Selasa, 16 Februari 2021

Indonesia Bikin Disney+ Hampir Tembus 100 Juta Pelanggan

 Sebagai rival Netflix, Disney+ bisa dibilang jadi penantang serius. Dalam waktu satu tahun lebih, Disney+ bisa menggaet hampir 100 juta pelanggan di seluruh dunia.

Disney+ pertama kali dirilis pada November 2019. Perusahaan malah sempat 'pesimis' bisa mencapai 100 juta pelanggan di akhir 2023. Namun rupanya, target tersebut meleset, justru maju melesat lebih awal.


Dikutip dari Phone Arena, Sabtu (13/2/2021) saat jumlah pelanggan Disney+ sudah di angka 94,9 juta, terhitung sejak 2 Januari kemarin, yang mana ada peningkatan delapan juta pelanggan dalam satu bulan.


Itu artinya, tinggal kurang dari enam juta pelanggan lagi untuk mengantarkan Disney+ meraih 100 juta pelanggan pertama mereka.


Menurut penyedia layanan video streaming ini, keberhasilan itu di luar dugaan mereka. Bahkan, perusahaan mengoreksi target dan berhasrat dapat menggapai 230-260 juta pelanggan pada September 2024.


Dugaan sementara pelanggan Disney+ tumbuh pesat, karena di bulan Desember lalu, menyediakan konten eksklusif dengan kehadiran Soul dan sebelumnya lebih dulu menghadirkan The Mandalorian garapan Lucasfilm yang sudah masuk ke episode terakhir season 2.


Menariknya, disebutkan bahwa sekitar 30% dari total pelanggan Disney+ itu berasal dari India dan Indonesia. Di negara ini, hadir dengan merek Disney+ Hotstar yang tarif langganan lebih murah.


Dikabarkan pada kuartal mendatang, Disney+ berencana menaikkan tarif langganan, baik itu India, Indonesia, maupun di pasar Eropa seiring dengan lebih banyak konten di dalamnya.

https://nonton08.com/movies/el-camino-a-breaking-bad-movie/


Pengakuan Elon Musk Kerja Gila-gilaan, Jangan Ditiru Bisa Edan


Elon Musk kini orang terkaya di dunia, sengit bersaing dengan pemilik Amazon, Jeff Bezos. Ia mengendalikan beberapa perusahaan besar, termasuk Tesla, SpaceX dan Boring Company. Tak heran jika etos kerjanya gilan-gilaan. Namun ia memperingatkan jangan sampai menirunya karena tidak baik bagi kesehatan mental.

"Saya banyak bekerja. Normalnya, saya meeting sampai jam 1 atau 2 dini hari. Pada hari Sabtu dan Minggu biasanya sih tidak, tapi kadang-kadang iya," katanya dalam podcast baru-baru ini di channel The Joe Rogan Experience.


Dia mengaku hanya tidur dalam jumlah sedikit, yakni sekitar 6 jam. Walau terdengar pendek, pria kelahiran Afrika Selatan ini menyatakan waktu tersebut sudah cukup baginya untuk beristirahat, tidak lebih dan tak kurang.


"Saya mencoba untuk tidur lebih sedikit, tapi produktivitas total jadi menurun. Saya tidak merasa ingin tidur lebih dari 6 jam," jelas Musk seperti dikutip detikINET dari CNBC, Sabtu (13/2/2021).


Di masa silam ketika masih lebih muda, Elon Musk bekerja lebih gila-gilaan sampai ratusan jam per minggu jika ditotal. Bahkan tak jarang ia sampai tidur di lantai pabrik Tesla.


"Ada kalanya di mana saya hanya tidur beberapa jam, bekerja, tidur lagi beberapa jam, kemudian kerja lagi, selama 7 hari seminggu," kata Musk beberapa waktu silam.


Bahkan terkadang ia bekerja total sampai 120 jam per minggu. Di kemudian hari Elon Musk mengakui jadwal kerja semacam itu tidak sehat bagi tubuh dan tidak seharusnya ditiru karena kata dia bisa bikin edan.


"Tak seorang pun harus bekerja sebanyak itu. Tidak direkomendasikan bagi siapa pun. Anda akan menjadi sedikit gila jika Anda bekerja 120 jam dalam seminggu," kata Elon Musk.

https://nonton08.com/movies/duka-sedalam-cinta/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar