Senin, 25 Januari 2021

4 Fakta di Balik Bupati Sleman Positif COVID-19 Usai Divaksin Corona

 Bupati Sleman Sri Purnomo positif COVID-19 usai beberapa hari disuntik vaksin COVID-19 Sinovac. Ia disuntik pada 14 Januari lalu dan dinyatakan positif COVID-19 pada Rabu, 20 Januari 2021.

Sebelum dinyatakan positif, Sri Purnomo sempat mengalami gejala ringan seperti demam dan batuk kecil. Kini ia sedang menjadi isolasi mandiri di rumah selama 14 hari.


Namun, apakah benar suntikan vaksin COVID-19 Sinovac menjadi penyebab Sri Purnomo positif Corona? Ini fakta-faktanya.


1. Kemenkes yakin Bupati Sleman divaksin di masa inkubasi

Juru bicara vaksinasi dari Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi menuturkan bahwa vaksin COVID-19 yang diberikan kepada Sri Purnomo berjenis inactivated, sehingga vaksin bukanlah penyebab ia terkena virus Corona.


Jika dilihat dari urutan waktunya, dr Nadia menyebut sangat mungkin Sri Purnomo disuntik vaksin saat sudah memasuki masa inkubasi, yang artinya telah terpapar virus tetapi belum bergejala. Meski begitu, kejadian ini tetap dilaporkan sebagai KIPI atau kejadian ikutan pasca imunisasi.


2. Vaksin Corona Sinovac perlu dua kali suntik

"Dari awal juga sudah ditekankan bahwa vaksinasi COVID-19 memang membutuhkan dua kali dosis penyuntikan, sebab sistem imun perlu waktu lewat paparan yang lebih lama untuk mengetahui bagaimana cara efektif melawan virus," kata dr Nadia.


Suntikan pertama dilakukan untuk memicu respons kekebalan awal. Lalu, suntikan kedua untuk menguatkan respons imun yang telah terbentuk.


3. Vaksin Corona tak bikin kebal dari infeksi COVID-19

Beberapa pakar mengatakan masih sangat mungkin terinfeksi COVID-19 setelah mendapat dosis pertama vaksin. Ketua ITAGI (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization) Prof dr Sri Rezeki S Hadinegoro menyatakan antibodi COVID-19 tak langsung terbentuk usai vaksinasi. Seseorang tak bisa serta merta menjadi kebal setelah suntik.


"Kita nggak langsung tinggi antibodinya, kita perlu waktu untuk meningkatkan antibodi, paling tidak setelah dua kali suntik itu 14 hari sampai 1 bulan baru dia maksimal antibodi," katanya beberapa waktu lalu.


4. Vaksin Corona Sinovac berisi virus mati

Vaksin COVID-19 Sinovac adalah salah satu jenis vaksin Corona yang akan digunakan di Indonesia. Sinovac menggunakan metode inactivated untuk mematikan virus sehingga vaksin tersebut tidak mengandung virus hidup atau yang dilemahkan.

https://kamumovie28.com/movies/moammar-emkas-jakarta-undercover/


Viral Dokter Wafat Usai Divaksin Corona, Kemenkes: Tak Ada Laporan KIPI


 Viral seorang dokter asal Palembang disebut-sebut meninggal usai suntik vaksin Corona. Juru bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi mengaku sudah mendengar kabar tersebut.

dr Nadia menjelaskan kabar viral meninggalnya dokter 49 tahun asal Palembang ini tak berkaitan dengan vaksin Corona. Tak ada laporan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang berkaitan dengan meninggalnya dokter ini.


"Iya (sudah terima kabar). Tapi bukan laporan KIPI ya. Enggak (berkaitan dengan vaksin)," kata dr Nadia melalui pesan singkat kepada detikcom Minggu (24/1/2021).


Lebih lanjut, dr Nadia menjelaskan masih belum mendapat laporan resmi terkait meninggalnya dokter asal Palembang. Namun, berdasarkan informasi awal. dokter tersebut mengalami tanda kekurangan oksigen.


"Belum ya, kami belum menerima informasi resmi. Tapi informasi awal dari hasil pemeriksaan diinfokan adanya tanda-tanda kekurangan oksigen dan ini bukan merupakan gejala dari KIPI vaksin," lanjutnya.


Kabar ini mulanya diunggah salah satu akun di Facebook. Akun bernama Prof Yuwono menyebut seorang dokter meninggal usai menerima vaksin Corona, dokter tersebut juga dijelaskan tak memiliki komorbid dan riwayat dirawat di rumah sakit.

https://kamumovie28.com/movies/pocong-mandi-goyang-pinggul/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar