Jumat, 19 Februari 2021

DKI Cuma Laporkan 373 Kasus Harian COVID-19 Per 18 Februari, Ada Apa?

 - Pada Kamis (18/2/2021), DKI Jakarta hanya mencatatkan 373 kasus harian COVID-19. Apakah hal ini menandakan bahwa pandemi di ibukota mulai terkendali?

Melalui sebuah pernyataan resmi, Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) menyampaikan penjelasan terkait kemungkinan adanya masalah pada input data.


"Pemprov DKI Jakarta berkomitmen untuk menyampaikan data kasus COVID-19 secara terbuka. Namun, perlu disampaikan bahwa data kasus positif hari ini bukan merupakan data secara keseluruhan lantaran laboratorium kesulitan menginput data pemeriksaan spesimen," demikian rilis resmi dalam PPID yang dimuat pada Kamis (18/2/2021).


Sementara, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia, sebelumnya menyebut ada masalah penginputan data yang berkaitan dengan perbaikan koneksi untuk mempercepat sistem input data dari Kemenkes RI.


Hal ini menurutnya menyebabkan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta tidak dapat melakukan penarikan data per Rabu, 17 Februari 2021.


"Untuk all records akan masuk datanya besok. Mohon tidak diasumsikan bahwa data yang sedikit ini karena wabah sudah benar-benar terkendali, karena besok kemungkinan akan ada akumulasi data dari yang sebelumnya tidak bisa dilakukan penarikan melalui sistem," terangnya Rabu (17/2/2021).


Sementara itu, berdasarkan data yang dihimpun dari Satgas COVID-19 per Kamis (18/2/2021), Jawa Barat menyentuh angka 4 ribu kasus. Jabar menjadi provinsi tertinggi yang mencatatkan penambahan kasus disusul Jateng sebanyak 676 kasus.


Corona di Indonesia hingga hari ini totalnya mencapai 1.252.685 kasus positif, sembuh 1.058.222, dan meninggal dunia 33,699 kasus.

https://cinemamovie28.com/movies/after-school-horror/


Satgas COVID-19 Beberkan Upaya untuk Kendalikan Corona 17 Agustus


Juru bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengungkap beberapa upaya pemerintah untuk mengendalikan virus Corona hingga 17 Agustus mendatang.

Wiku menjelaskan, pada prinsipnya pengendalian penularan COVID-19 yang terjadi di masyarakat merupakan hal penting untuk dilakukan, sehingga pandemi COVID-19 bisa benar-benar terkendali.


"Pengendalian penularan saat ini dilakukan dengan mengimplementasikan PPKM mikro di tingkat desa, dan kelurahan. Selain itu, dengan pengetatan penegakan disiplin masyarakat terhadap protokol kesehatan," kata Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan BNPB pada Kamis (18/2/2021).


Wiku menambahkan, untuk mendeteksi, memetakan, dan melakukan penanganan terhadap apa yang terjadi di masyarakat khususnya pada infeksi COVID-19, maka diperlukan juga penguatan terhadap 3T.


Hal ini yang dilakukan dengan bergotong royong. Baik oleh tenanga kesehatan, maupun personil TNI dan Polri ditingkat posko dan kabupaten kota.


Selain itu, pemerintah akan terus memastikan upaya 3T ini dilakukan secara tepat sasaran, dan juga sesuai dengan standart kesehatan. Sehingga pasien COVID-19 dapat segera sembuh, dengan demikian angka kesembuhan dapat meningkat dan angka kematian dapat menurun.


"Pemerintah akan terus berupaya untuk memastikan ketersediaan fasilitas dan tenaga kesehatan, sehingga pelayanan diberikan kepada pasien dapat dilakukan secara maksimal," lanjut Wiku.


Langkah yang juga penting untuk dilakukan menurut Wiku adalah mengakselerasi program vaksinasi yang sekarang sedang dilakukan. Melalui program vaksinasi nasional, diharapkan dapat terbentuk kekebalan komunitas sehingga semakin banyak masyarakat yang terlindungi dari COVID-19.

https://cinemamovie28.com/movies/after-school-horror-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar