Sabtu, 08 Mei 2021

Sah! Vaksin Sinopharm Dapat Izin Penggunaan Darurat dari WHO

 Organisasi kesehatan dunia WHO akhirnya memasukkan vaksin Corona buatan Sinopharm ke dalam Emergency Use Listing (EUL). Vaksin berbasis inactivated virus dari China ini dapat restu untuk dipakai di seluruh dunia.

"Kami mendorong pembuatnya untuk berpartisipasi dalam COVAX Facility dan berkontribusi terhadap tujuan global terkait distribusi vaksin yang lebih adil," kata Dr Mariangela Simao, Assistant-Director General for Access to Health Products, dikutip dari situs resmi WHO.


Vaksin Sinopharm sekaligus menjadi vaksin Corona pertama buatan China yang mendapat persetujuan WHO. Sebelumnya, WHO memberikan persetujuan pada vaksin Corona berikut.


Pfizer

AstraZeneca - SKBio

AstraZeneca - Serum Institute of India

Johnson & Johnson

Moderna

Di Indonesia, vaksin Sinopharm mendapat Emergency Use Authorization (EUA) pada 29 April 2021 dengan nomor EUA2159000143A2 untuk vaksin dengan kemasan 1 vial berisi 0,5 ml (1 dosis) vaksin. Vaksin ini didatangkan oleh Kimia Farma dan ditujukan untuk program vaksinasi 'mandiri' gotong royong.


"Indikasi yang disetujui adalah untuk membentuk antibodi untuk mencegah COVID-19 pada orang dewasa di atas 18 tahun dengan pemberian dosis pada durasi 21-28 hari," kata Kepala BPOM Penny K Lukito, dalam konferensi pers, Jumat (30/4/2021).


Dalam uji klinis di Uni Emirat Arab yang melibatkan 42 ribu subjek, vaksin Sinopharm menunjukkan efikasi sebesar 78 persen. Imunogenitas pada 14 hari setelah pemberian dosis kedua menunjukkan netralitas 99,52 persen pada orang dewasa dan 100 persen pada lansia.


Beberapa efek samping vaksin Sinopharm yang teramati dalam uji klinis:


Efek samping lokal ringan (tingkat kejadian 0,01 persen):

Bengkak

Rasa sakit

Kemerahan.


Efek samping samping sistemik (tingkat kejadian 0,1 persen):

Sakit kepala

Nyeri otot

Diare

Batuk.

https://cinemamovie28.com/movies/the-hidden-fortress/


Penularan Tinggi, Corona B1617 India Naik Kelas ke 'Variant of Concern'?


 Varian virus Corona yang terdeteksi pertama kali di India, B1617, kemungkinan akan 'naik kelas' menjadi Variant of Concern (VoC). Sebelumnya, varian ini berstatus Variant of Interest (VoI).

Dikutip dari News.sky.com, Public Health England (PHE) kemungkinan bakal menaikkan status varian B1617, tepatnya B1617.2, menjadi VoC. Peningkatan status akan berdampak antara lain pada peningkatan testing.


Salah satu pertimbangan untuk meningkatkan status adalah ditemukannya 48 klaster COVID-19 dengan varian tersebut. Persebarannya dikaitkan dengan perjalanan.


Varian B1617.2 merupakan satu dari tiga bentuk varian B1617 yang pertama kali terdeteksi di India. Varian tersebut sudah menyebar ke berbagai negara, termasuk Inggris yang langsung memberikan label 'under investigation'.


Dikenal juga sebagai varian 'mutan ganda' atau 'double mutant', B1617 memiliki sejumlah mutasi termasuk E484Q dan L452R yang teridentifikasi pada Februari 2021. Dikutip dari Newindianexpress, beberapa data menyebut mutasi E484Q bisa lolos dari netralisasi antibodi.

https://cinemamovie28.com/movies/dirty-weekend-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar