Jumat, 19 Februari 2021

Bukan Malam Hari, Ternyata Ini Waktu Terbaik untuk Bercinta

 - Bercinta biasanya dilakukan saat malam hari. Namun, sejumlah penelitian ternyata menemukan bahwa ternyata waktu terbaik untuk berhubungan intim dengan pasangan adalah di sore hari, tepatnya pada pukul 3 sore.

Seorang pakar hormon bernama Alisa Vitti mengatakan bahwa pada waktu tersebut hormonal pria dan wanita sedang berada dalam kondisi yang paling sinkron. Sehingga, waktu tersebut merupakan waktu yang tepat bagi pasangan untuk bercinta.


Vitti turut menyebutkan bahwa pria berada dalam kondisi fisik paling bugar pada pagi dan siang hari, serta mencapai puncak estrogen pada sore hari. Di sore hari pula, wanita mengalami puncak kadar kortisol.


"Kombinasi tersebut membuat pria lebih emosional saat berhubungan seks dan lebih mampu untuk fokus pada kebutuhan dan kepuasan pasangannya," ujar Vitti, dikutip dari Men's Health.


Meski begitu, banyak pasangan yang mengalami kesulitan menyesuaikan waktu sama lain untuk berhubungan seks di sore hari. Tetapi tak perlu khawatir, sebab terdapat periode lainnya yang juga dianggap ideal untuk bercinta, yakni di pagi hari.


Sebuah studi menemukan bahwa waktu terbaik untuk berhubungan intim di pagi hari adalah pukul 7.30 pagi. Menurut peneliti, morning sex dapat membantu melepaskan hormon endorfin yang dapat menurunkan tekanan darah serta mengurangi stres.


Sementara itu, bagi para pasangan yang ingin cepat mendapat momongan atau tengah menjalani program hamil, waktu terbaik yang disarankan lebih mengikuti kondisi tubuh. Sebagaimana dikutip dari Very Well Mind, salah satu bentuk mengikuti kondisi tubuh adalah dengan menyesuaikan siklus masa subur.


Pasalnya, masa subur setiap wanita memiliki siklus yang berbeda-beda. Namun, biasanya terjadi satu pekan setiap bulan, tepatnya pada 2 hingga 3 hari sebelum berovulasi.


KLIK DI SINI UNTUK KE HALAMAN BERIKUTNYA

https://cinemamovie28.com/movies/the-grasshopper/


3 Gejala Terbaru Virus Corona Varian Afsel dan Brasil


Munculnya varian baru virus Corona COVID-19 memicu kekhawatiran disaat vaksinasi sudah dilakukan diberbagai negara.

Pasalnya, varian baru virus Corona tersebut selain diduga lebih menular, varian baru ini juga disebut lebih mematikan.


Dikutip dari laman Times of India, setidaknya ada 4 orang yang telah dites dan hasilnya positif dengan varian Afrika Selatan (varian B1.351) dan satu orang dites positif dengan varian Brasil (varian B.1.1.28.1 atau P1) di India.


Sementara itu, varian baru virus Corona di Inggris disebutkan tetap menjadi yang paling mengancam sejauh ini, dengan tingkat infeksi dan kematian yang lebih tinggi.


Namun, varian virus Corona Afrika Selatan dan Brasil bisa setara dengan varian dari Inggris, sehingga memicu ketakutan.


Sesuai laporan, ketiga varian tersebut membawa kode genetik (mutasi) yang sama, yaitu E484K, yang memungkinkannya menghindari pertahanan kekebalan dalam tubuh, sehingga menyebabkan terjadinya infeksi.


Pakar penyakit juga telah dapat mengamati bahwa kedua varian yang dimaksud, varian Afrika Selatan dan Brasil lebih menular daripada yang diperkirakan sebelumnya. Namun, tidak ada bukti bahwa mereka mampu menyebabkan penyakit atau kematian yang serius.


Namun, tidak ada bukti bahwa mereka mampu menyebabkan penyakit atau kematian yang serius.


Berikut beberapa gejala yang bisa muncul dari varian baru virus Corona yang ditemukan di India:


1. Nyeri otot

Kondisi myalgia atau nyeri otot menjadi salah satu gejala yang banyak dibicarakan.


Meskipun ini gejala sedang atau berat, namun mereka yang didiagnosis positif dengan varian baru semakin sering melaporkan adanya nyeri otot sebagai gejala awal.


Nyeri ini dapat muncul akibat adanya peradangan akut di tubuh atau reaksi abnormal oleh sistem kekebalan.

https://cinemamovie28.com/movies/grasshoppers/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar