata yang menarik untuk dikunjungi melalui konten-konten artikel di aplikasi tiket.com. Selain itu, pada tahun 2019 ini pula, tiket.com akan bersinergi dengan Kemenpar untuk melakukan berbagai program co-branding yang bertujuan mendukung program Kementrian Pariwisata dalam mendatangkan 20 juta wisatawan pada tahun 2019.

Di awal tahun ini, tiket.com baru saja memunculkan hal baru, yaitu karakter t-man. Karakter yang dikembangkan dari salah satu elemen logo tiket.com yaitu bulat kuning sebagai representasi tiket.com yang berusaha menjadi teman dan penyedia seluruh kebutuhan bepergian. Selain itu, tiket.com juga sekaligus memunculkan tagline barunya, "Mau ke mana? Semua ada tiketnya" yang bertujuan menguatkan imej tiket.com yang menyediakan seluruh kebutuhan pelanggan mulai dari tiket pesawat hingga tiket atraksi.

"Dengan memunculkan karakter serta tagline baru, kita ingin membawa imej tiket.com yang memiliki personality yang fun, friendly dan tetap optimis untuk menjadi OTA nomor 1 di Indonesia," kata Gaery.

Tinggalkan Minyak, Dubai Hidup dari Pariwisata

Jika dulu Dubai menggantungkan hidupnya pada minyak, kini tidak lagi. Dubai mengemas pariwisatanya, serba mewah dan menarik untuk mendatangkan devisa.

Melansir CNN Travel +, Rabu (23/1/2019), Uni Emirat Arab pernah dilanda stagnasi minyak pada tahun 1969. Kini emas hitamnya hanya menyumbang kurang dari 1% dari total PDB.

Lalu, apakah Dubai akan bisa jadi role model ekonomi di kawasan Teluk Persia?

Kisah ini dimulai dari suatu pagi di bulan Oktober yang cerah, lebih dari tiga dekade yang lalu, sebuah maskapai penerbangan yang tidak dikenal dari kota yang kurang dikenal naik ke langit untuk penerbangan perdananya. Maskapai ini menyewa dua pesawat dari Pakistan International Airlines untuk perjalanan pertama mereka ke Karachi. Itu adalah Emirates.

Hari ini, Emirates yang berbasis di Dubai adalah raksasa penerbangan global. Logonya ada di baju tim sepakbola Liga Premier dan Serie A juga menghiasi lapangan di turnamen tenis global.

Dengan mengangkut penumpang lebih dari 60,5 juta pada akhir 2016-17, itulah maskapai internasional terbesar di dunia. Dubai sering menjadi berita utama dengan gedung pencakar langitnya, pulau buatan dan lereng ski di pusat perbelanjaan.

Kebangkitan Emirates dijalankan dengan hati-hati, mencerminkan perencanaan ekonomi yang serius. Keberadaannya telah menopang evolusi emirat regional ke kota dunia yang terkemuka.

Kamis, 05 Maret 2020

Menapaki Jejak Maha Dahsyat Letusan Tambora (2)

Dari sini perjalanan sudah tidak terlalu jauh, Desa Pancasila sudah di depan mata. Saya yang penasaran, membuka jendela dan melongok ke segala arah mencari wujud Tambora yang megah dalam balutan malam. Bukan tambora yang saya dapat, malah segerombol pemuda yang asik nongkrong di pinggir hutan sambil sibuk dengan handphonnya masing-masing.

"Mereka sedang cari Sinyal, batasnya sinyal GSM cuma sampe sini, di atas sudah gak dapet lagi", ujar bang Wawan menjelaskan.

Pukul 20:20 Saya sudah duduk-duduk santai di serambi basecamp Desa Pancasila, tepat di depan saya ada sebuah lapangan yang cukup luas, mirip lapangan sepak bola. Mungkin biasa digunakan warga untuk acara-acara penting. Basecamp ini cukup besar untuk menampung banyak kelompok pendaki. Namun tidak banyak kelompok yang datang malam itu.

Bangunan utama basecamp ini merupakan rumah Pak Syaiful yang diberi kepercayaan menjaga setiap lalu lintas pendakian lewat jalur Pancasila. Sedangkan bangunan-bangunan berbentuk panggung mirip bungalow di sisi kirinya biasa digunakan para pendaki untuk beristirahat. Sangat nyaman, karena disediakan Kasur di dalamnya

Ingin rasanya langsung tidur saja setelah seharian penuh berjibaku dengan perjalanan panjang. Di sela-sela obrolan, Senyum hangat pak Syaiful tersimpul sambil menyodorkan kopi dan pisang goreng yang dimasak sendiri oleh isterinya.

Selain kelompok saya, ada kelompok Bapak-bapak yang keliatan sangat bugar meskipun sudah berumur. Bervariatif, saya taksir sekitar 40 รข€“ 50 tahunan.

Dari obrolannya, sepertinya mereka kelompok pengusaha yang rutin melakukan kegiatan outdoor setiap tahun. Malam itu diisi oleh candaan mirip di Whtasapp grup Bapak-bapak. Saya sesekali tertawa mengimbangi yang lain, meskipun belum menemukan dimana bagian terlucunya. Hingga akhirnya malam yang dingin membawa saya terlelap kembali menuju negeri antah berantah.

Kamis, 10 Mei 2018

Gila! Baru kali ini saya dibonceng di sepeda motor dengan driver sebrutal ini!. Saya menggenggam erat-erat besi pegangan di belakang jok, berharap tak terjadi apa-apa. Jangan bayangkan motor Tril, Sepeda motor yang digunakan hanyalah motor bebek atau motor kopling biasa yang sedikit di modifikasi sana sini agar dapat melintas di tengah hutan yang menanjak. Bentuknya lebih mrip sepeda motor yang belum selesai dirakit.

Jalan licin, berkelok-kelok dan sempit yang lebih mirip jalur air memompa adrenalin saya. Badan saya melonjak naik turun di atas jok sepeda motor. Sesekali kaki si driver menapak ke tanah untuk menyeimbangkan motornya yang mulai oleng. Namun tumpukan tanah sudah memenumi ban sepeda motor. Iring-iringan ini terasa bagai balapan motor tril di kampung-kampung. Kami memutuskan untuk menghemat waktu dan tenaga dengan menyewa ojek Gunung sampai ke titik akhir dimana kendaraan tidak dapat lewat lagi.

Alunan tembang 'jaran goyang' menemani pendakian yang sudah berjalan sekitar 2 jam. Jalur tak begitu terjal, namun terasa begitu jauh. Sesekali saya dapat berlari di jalur pendakian ini. Tumbuhan didominasi pohon-pohon tinggi yang agak terbuka. Tim ini masih berjalan dalam satu rombongan utuh dengan formasi Inggar, Zahra, Saya, Hanin dan Taufik. Sedangkan dua porter yang kami sewa ada di depan dan di belakang. Obrolan santai tentang kantor, bos, musik, dan segala hal tumpah bercampur tak karuan hingga kami sampai di pos 2.