Kamis, 28 Januari 2021

Satgas COVID-19 Klaten Laporkan Keluhan Gembreges-Nyeri Lokal Usai Vaksin

 Selama empat hari berjalannya vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Klaten, ditemukan beberapa gejala ringan pada penerima. Gejala yang umum hanya gembreges atau meriang disertai nyeri lokal.

"Semua sudah kita sampaikan di rapat, semua lancar saja tidak ada kendala. Yang ada hanya gembreges atau meriang ringan tapi saat diukur suhunya normal," jelas Koordinator Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Percepatan Pengendalian COVID-19 Kabupaten Klaten dokter Cahyono Widodo pada detikcom, di Pemkab Klaten, Kamis (28/1/2021).


Cahyono mengatakan dari total tenaga kesehatan 5.993 orang yang divaksin di tahap awal tidak ada yang menolak. Semua vaksinasi di fasilitas kesehatan berjalan sesuai rencana.


"Vaksinasi masih berjalan. Kita akan terus evaluasi sampai nanti kita akan ikuti selama 28 hari tapi jumlahnya berapa yang sudah divaksin belum semua laporan masuk," lanjut Cahyono.


Gejala meriang ringan, imbuh Cahyono merupakan gejala umum dari vaksinasi selama ini. Selain meriang juga ada nyeri lokal yang umum dialami.


"Ya itu tadi cuma gembreges tapi suhu tubuh normal dan setelah itu hilang. Ada nyeri lokal, nyeri lokal itu biasa saat vaksinasi tapi dampak lainnya tidak ada," sambung Cahyono.


Tim Ahli Satgas Percepatan Pengendalian COVID-19 Kabupaten Klaten dokter Roni Reokmito mengatakan secara umum tidak ada keluhan pasca vaksinasi. Hanya keluhan ringan.


"Secara umum tidak didapatkan keluhan pasca vaksinasi. Yang ditemukan hanya keluhan ringan sakit ditempat suntikan, gemreges, ngantuk yang kemudian hilang," jelas Roni.


Sebelumnya diberitakan, sebanyak 786 tenaga kesehatan (nakes) di Klaten gagal mengikuti vaksinasi Corona tahap pertama hari ini. Jumlah yang semula direncanakan 6.779 orang, pada hari pencanangan dimulainya vaksinasi hanya tinggal 5.993 orang.


"Ya ini tadi cuma tinggal 5.993 orang. Sebab ada 16 poin syarat orang untuk bisa divaksin," ungkap Koordinator Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Percepatan Pengendalian COVID-19 Kabupaten Klaten, dokter Cahyono Widodo, kepada wartawan di RSD Bagas Waras Klaten saat pencanangan vaksinasi COVID, Senin (25/1/2021).

https://movieon28.com/movies/x-men-days-of-future-past/


Presiden Tanzania Sebut Vaksin Malah Bikin Orang Terinfeksi 'Corona Aneh'


Presiden Tanzania, John Magufuli, menyebut pemerintahnya tidak akan menerapkan lockdown dan vaksinasi COVID-19. Ia menyebut Tuhan dan obat-obatan tradisional, seperti terapi menghirup uap, akan melindungi warga dari ancaman virus lebih baik daripada vaksin Corona buatan asing.

"Vaksin tidak baik. Kalau memang bermanfaat, maka orang-orang kulit putih sudah dari dulu membawa vaksin untuk HIV-AIDS," kata John dalam pidatonya seperti dikutip dari Reuters, Kamis (28/1/2021).


"Saya tahu ada beberapa warga Tanzania yang divaksin di luar negeri, mereka pulang membawa jenis virus Corona yang aneh. Tetap kokoh jangan takut," lanjutnya.


Tanzania sendiri berhenti melaporkan perkembangan kasus COVID-19 di wilayahnya pada pertengahan 2020. Saat itu dilaporkan pada WHO ada 509 kasus dan 21 kematian. Kebijakan pemerintahan Magufuli selama ini diketahui cenderung bertentangan dengan saran dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Tidak ada atau minim penerapan hal-hal seperti pemakaian masker atau menjaga jarak.


John beberapa kali menuduh protokol COVID-19 sebagai konspirasi internasional. Di bulan Mei 2020 silam ia sempat menolak penggunaan alat tes corona karena diklaim hasil tes sampel pepaya dan kambing pun bisa keluar positif.

https://movieon28.com/movies/x-men-first-class/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar