Selasa, 23 Februari 2021

Ada Pangeran Arab di Balik Publisher Game Populer

 - Arab Saudi, lewat badan pengelola investasi (Public Investment Fund - PIF), menggelontorkan miliaran dolar untuk membeli saham sejumlah developer dan publisher game populer.

Badan yang dipimpin oleh Pangeran Mohammad bin Salman (MBS) tersebut membeli saham Activision-Blizzard, Electronic Arts (EA), dan Take-Two senilai lebih dari USD 3,3 miliar, demikian dikutip detikINET dari Bloomberg, Sabtu (20/2/2021).


Secara total, PIF membeli 14,9 juta lembar saham Activision senilai USD 1,4 miliar, 7,4 juta lembar saham EA senilai USD 1,1 miliar, dan 3,9 juta lembar saham Take Two senilai USD 826 juta pada akhir 2020 lalu.


Ini bukan pertama kalinya MBS menggelontorkan dana besar untuk game. Pada 2017 League of Legends European Championship milik Riot Games sempat mengumumkan kerja sama dengan proyek kota pintar milik Arab Saudi bernama Neom, yang juga milik MBS.


Namun keesokan harinya Riot langsung membatalkan kerja sama tersebut karena diprotes oleh komunitas League of Legends profesional. Pada tahun yang sama, sebuah lembaga amal milik MBS bernama MiSK juga membeli saham SNK -- developer game asal Jepang yang terkenal dengan game King of Fighters dan Samurai Shodown sebesar 33,3%.


Arab Saudi memang dikenal sering menggelontorkan dana besar untuk berinvestasi di bidang teknologi. Salah satu yang pernah mendapat suntikan dana adalah Uber, yang pada 2016 mendapat suntikan dana sebesar USD 3,5 miliar.


Meski begitu, sosok MBS juga tak bisa dilepaskan dari berbagai kontroversi. Salah satu yang paling mudah diingat adalah tudingan keterlibatan MBS dalam pembunuhan jurnalis asal Arab Saudi bernama Jamal Khashoggi.


Keterlibatan MBS ini dijelaskan oleh badan intelijen AS CIA dalam laporannya, dan bertolak belakang dengan klaim pemerintah Arab Saudi yang menyebut MBS tidak terlibat dalam pembunuhan yang terjadi di Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki.

https://movieon28.com/movies/the-deal-4/


Daftar SNMPTN 2021, Tips Menghindari Website Eror


Batas waktu pendaftaran SNMPTN 2021 makin mendekati batas akhir pada Rabu (24/2/2021) pukul 15.00 WIB. Bagi siswa yang belum mendaftar tentu harus melakukan pendaftaran secepatnya, sebelum batas waktu yang ditentukan LTMPT.

Saat buru-buru daftar SNMPTN 2021, ada saja kejadian kurang menyenangkan yang bisa dialami siswa misal website eror. Menghadapi risiko tersebut, Ketua Pelaksana Eksekutif Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Budi Prasetyo Widyobroto menyarankan pendaftar SNMPTN 2021 tidak perlu khawatir.


"Kita sejak awal sampai sekarang lancar banget. Kami sudah pakai server VM yang fleksibel besarnya ikuti kebutuhan," kata Budi dalam pesan pendek yang diterima detikcom pada Sabtu (20/2/2021) menjawab pertanyaan risiko website eror saat pendaftaran SNMPTN 2021.


Dikutip dari techopedia, server VM atau VM server adalah virtual machine server yang menjalankan berbagai sistem operasi. Server VM bertindak sebagai platform komputasi sepenuhnya melalui emulasi dan virtualisasi. Pengembang perangkat lunak menggunakan server VM untuk menguji aplikasi di lingkungan berbeda.

https://movieon28.com/movies/the-deal-3/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar