Rabu, 20 Januari 2021

BPOM Tak Pernah Keluarkan Izin Edar Lianhua Qingwen Sebagai Obat COVID-19

 Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengatakan pihaknya tidak pernah mengeluarkan persetujuan obat herbal dengan indikasi mengobati COVID-19, termasuk untuk obat tradisional Lianhua yang marak beredar di masyarakat.

Dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan BPOM pada Selasa (19/1/2021), indikasi produk LIANHUA QINGWEN CAPSULES yang disetujui oleh BPOM adalah untuk membantu meredakan panas dalam yang disertai tenggorokan kering dan membantu meredakan batuk sesuai aturan pakai yang disetujui.


Terkait produk obat tradisional bermerek LIANHUA QINGWEN CAPSULES, di Indonesia produk tersebut terdaftar dengan Nomor Izin Edar (NIE) TI144348471 dan pemilik atas nama PT. INTRA ARIES.


Pada tahun 2020 ada persetujuan pemasukan produk LIANHUA QINGWEN oleh Buddha Tzu Chi, Yayasan Artha Graha Peduli, dan Yayasan Adharta yang diterbitkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) atas rekomendasi Badan POM melalui sistem Perizinan Tanggap Darurat aplikasi Indonesia National Single Window (INSW).


"Untuk produk LIANHUA QINGWEN donasi, penggunaannya harus di bawah pengawasan dokter, jika 3 hari tidak ada perubahan agar hubungi dokter dan tidak boleh diperjualbelikan, hanya diberikan secara gratis sebagai donasi kepada masyarakat, rumah sakit, dan tenaga kesehatan melalui BNPB atau langsung didistribusikan oleh pemohon ke fasilitas pelayanan kesehatan, pemerintah daerah, dan Kepolisian RI/TNI," jelas BPOM.


Komposisi produk LIANHUA QINGWEN CAPSULES yang terdaftar di BPOM berbeda dengan komposisi produk LIANHUA QINGWEN donasi. BPOM juga menemukan terdapat beberapa jenis produk ilegal dan palsu LIANHUA QINGWEN CAPSULES yang banyak dijual secara online.


Atas temuan tersebut, BPOM mengimbau masyarakat agar menjadi cermat sebelum membeli produk herbal yang dijual di pasaran.


"Masyarakat juga diimbau untuk tidak mudah terpengaruh dengan promosi produk LIANHUA QINGWEN atau produk herbal lainnya yang mengklaim dapat digunakan untuk menyembuhkan COVID-19.

https://cinemamovie28.com/movies/band/


Selain Indonesia, Ini 4 Negara yang Pilih Pakai Vaksin Corona dari China


Selain Indonesia, beberapa negara memilih memulai vaksinasi COVID-19 massal menggunakan vaksin Corona buatan Sinovac dan Sinopharm dari China. Termasuk negara Eropa, Serbia, yang baru-baru ini menggunakan vaksin Corona China dari Sinopharm.

Dikutip dari Reuters, ratusan anggota militer Serbia hari Selasa menerima vaksin Corona China di sebuah ruang pameran di Beograd. Selain Serbia, berikut daftar negara yang menerima vaksin Corona China.


1. Brasil

Brasil memberikan persetujuan darurat penggunaan vaksin Corona Sinovac pada Minggu (17/1/2021) dengan efikasi yang didapatkan sebanyak 50,4 persen, berdasarkan hasil uji coba pada lebih dari 12 ribu relawan.


Sebelumnya, uji klinis vaksin Sinovac di Brasil sempat disorot perhatian publik karena data yang dinilai tak trasparan. Sebab, sebelumnya efikasi vaksin Corona yang didapatkan sebanyak 78 persen.


Namun, pihak otoritas Brasil setempat menyebut angka efikasi general yang kemudian merosot menjadi 50,4 persen karena melibatkan kasus COVID-19 bergejala ringan. Selain itu relawan yang mengikuti uji klinis di Brasil mencakup tenaga kesehatan yang berisiko tinggi terpapar Corona.


2. China

China menjadi negara pertama yang menyetujui penggunaan darurat vaksin Corona Sinovac. Tepatnya pada Juni 2020, vaksin Corona Sinovac di negaranya diberikan bagi para tenaga kesehatanm diplomat, hingga pegawai setempat.


Beberapa wilayah di China juga sudah menawarkan pemberian vaksin Corona Sinovac pada beberapa penduduknya. Mereka yang ingin mendapat vaksin Corona Sinovac lebih dulu, harus membayar hingga US $ 59 untuk dua kali suntikan atau dua dosis.

https://cinemamovie28.com/movies/banda-the-dark-forgotten-trail/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar