Senin, 24 Mei 2021

Viral Disuntik Jarum 'Kosong' saat Divaksin, Kemenkes RI Angkat Bicara

  Baru-baru ini viral sebuah video yang menunjukkan seseorang tengah disuntik jarum 'kosong', ditusuk tapi tidak terlihat obatnya masuk. Kejadian disebut-sebut terjadi saat vaksinasi Corona berlangsung.

Tidak ada keterangan apapun yang menjelaskan peristiwa sebenarnya. Tempat kejadian juga tidak jelas betul, dialog yang terdengar cuma samar-samar.


Juru Bicara Kementerian Kesehatan Vaksinasi COVID-19 dr Siti Nadia Tarmizi menegaskan, video viral yang disebut-sebut vaksinasi ini tidak mungkin terjadi di Indonesia. Pasalnya, Indonesia menggunakan suntikan auto destract syringe.


"Sepertinya tidak mungkin ya (terjadi di Indonesia)," tegasnya, meluruskan video viral.


"Karena suntikan yang kita gunakan itu namanya ADS (auto destract syringe) yang artinya suntikan sekali pakai dan setelah itu akan rusak dengan sendiri, jadi hanya betul-betul sekali pakai," sambung dr Nadia.


Di sisi lain, dr Nadia menegaskan protokol penyuntikan vaksinasi COVID-19 mewajibkan vaksinator untuk menunjukkan produk vaksin terlebih dahulu sebelum disuntik. Maka dari itu, mustahil kasus viral yang ramai jadi perbincangan belakangan ini berasal dari Indonesia.


"Ada (protap untuk menunjukkan vaksin Corona lebih dulu sebelum disuntik)," kata dr Nadia.


Dalam video viral suntik jarum 'kosong' di akun media sosial @lambee_turahh_official, terlihat sosok pria baju merah siap divaksinasi. Sang vaksinator yang memakai APD lengkap membawa vial vaksin, namun tidak terlihat memasukkan isi vaksin ke dalam jarum suntik, dan langsung menyuntikkan jarum ke lengan pria tersebut.


Banyak netizen geram merespons aksi tersebut, hingga menduga sejumlah kasus positif virus Corona usai vaksinasi terjadi karena hal demikian.

https://nonton08.com/movies/los-hijos-de-scaramouche/


Vaksinasi Tahap 3 di Jakarta Dimulai, Giliran Siapa Saja Sekarang?


Seiring upaya penanganan pandemi COVID-19, vaksinasi tahap 3 sudah mulai dijalankan. Juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi menyebut, program ini baru berlangsung di DKI Jakarta dan merupakan 'pilot project'.

"Di beberapa tempat khususnya tadi pada masyarakat rentan pada daerah dengan aspek ekonomi sosial ini sudah berlaku. Salah satu contohnya ini adalah apa yang dilaksanakan oleh teman-teman provinsi DKI Jakarta karena kita lihat, DKI Jakarta juga kasus COVID cenderung tinggi, meningkat dan banyak," ujarnya dalam diskusi daring, Selasa (18/5/2021).


"Ini adalah daerah urban yang kita ketahui variansi masyarakatnya sangat beragam, diversitas dari status sosial dan ekonomi. Kemarin DKI sudah memulai dan ini pilot project sebelum kita melakukan secara nasional," lanjut dr Nadia.


Dalam kesempatan lainnya, juru bicara vaksinasi COVID-19 tingkat pusat & Duta Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dr. Reisa Broto Asmoro memaparkan, vaksinasi tahap 3 ini menyasar kelompok rentan, termasuk orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dan disabilitas.


Laporan terakhir per Minggu (23/5/2021) pukul 18.00 oleh akun resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, vaksin COVID-19 dosis 1 telah diberikan kepada 14.909.734 orang, mencakup 36,95 persen dari total sasaran vaksinasi COVID-19 di RI. Sedangkan dosis 2 telah diberikan ke 9.881.024 orang, setara 24,49 persen dari total sasaran.


Akan tetapi, angka tersebut baru mencakup kelompok masyarakat tenaga kesehatan (nakes), petugas layanan publik, dan lansia sebagaimana yang ditetapkan dalam program vaksinasi COVID-19 tahap 2.


"Kepada penderita ODGJ dan disabilitas juga, dan ini bekerja sama dengan komunitas. Jikalau disabilitas dengan yayasan-yayasan, kalau ODGJ bersama dengan dinas sosial. Kalau padat penduduk ini biasanya dilakukan melalui kelurahan, desa, melalui dinas kesehatan," terangnya terkait update vaksinasi tahap 3 di DKI Jakarta, Jumat (21/5/2021).

https://nonton08.com/movies/the-greedy/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar