Senin, 08 Februari 2021

5 Hal yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Bercinta, Mudah Stres Salah Satunya

 Berhubungan seksual merupakan salah satu kebutuhan bagi pasangan suami istri. Seks memiliki efek positif bagi tubuh, seperti membuat seseorang menjadi lebih bahagia dan sehat.

Tapi bagaimana jika Anda dan pasangan tidak bercinta dalam waktu yang lama?


Hubungan seksual memberi pasangan banyak sentuhan dan sentuhan kulit-ke-kulit dan dapat membantu mengatur suasana hati satu sama lain melalui pelepasan hormon oksitosin yang membuat perasaan nyaman.


Ahli kesehatan seks Dr Lauren Streicher mengatakan seks dapat membantu meningkatkan semangat melalui endorfin yang meningkatkan suasana hati. Tanpa manfaat dari peningkatan alami ini, Anda mungkin cenderung merasa sedih, tetapi itu tidak berarti Anda akan mengalami depresi klinis.


Dikutip dari berbagai sumber, berikut hal yang terjadi pada tubuh ketika seseorang berhenti melakukan hubungan seks.


1. Kehilangan libido

Saat seseorang memutuskan berhenti berhubungan seks, efek awal yang mungkin dirasakan adalah kehilangan gairah seks. Bagi beberapa orang yang menahan diri dari seks, mereka akan mulai merasa lebih lesu dan kurang memiliki hasrat untuk bercinta.


2. Mudah merasa sedih

Hubungan seksual memberi pasangan banyak sentuhan kulit yang membantu mengatur suasana hati satu sama lain. Saat berhubungan seks tubuh akan melepaskan hormon oksitosin yang membuat perasaan nyaman.


Tanpa manfaat dari peningkatan alami ini, seseorang yang berhenti melakukan hubungan seks mungkin akan cenderung mudah merasa sedih. Namun, sebuah studi menemukan kurangnya aktivitas seksual tidak menyebabkan depresi.


3. Susah tidur

Tanpa seks, Anda akan kehilangan hormon yang mendorong tidur nyenyak, seperti prolaktin dan oksitosin. Pada wanita, dorongan estrogen saat berhubungan seks membantu untuk tidur. Jika Anda memutuskan ingin mulai berhubungan seks lagi, tidur malam yang nyenyak akan membuat Anda merasa lebih bergairah.


4. Mudah stres

Salah satu efek psikologis lain dari berhenti seks adalah seseorang akan mudah mengalami stres. Sebuah penelitian kecil dari Skotlandia menunjukkan bahwa reaktivitas tekanan darah terhadap stres lebih rendah di antara orang-orang yang pernah berhubungan seks dibandingkan mereka yang tidak.


5. Mengalami kram menstruasi yang lebih parah

Nyatanya, seks dapat membantu meringankan kram selama menstruasi. Meskipun belum dipelajari dengan baik, Dr Streicher mengatakan alasannya masuk akal.


"Rahim adalah sebuah otot dan banyak wanita akan mengalami kontraksi rahim saat mereka orgasme, yang akan menyebabkan darah keluar lebih cepat, yang pada gilirannya akan mengurangi kram menstruasi," ujar Dr Streicher.


Saat wanita mulai untuk memutuskan tidak berhubungan seks, mungkin kram menstruasi yang dirasakan akan lebih parah.

https://nonton08.com/movies/remains/


Sinovac Sudah Bisa untuk Lansia, BPOM Juga Sedang Evaluasi 3 Vaksin Lainnya


Setelah menyetujui penggunaan vaksin COVID-19 buatan Sinovac-BioTech, CoronaVac, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tengah mengevaluasi 3 vaksin lainnya. Namun hasilnya masih harus menunggu.

"Sudah ada beberapa yang berproses, yaitu AstraZeneca, Sinopharm, dan Novavax," kata Kepala BPOM Penny K Lukito, Minggu (7/2/2021).


"Itu sudah berproses karena memang sudah ada komitmen dengan pemerintah," lanjut Penny.


Saat ini, BPOM masih menunggu kelengkapan data untuk rolling submission. Penny memastikan, BPOM akan segera memproses setiap data yang masuk.


"Janji kinerja kami adalah paling lama 20 hari kerja. Itu setelah lengkap ya, tapi itu bisa rolling submission," kata Penny.


Selain menerbitkan Emergency Use Authorization (EUA) untuk vaksin COVID-19 Sinovac, BPOM baru-baru ini juga menyetujui penggunaan vaksin tersebut untuk lansia. Vaksinasi untuk tenaga kesehatan berusia di atas 60 tahun akan mulai dilakukan Senin (8/2/2021).

https://nonton08.com/movies/the-remains-of-the-day/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar