Jumat, 19 Februari 2021

Kasus COVID-19 RI Turun Drastis, Tapi Zona Merah-Oranye Malah Bertambah

 Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, menjelaskan dalam sepekan terakhir kasus Corona di Indonesia mengalami penurunan drastis. Bila dibandingkan pada periode minggu sebelumnya, kasus konfirmasi positif Corona telah berkurang sampai 25 persen.

"Penurunan ini adalah penurunan terdrastis yang pernah terjadi dalam kurun waktu satu minggu selama pandemi," kata Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan BNPB pada Kamis (18/2/2021).


Wiku mengakui salah satu faktor penyebab turunnya kasus COVID-19 ini adalah karena jumlah tes yang dilakukan juga berkurang.


Karena itu kabar baik penurunan kasus COVID-19 ini tidak terlalu tercemin dalam kondisi pemetaan zonasi risiko wilayah Indonesia. Wiku menyebut wilayah zona merah dan oranye malah mengalami peningkatan.


Zona merah atau berisiko tinggi dari yang tadinya ada 43 kabupaten/kota kini menjadi 44 kabupaten/kota. Zona oranye atau risiko sedang meningkat dari 346 kabupaten/kota menjadi 359 kabupaten/kota. Sementara zona kuning atau risiko rendah berkurang dari tadinya ada 109 kabupaten/kota menjadi 96 kabupaten kota.


Zona hijau yang berarti tidak ada kasus atau tidak terdampak COVID-19 berkurang dari total 16 kabupaten/kota kini menjadi 15 kabupaten/kota.


"Zonasi risiko ini dianalisis berdasarkan tiga indikator yaitu epidemiologi, kesehatan masyarakat, dan pelayanan kesehatan. Meskipun pada minggu ini terjadi penurunan kasus, namun zonasi tetap mengalami pergeseran ke arah yang lebih berisiko," ungkap Wiku.


"Artinya penurunan kasus saja tidak cukup untuk membuat sebuah kabupaten/kota bergeser ke arah yang kurang berisiko," pungkasnya.

https://cinemamovie28.com/movies/naura-the-champions/


DKI Cuma Laporkan 373 Kasus Harian COVID-19 Per 18 Februari, Ada Apa?


- Pada Kamis (18/2/2021), DKI Jakarta hanya mencatatkan 373 kasus harian COVID-19. Apakah hal ini menandakan bahwa pandemi di ibukota mulai terkendali?

Melalui sebuah pernyataan resmi, Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) menyampaikan penjelasan terkait kemungkinan adanya masalah pada input data.


"Pemprov DKI Jakarta berkomitmen untuk menyampaikan data kasus COVID-19 secara terbuka. Namun, perlu disampaikan bahwa data kasus positif hari ini bukan merupakan data secara keseluruhan lantaran laboratorium kesulitan menginput data pemeriksaan spesimen," demikian rilis resmi dalam PPID yang dimuat pada Kamis (18/2/2021).


Sementara, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia, sebelumnya menyebut ada masalah penginputan data yang berkaitan dengan perbaikan koneksi untuk mempercepat sistem input data dari Kemenkes RI.


Hal ini menurutnya menyebabkan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta tidak dapat melakukan penarikan data per Rabu, 17 Februari 2021.


"Untuk all records akan masuk datanya besok. Mohon tidak diasumsikan bahwa data yang sedikit ini karena wabah sudah benar-benar terkendali, karena besok kemungkinan akan ada akumulasi data dari yang sebelumnya tidak bisa dilakukan penarikan melalui sistem," terangnya Rabu (17/2/2021).


Sementara itu, berdasarkan data yang dihimpun dari Satgas COVID-19 per Kamis (18/2/2021), Jawa Barat menyentuh angka 4 ribu kasus. Jabar menjadi provinsi tertinggi yang mencatatkan penambahan kasus disusul Jateng sebanyak 676 kasus.


Corona di Indonesia hingga hari ini totalnya mencapai 1.252.685 kasus positif, sembuh 1.058.222, dan meninggal dunia 33,699 kasus.

https://cinemamovie28.com/movies/molulo-jodoh-tak-bisa-dipaksa/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar