Rabu, 20 Januari 2021

Moderna Kaji Kemungkinan Muncul Alergi Usai Disuntik Vaksin Corona Buatannya

 Pada Selasa (19/1/2021), perusahaan bioteknologi Moderna Inc mengatakan telah menerima laporan dari departemen kesehatan California mengenai vaksin buatannya. Laporan tersebut menjelaskan bahwa beberapa orang di San Diego dirawat karena kemungkinan adanya reaksi alergi terhadap vaksin COVID-19 dari batch tertentu.

Tanggapan itu muncul setelah ahli epidemiologi California mengeluarkan pernyataan yang merekomendasikan penyedia untuk menghentikan vaksinasi dari lot no.41L20A, karena kemungkinan adanya reaksi efek samping alergi yang sedang diselidiki.


"Jumlah kemungkinan reaksi alergi yang lebih tinggi dari biasanya dilaporkan dengan vaksin Moderna tertentu yang diberikan di satu klinik vaksinasi. Kurang dari 10 orang membutuhkan perawatan medis selama rentang waktu 24 jam," kata ahli epidemiologi tersebut dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Reuters, Rabu (20/1/2021).


Pihak produsen vaksin mengatakan belum mengetahui apakah ada kasus efek samping serupa dari pusat vaksinasi lain, yang mungkin mendapatkan vaksin dari lot sama atau dari lot lainnya.


Pihak Moderna mengatakan, sebanyak 307.300 dosis vaksin dari lot tersebut masih disimpan. Total vaksin yang diproduksi dalam batch tersebut berjumlah 1.272.200 dosis.


Selain itu, Moderna mengungkapkan saat ini pihaknya tengah bekerja sama dengan regulator kesehatan Amerika Serikat untuk memahami kasus-kasus tersebut, atau mungkin menghentikan penggunaan vaksin dari lot tersebut jika diperlukan.


Sampai saat ini, kata Moderna, sudah ada hampir satu juta dosis vaksin yang telah didistribusikan ke sekitar 1.700 lokasi vaksinasi di 37 negara bagian.

https://cinemamovie28.com/movies/a-banda-das-velhas-virgens/


Kasus COVID-19 Meledak, China Kembali Lockdown Beberapa Wilayah


Ibu kota China, Beijing, pada Rabu (20/1/2021) mengatakan akan menyelidiki semua orang yang memasuki kota dan menutup stasiun kereta bawah tanah setelah melaporkan lonjakan harian terbesar kasus COVID-19 baru dalam lebih dari tiga minggu.

China kembali mengalami lonjakan kasus dan menjadi wabah domestik terburuk sejak Maret tahun lalu. Bahkan satu provinsi di timur laut mencatat rekor peningkatan harian tertinggi.


Komisi Kesehatan Nasional mengatakan ada total 103 kasus COVID-19 baru dilaporkan pada 19 Januari, turun dari 118 hari sebelumnya. Provinsi Jilin Timur Laut melaporkan 46 kasus baru, mencatat rekor lain dalam kasus harian, sementara provinsi Hebei di sekitar Beijing melaporkan 19 kasus baru.


Dikutip dari laman Reuters, otoritas lokal di timur laut China, tempat sebagian besar kasus baru berada, telah menerapkan kombinasi tindakan pencegahan. Termasuk di antaranya lockdown atau penguncian wilayah, pembatasan perjalanan, dan pengujian massal. Puluhan juta orang telah ditempatkan di rumah atau karantina terpusat di provinsi Hebei, Jilin dan Heilongjiang.


Kota Songyuan di Jilin pada hari Rabu memerintahkan penutupan wilayah perkotaan utama di bawah yurisdiksinya dan memulai pengujian massal. Harbin, ibu kota provinsi provinsi Heilongjiang, telah menutup sementara bisnis dan tempat umum seperti gym, kedai kopi, karaoke, dan lembaga keagamaan.


Pihak berwenang telah mengimbau orang-orang untuk menghindari perjalanan menjelang liburan dan menghindari pertemuan massal.

https://cinemamovie28.com/movies/biba-la-banda/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar